Beautiful Liar / == Five ==

1.6K 215 18
                                    

Cast :

Seungcheol, Jeonghan, Seungkwan, Vernon, Mingyu, Wonwoo

OC : Madam Lee, Im Shinmyuk

Genre : boysxboys...hurt? Bisa juga....Mature?? Mungkin....karena ada sedikit adegan dewasanya.

Note : Ini hanya fanfiction....Jadi cerita di dalam fanfiction ini tidak nyata. Rhe hanya meminjam nama – nama di atas untuk keperluan cerita...Jika ada kesamaan dengan cerita lain...mohon di maafkan karena ide ini muncul begitu saja...^^

Prev Chap

Seungcheol kini menahan tubuhnya dengan kedua sikunya sedangkan Jeonghan berada di atasnya. Sadar akan Jeonghan yang semakin liar, ia memutus sesi ciuman dengan menjauhkan wajahnya. Ia menangkup pipi Jeonghan lalu tersenyum.

"Cukup....bagaimana kau bisa makan dengan kenyang jika begini caranya," Seungcheol mengusap bibir Jeonghan dengan jarinya.

Jantung Jeonghan kembali berdetak lebih cepat. Matanya dan mata Seungcheol saling beradu. Entah mengapa dia merasa nyaman dengan mata itu.

Mata teduh yang menghipnotisnya. Mata yang memberikan keteduhan dalam diri Jeonghan. Baru kali ini ia merasakan ada yang aneh dalam dirinya.

== Five ==

Seungcheol membawa tubuh Jeonghan untuk kembali duduk dan Jeonghan malah balik menyandarkan kepalanya di bahu Seungcheol. Jeonghan sebenarnya bingung dengan Seungcheol. Ia membookingnya tapi Jeonghan merasa aneh dengan perilaku Seungcheol.

"Katakan....apa maumu?" tanya Jeonghan tiba – tiba.

"Hah? Mauku? Maksudmu apa Jeonghan~ah?" Seungcheol sedikit takut jika Jeonghan mencurigainya.

"Ya apa maumu? Membookingku tapi kau tidak mau aku layani. Hanya berciuman lalu menyuruhku makan. Biasanya orang yang membookingku akan langsung aku serang dan mereka menikmatinya," lanjut Jeonghan.

"Apa semua selalu begitu?" tanya Seungcheol lagi.

"Yah begitulah. Laki – laki yang membooking seseorang di pub biasanya hanya menginginkan pelayanan dan kepuasan. Memang ada yang membooking hanya untuk diberi makan?" selidik Jeonghan.

"Memang tidak ada sih. Jadi anggaplah aku pengecualian, bagaimana?" tawar Seungcheol.

"Huh?" Jeonghan tidak mengerti maksud dari perkataan Seungcheol.

"Ya pengecualian. Aku membookingmu untuk menemaniku makan dan minum. Apa alasan itu sudah cukup?" tanya Seungcheol.

"Alasan yang aneh," Jeonghan mengerutkan dahinya.

"Mungkin memang aneh. Tapi ya begitulah,"lanjut Seungcheol lagi.

"Mwo?" Jeonghan memandang Seungcheol.

"Sudah anggap saja kau sedang beruntung," Seungcheol tidak tahu harus beralasan apa lagi.

Jeonghan masih bingung dengan ucapan Seungcheol. Anggap saja begitu dan beruntung? Jeonghan memiringkan kepalanya sambil berpikir. Ya sudahlah anggap saja seperti kata Seungcheol, ia sedang beruntung mendapat uang tanpa harus melakukan sex.

Sebenarnya dalam hati Jeonghan, ia tidak ingin melakukan hal – hal yang di luar batas tapi rasa jijik pada tubuhnya membuat dia gelap mata. Seperti yang Seungcheol lihat, setelah melakukan oral sex Jeonghan pasti akan berkumur.

Entah berapa kali ia harus melakukannya agar sisa – sisa sperma laki – laki yang ia layani hilang dan tidak membekas di mulutnya. Tak jarang Jeonghan akan pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan apa yang ia telan saat melayani tamunya.

Beautiful LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang