sembilan

179 7 0
                                    

2 bulan kemudian.

Prila pov:
seperti biasa hari ini aku melayani mengunjung cafe.

"prila,,,,,,,,," panggil mbak sinta salah satu pegawai disini.

"iya mbak ada apa"

"ini ada titipan surat dan bunga untukmu"

"dari siapa mba?......"

"mba juga gak tau orang itu gak mau disebutkan namanya"

"yaudah kalo begitu saya permisi mba" pamitku yang hanya dijawab anggukan oleh mbak sinta.

aku begitu penasaran apa isi surat itu ah sudahlah dari pada aku penasaran lebih baik aku baca saja.

"dear prila.....
           hai manis...... apa kabarmu apa kau merindukanku?..... kau heran kenapa aku tak pernah mengirimimu bunga lagi hei jangan heran kau yang memintanya bukan?.... apa kau penasaran siapa aku Ooh.... tentu kau penasaran bukan bahkan mungkin sangat penasaran. kau terlihat semakin cantik setiap hari hei kau tau aku selalu memperhatikanmu setiap hari tanpa kau sadari, Ooh.... sungguh senyummu itu sangat menawan dan bibir merah mudamu membuatku sangat ingin mencium bibirmu, pasti bibirmu sangat manis bukan Ooh.... ayolah aku berani bertaruh bahwa bibirmu itu pasti sangat manis seperti madu bukan?.... hmmmm Oo ya jika kau penasaran siapa aku temui aku nanti malam ditaman kota setelah kau pulang kerja
                from: seseorang yang mengagumimu"

aneh apa maksudnya Ooh.... ia bilang apa tadi ia selalu memperhatikan ku tanpa aku sadari siapa dia.... apa kah ia orang yang tidak punya pekerjakaan hingga ia menperhatikanku setiap hari.

"woy kenapa tuh muka bengong aja" ujar sandra.

"sandra kamu ngagetin aja tau gak" ujar prila sambil mengelus dadanya.

"abis dari tadi lo bengong aja lagi mikirin apa sich...." kepo sandra

"gak lagi mikirin apa-apa" bohongku

"bener lo....?"

"iya" jawabku dengan mimik muka yang kubuat semeyakinkan mungkin.

"ya udah gue mau lanjut kerja lagi" kata sandra

huhhh..... untung sandra percaya, kalo gak bisa diintrograsi abis-abisan.

"prila pulang bareng yuk" ajak sandra

"ah enggak aku ada keperluan sebentar"

"keperluan apa emang gak bisa ditunda besok memang sejak kapan lo ada keperluan" tanya sandra sambil memicingkan matanya.

"aku mau mampir ke minimarket sebentar kamu pulang duluan aja" bohongku

"oke gue pulang duluan hati-hati lo"

"iya" jawabku sambil memutar bola mata ku malas, hahhh..... aku terpaksa bohong lagi, ini demi supaya aku bisa ketemu sama pengirim bunga misterius itu, huhhhh ini orang awas aja kalo udah ketemu bakalan aku jambak rambutnya sampai rontok, dia gak tau apa aku cape, kalo bukan karna rasa penasaranku yang udah nyampe sanpai keubun-ubun mana mau aku ketemu sama orang gila itu.
huhhh...... awas tu orang sampai berani ngerjain bakalan kucincang-cincang jadikan sate.








Tadaaaaa...... ceritanya makin aneh ya..... sorry

dia jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang