12

4.6K 291 15
                                    

Hinata duduk melamun di taman belakang sekolahnya. Sepi itulah suasana taman saat ini.

Hinata menyukai kesunyian.dan kesendirian. Memandangi dua buah kotak bento. Yang satu sudah setengah di lahapnya sementara yang satu masih utuh.

Kotak bento berwarna ungu muda. Hinata mengenggam.erat. Bento untuk Naruto sang idola hatinya.

" Hmmmm". Suara maskulin menginstrupsinya. Hinata memandang sosok itu. Seorang berambut nanas bertampang agak malas.

" Kau tak memakannya atau dengan memandangnya kau kenyang". Shikamaru duduk.disamping Hinata.

Hinata menundukkan wajahnya, dirinya merasa canggung sekaligus malu. Sedikit keberanian Hinata meletakkan bento itu dipangkuan pemuda berambut nanas.

Shikamaru menaikan.satu alisnya. Dirinya masih belum mengerti akan maksud gadis beramesti Labender itu.

" Ji-Jika tak keberatan, K- kau boleh mencicipinya". Hinata tergagap kerena gugup.

" Untukku". Shikamaru memandang Hinata, seolah meminta jawaban.

" A- aku ingin mem- merikan pada seseorang ta- tapi aku tak berani". Hinata meruntuki kegagapannya.

" Aku pelarian". Shikamaru memandang bosan Hinata. "Tapi aku lapar". Shikamaru membuka bento itu. Lauk sederhana telur gulung dan beberapa tahu. Onigiri dan chiken Karaage dengan tambahan saos.

" Sepertinya Enak, ayo makan". Shikamaru melihat kearah Hinata.

"Ba- baik". Hinata mengabil bento.yang sudah setengah miliknya.

Keduanya memakan bento dengan lahap. Kesunyian menerpa keduanya. Dalam hati Shikamaru bersorak gembira.

Disc. :MK
Warning:typo,occ dll

Kencannya dengan Gaara hari ini membuat Hinata bernostalgia kembali. Saat-saat dirinya iseng menjadi musisi jalanan dan saat dirinya selalu pergi ke kawasan itu sendirian. Menjelajah setiap gang bahkan detail tempat itu ia hafal betul.

Pukul sebelas malam.Hinata kembali, hal itu menyulutkan api kemarahan Hyuuga Hiasi ayah yang kelewat sayang dan Hyuuga Neji kakak sepupu yang kelewat overprotective.

Gaara meruntuki dirinya harus menuruti Sasuke yang tiba-tiba meminta berhenti ditoilet berjam-jam.

Dan saat ini Gaara harus mendapat hukuman dengan push up 500 kali. Sementara Hyuuga Hiasi sibuk menikmati secangkir teh. Sedangkan Neji sibuk memakan Anggur tak lupa Ino yang memijat pundaknya.

Hinata, jangan ditanya lagi dia menatap Gaara iba. Pembelaan Hinata tak didengarkan ayahnya atau Neji,keduanya seolah tuli.sedang Ino hanya cekikikan tak jelas.

100

101

102

103

Hosh

Hosh

Hosh

Gaara merasa kelelahan. Hinata segera mengambilkan air putih. Hiasi yang melihatnya segera mengambil gelas yang dibawa Hinata.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang