enam

181 7 0
                                    

Author pov:
seperti biasa pagi-pagi sekali prila sudah bangun, saat ia membuka pintu kamarnya hendak melangkah kekamar mandi ia medapati sepucuk surat dan sebuket bunga mawar didepan pintu kamarnya.

"siapa yang meletakan bunga disini" pikirnya

"ah mungkin bunga ini bukan untukku........
tapi,,,,,,disini jelas-jelas disurat dan bunga ini tertera untukku..............ah tidak ada nama pengirim"

prila mendekatkan hidungnya untuk mengirup aroma bunga itu "wangi" pikirnya pasti mahal.

prila bekerja seperti biasa melayani pengunjung cafe  dan sesekali meladeni guyonan pengunjung cafe yang menggodanya.

"prila kau semakin hari semakin cantik saja" kata rangga, salah satu pelanggan tetap cafe ini.

"berhentilah menggodaku" balas sambil cemberut. pipi chuby prila membuat rangga tak tahan untuk tak memcubitnya.

"awww......." rintih prila sambil memegangi pipinya

"hahaha......" tawa rangga sambil mengacak-acak rambut prila gemas.

yahhh...... rangga memang dekat dengan prila, tak jarang mereka sering ngobrol. tanpa mereka sadari sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dari tadi menggeram marah sambil mengepalkan tangannya.

Dimas pov:
setelah menyelesaikan urusanku dengan klien aku memutuskan untuk kecafe langgananku yahhhh...... dan juga untuk melihat gadisku.

dari tadi aku terus memperhatikannya aku tersenyum melihat tingkahnya, namun saat aku melihatnya bicara dengan laki-laki lain aku menggeram marah mengepalkan tanganku.

aku benci melihatnya dekat-dekat dengan laki-laki lain, ia miliki seorang sekarang dan selamanya tak boleh orang lain memilikinya.


Author pov:
lelah seharian bekerja itu lah yang prila rasakan saat ini, saat ia hendak masuk kekamar kosnya ia kembali mendapatkan  sebuket bunga dan surat. aneh pikirnya siapa yang kerajinan menaruh bunga didepan pintu kamarnya, ahh,,,,,,,, sudahlah besok akan kutanyakan pada teman kos yang lain pikirnya.

prila penasaran apa isi surat yang dikirim oleh orang misterius itu, tadi pagi ia tidak sempat untuk membacanya. prila pun memutuskan untuk membaca isi surat pertama.

"hai manis selamat pagi,,,,,,,,,, ku harap kau menyukainya" aneh pikir prila ia pun memutuskan untuk membaca isi surat yang kedua.

"hai manis berhentilah untuk bicara dengan laki-laki itu aku tak suka"

"apa maksudnya dia tidak berhak melarangku untuk dekat dengan sipapun, dia bukan siapa-siapaku
ahhh,,,,,,, sudahlah lebih baik aku tidur saja" guman prila

prila berusaha memejamkan matanya, tak lama kemudian mata sudah tertutup sempurna, ia benar-benar kelelahan rupanya.





maaf kalo ceritanya makin ngelatur!....! harap maklum!..!

dia jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang