Beautiful Liar / == Twelve==

1.4K 208 38
                                    

Jeonghan tidak pernah menyangka selain mempermainkannya, Seungcheol ternyata meragukan anak yang dikandungnya. Katakanlah dia dulu memang liar tapi ia hanya melakukannya dengan Seungcheol.

Jeonghan menatap langit - langit kamarnya. Malam ini terasa sangat berat baginya. Kedatangan Seungcheol yang tiba - tiba, keraguan Seungcheol, bagaimana ia kecewa karena Seungcheol...semuanya...terasa sangat berat.

Tak disadari, air matanya mengalir jika mengingat bagaimana pandangan Seungcheol tadi. Pandangan tajam yang menuntutnya untuk menutupi bahwa anak yang ada di dalam kandungannya adalah anak Seungcheol.

Apakah ini yang terbaik? Haruskah ia bungkam selamanya? Ya...itu mungkin jalan yang telah ia pilih. Ia akan merawat dan membesarkan anak ini sendiri, ia bisa dan harus bisa.

Sementara itu di kediaman Choi...

Seungcheol tampak sedang berbincang dengan Jihoon di ruang tamu. Eomma dan appa mereka sedang pergi ke Jepang untuk perjalanan bisnis. Beruntunglah Seungcheol tidak langsung terkena damprat oleh appa-nya akibat perbuatan yang telah ia lakukan.

Saat mengetahui tentang Jeonghan dari Jihoon, eomma dan appa Choi tentu saja sangat marah. Mereka tidak menyangka bahwa anak tertua mereka bisa berpikiran seperti anak muda yang labil dan mau saja menuruti keinginan Vernon.

Eomma Choi juga sempat marah dengan kekasih Vernon, Seungkwan. Tidak seharusnya ia melakukan semua ini. Siapa juga yang tidak tersakiti jika dipermainkan seperti itu.

"Hyung, apa kau sudah menemui Jeonghan?" tanya Jihoon.

"Sudah...," kata Seungcheol singkat.

"Lalu..apa kau sudah menjelaskan semuanya?" Jihoon penasaran.

"Hmm....dia sudah memaafkanku. Begitu katanya," Seungcheol tampak tenang menjawab keingintahuan Jihoon.

"Lalu..apa dia tidak menceritakan tentang kehamilannya?" Jihoon masih bertanya kepada Seungcheol.

"Dia mengatakan itu bukan anakku. Lagipula mengapa kau sangat yakin bahwa itu anakku? Kau tahu kan latar belakang Jeonghan dan apa yang ia lakukan setelah pergi dariku," Seungcheol membela dirinya.

Jihoon tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari Seungcheol. Di mana otak Seungcheol sehingga menuduh Jeonghan hamil dengan laki - laki lain. Harusnya ia tahu lebih baik tentang Jeonghan.

"Jadi...kau meragukannya? Tsk...kau bodoh atau melarikan diri dari tanggung jawabmu? Aku tidak menyangka memiliki hyung sepertimu. Aku kecewa padamu," Jihoon kesal dan akhirnya memilih untuk meninggalkan Seungcheol.

Seungcheol tidak bergeming. Apa yang harus ia pikirkan? Bukankah Jeonghan sudah mengatakan dengan yakin bahwa itu bukan anaknya?Tapi mengapa ia merasa lebih bersalah dari sebelumnya. Haruskah ia percaya dengan insting Jihoon? Hatinya berkecamuk seperti dua sisi mata uang yang saling berlawanan.

==================

Keesokan harinya, Jeonghan bekerja seperti biasa. Ia tidak mau memikirkan Seungcheol lebih lama lagi. Jihoon menatap sendu Jeonghan dari kejauhan. Soonyoung tahu betapa kecewanya Jihoon pada hyungnya. Tapi di sisi lain, ia juga tidak menyalahkan Seungcheol.

Ini hanya salah paham yang harus segera diluruskan agar tidak ada yang tersakiti lagi, apalagi saat ini Jeonghan sedang hamil. Orang hamil tentunya memiliki banyak keinginan, ingin di manja. Soonyoung sangat paham karena tatapan Jeonghan saat ia melihat seorang wanita hamil yang datang ke kafenya waktu lalu bersama suaminya.

Tatapan Jeonghan sangat mudah dibaca. Ia ingin di manja, di perhatikan tapi dia tidak memperoleh itu. Ia harus memendamnya sendiri. Rasa kecewa dengan pernyataan Seungcheol membuat Jeonghan menjadi keras kepala untuk mengakui bahwa itu anak Seungcheol.

Beautiful LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang