Part 11

170 12 0
                                    

Note : kalau ada kalimat yang menggunakan garis miring berarti berbicara menggunakan bahasa Prancis sedangkan kalimat dengan menggunakan garis miring dan underline berarti menggunakan bahasa Korea.

**

"Kalo gue boleh kasih saran mending lo jangan pake kalung ini lagi buat jaga-jaga", ujar Kalyssa.

"Maksudnya? Emang kenapa?" tanya Dea.

"Banyak yang pengen ngambil kalung lo De", ujar Kalyssa.

"Hah?" kata Dea bingung tidak mengerti ucapan Kalyssa.

"Gak usah dipikirin tapi gue harap lo mau dengerin saran gue. Buat keselamatan lo", kata Kalyssa lalu pergi meninggalkan Dea yang masih kebingungan

Dea pun kembali ke kelasnya sementara Kalyssa menuju kantin menyusul teman-temannya

"Nih Lys udah gue pesenin bakso sama jus lo", kata Norin.

"Lah tumben. Gue nitip aja enggak", kata Kalyssa.

"Biar lo cepet sembuh", jawab Norin.

"Yaelah cuma luka kayak gitu doang kali", kata Kalyssa santai sambil menyantap baksonya disamping Via

"Kalo lo gak mau sini buat gue baksonya", kata Via yang baru saja menyelesaikan makanannya

"Gak usah embat jatah gue Vi. Udah makan batagor juga masih aja belom kenyang lo", kata Kalyssa

Via hanya nyengir mendengar perkataan Kalyssa.

"Vi gantiin perban gue dong", kata Kalyssa memberikan perlengkapan untuk mengganti perban pada Via setelah ia selesai menyantap makanannya.

"Lo mau ganti perban disini Lys? Dikantin? Balik ke kelas aja yuk", kata Norin.

"Emang kenapa sih? Santai aja kali", kata Kalyssa menyibakkan kemejanya hingga pundak putihnya terlihat

Via pun mulai mengganti perban Kalyssa yang sudah berubah warna menjadi merah karena luka tersebut masih basah.

"Gila Lys itu mah bukan baret doang. Mana ada baret doang dapet jaitan 7", kata Fio.

"Luka beginian gak akan bikin gue mati kali", kata Kalyssa.

Norin dan Fio yang mendengar jawaban Kalyssa hanya bengong tetapi Via yang sudah tahu Kalyssa sejak kecil hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah sahabatnya tersebut.

"Lo cewe apa bukan sih Lys. Luka kayak gituan dibilang baret", kata Dio yang tiba-tiba muncul bersama Rio, Riel dan beberapa anak basket lainnya.

"Cewe tulen. Mau bukti?" kata Kalyssa cuek sambil mengancingkan kemejanya.

Dio yang mendengar jawaban Kalyssa hanya terbengong saja karena tidak menyangka akan dijawab seperti itu.

"Sorry ya Lys", kata Riel.

Kalyssa menoleh kearah Riel yang tertunduk disamping Rio.

"Kenapa lo yang bilang sorry. Bukan lo ini yang nusuk gue. Yang harusnya bilang sorry tuh si anak Persada Bangsa itu", kata Kalyssa.

"Karena nolongin gue lo jadi kena tusuk", jawab Riel.

"Santai aja. Awas aja kalo mereka ketemu gue lagi. Gue matiin", kata Kalyssa.

Rio dan Via saling menatap satu sama lain karena merasakan aura berbeda dari Kalyssa sementara yang lain hanya menganggap ucapan Kalyssa sebagai angin lalu dan tidak menganggap serius.

"Oiya ngomong-ngomong si Alvin beneran ilang?" tanya Via.

Semua menoleh kearah Via.

"Dari beberapa hari yang lalu gue gak bisa hubungin Alvin. Hapenya mati", jawab Riel.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang