||Author Pov||
"Teng nong teng nong"
"Assalamualaikum?" kreett kreett
"Spadaa?" kreett kreett
"Ada orang didalam?" kreett kreett
"Bangggg!!!" kreett kreett
"Japraaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"
"Bang Zhafran main yuuk(?)" kreett kreett.
Davian yang baru saja selesai mandi, dikejutkan oleh suara gaduh didepan rumah.
Suara teriakan seorang perempuan yang lalu disusul dengan suara pagar rumah yang entah diapakan sampai berbunyi 'kreett kreett' membuat Davian terusik. Tanpa menunggu waktu lama, Davian mengambil baju berwarna hitam tak berlengan yang tergantung di belakang pintu kamarnya.
Davian berjalan menuruni tangga dan menghampiri orang yang membuatnya merasa terusik itu.
Sesampainya di depan pintu pagar berwarna hitam, Davian segera menggeser kan slotnya dan mendorong pintu pagar sampai perempuan itu mundur beberapa langkah.
Seorang perempuan dengan kacamata berwarna hitam yang bertengger dihidungnya dan syal berwarna pink yang melingkari leher jenjangnya itu membuatnya bak seorang bintang iklan... obat batuk.
'Tapi tunggu!! Sepertinya, aku pernah melihat manusia yang satu ini'
Davian sempat berfikir beberapa saat sampai akhirnya menyadari orang itu adalah..
"Elo?" ucap Davian dan perempuan yang tidak lain adalah Reina secara bersamaan.
«««
||Reina||
Entah apa yang direncanakan Tuhan saat ini. Sampai-sampai aku bisa bertemu dengan lelaki 'pala batu' ini lagi.
Dan.. Kenapa dia ada di rumah abangku?!
"Lo ngapain ada disini?" tanya lelaki pala batu dengan bisepnya yang sok seksi itu.
Sebelumnya sudah kukatakan, kalau lelaki yang berdiri tepat dihadapanku ini mengenakan kaos hitam tak berlengan yang menampilkan otot bisepnya yang kukagumi, sebelum aku mengetahui pemilik bisepnya adalah dia.
Kacamata hitam yang bertengger manis dihidungku yang mungil dan mancung ini, terpaksa ku lepaskan terlebih dahulu agar terlihat lebih sopan sebelum menjawab pertanyaan lelaki itu.
"Perkenalkan.. Nama saya Kireina Adeeva Summred, adik dari Zhafran Yaqdhan Summred." ujarku memperkenalkan diri. Dan melupakan kejadian kemarin siang sejenak, sampai nanti dia yang memulai pembicaraan ke arah itu.
"Sejak kapan Zhafran punya adik?" tanya lelaki itu yang seakan-akan tak percaya dengan penuturanku tadi.
"Sejak dia jadi kakak lahh." dasar bego.. Ya kali yang kayak gitu musti ditanyain. Batinku mengumpat.
Dia tidak membalas ucapanku dengan kata-kata. Hanya saja tatapannya itu mengatakan yang ada dipikirannya saat ini. Mungkin tatapannya saat ini dapat diartikan sebagai "maksud gua gak gitu coeg". Entahlah.. Hanya Tuhan dan author yang tahu.
Lalu, lelaki itu pergi masuk kedalam rumah dan meninggalkanku begitu saja. Tanpa menunggu waktu lama, aku mendorong pagar agar lebih lebar terbukanya dan memarkirkan mobilku di dalam.
Setelah memarkirkan honda jazzku tersayang itu. Aku langsung memasuki rumah bergaya minimalis dengan koper ditanganku. Samar-samar terdengar suara seseorang tengah berbicara sendiri. Dapat kupastikan suara itu milik lelaki pala batu dengan bisep yang sok seksinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewind
RomanceCinta? Apakah aku masih percaya akan cinta setelah semua ini? Hmm.. Tentu TIDAK!! Aku bahkan sudah tidak pernah memikirkan untuk mempunyai hubungan dengan lelaki sekalipun. Sampai suatu hari, seseorang datang dan membuatku mempercayai lagi akan a...