7

6K 368 17
                                    

Disc  : MK
Warning : OCC, typo, dll

Saihina
Happy reading



Malam itu seolah terlupakan oleh Hinata, ia langsung terlelap dalam mimpinya. Melupakan tuan nanas di bawah sana. Malangnya nasibmu Nara Shikamaru.

....

Tubuh mungil itu menggeliat di bawah hangatnya selimut tebalnya. Hinata masih enggan membuka kelopak matanya. Terasa berat dan sakit diseluruh tubuhnya.

Tap
Tap
Tap

Ino istri sepupunya itu hanya menggelengkan kepalanya melihat Hinata masih bahagia dengan mimpinya.

Ino menarik selimut tebal Hinata, mengguncang- guncangkan tubuh gadis bersurai indigo itu.

"Hinata". Ino semakin gencar menggoyang-goyangkan tubuh Hinata.

Hinata merasa terganggu menbuka lavendernya perlahan,.sedikit menguap Hinata bangun tapi kemudian tengkurap tidur lagi.  " Hinata bangau atau dia yang kemari". Ino semakin kesal dengan kelakuan adik sepupunya.

" Baiklah Dia yang kemari". Ino pergi meninggalkan kamar putri tidur itu.

Hinata masih terlelap nyaman, dia enggan membuka kelopak matanya. Hinata masih senang menyelami mimpi indahnya.

...

"Maaf dia tak mau bangun". Ino memberi jawaban untuk rasa penasaran paman dari suaminya.

Hyuuga Hiasi memejamkan lavendernya, benar-benar keterlaluan. Sementara kelima pria dengan surai berbeda-beda itu menhembuskan nafas kasar.

Ya sarapa bersama setiap pagi akan dimulai hari ini. Tapi putri tidur itu masih belum bangun.

" Neji guyur dia dengan air". Perintah Hiasi membuat semua yang berada diruangan itu memelototkan matanya. Ino masih terbengong-bengong saat Neji sudah menarik tangannya.

" tunggu". Neji dan Ino menghentikan langkahnya. Mereka membalikkan badannya dan melihat Sai berdiri menghampiri keduannya.

" Jika diizinkan biarkan saya yang membangunkannya". Sai menatap kepala keluarga Hyuuga itu.

Hiasi nampak menimbang-nimbang sesuatu, berfikir sejenak.

" pergilah". Hiasi Hyuuga mengizinkan Sai, seorang playboy setelah Sasuke.

Sai tersenyum menang, menatap saingannya sebentar dan berlalu menuju kamara calon istrinya.

...

Ruangan serba ungu dengan harum bunga Lavender menjadi sambutan pertama Sai. Seperai dan selimut berwatna ungu  motif bunga Lavender menjadi pusatnya terutama gadis manis yang sedang terlelap.diatasnya.

Sai mendekati ranjang Hinata, garis lengkung tipis perlahan terlihat. Tangannya mengelus lembut surai indigo itu. Merendahkan tubuhnya menyamakannya dengan tubuh mungil.gadis itu.

" Princess bangunlah". Membisikkan kata- kata manis ditelinga gadisnya. Mengecup singkat dahi gadis indigo tersebut.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang