part 18

122 4 0
                                    

Doorr !!

"Morgan !" teriakan Raisa membuat Ny.Zerlin tertawa, meski akhirnya ia dilumpuhkan oleh pihak kepolisian.

Eliska menatap wajah Morgan dihadapannya, gadis itu kembali menjatuhkan air mata, akan tetapi ia tersenyum, sementara Morgan ia menyerukan nama putrinya.

"Eliska.." lirih morgan.

"Ayah...terimakasih.." gadis itu tersenyum tepat saat ia memejamkan matanya dan tubuhnya terjatuh dalam dekapan Morgan.

"Eliska !" teriak Morgan. Pada akhirnya bukan morgan yang menyelamatkan putrinya tapi putrinya lah yang menyelamatkan nyawanya dari timah panas yang seharusnya bersarang ditubuhnya.

*******

Selama aku hidup di dunia ini, tak sekalipun aku melihat, mendengar ataupun berbicara dengan sosok pria yang ku tau telah tiada. Kini pria yang dapat kusapa sebagai ayah, telah datang untuk menjemputku. Meskipun pada akhirnya, waktu yang ada tak mengizinkan aku bersama dengannya. Ya Allah terimakasih. Setidaknya jika ini akhir hidupku, aku dapat melihat wajahnya, mendengar ia menyerukan namaku dan bibirku dapat berucap memanggilnya ayah.

Ayah terimakasih, kedatanganmu membuktikan ucapan wanita itu tidaklah benar, kau tidak benar-benar meninggalkanku apalagi mengabaikanku. Kau sangat menyayangi dan perduli padaku. Maafkan aku yang tidak bisa menunjukkan baktiku padamu sebagai seorang anak, maafkan aku ayah. Aku sangat menyayangimu dan aku selalu percaya padamu.

Blankar pasien itu terus didorong dengan cepat oleh beberapa suster dan juga seorang pria yang tak perduli dengan luka disekujur tubuhnya, pria itu terus memanggil nama putrinya yang terbaring tak berdaya bersimbah darah.

"Maaf sebaiknya anda menunggu disini," seorang suster menghadang jalan pria itu saat mereka telah sampai diruang operasi. Morgan, ia adalah seorang dokter ahli bedah, ia paham prosedur rumah sakit jadi ia tidak ingin mempersulit keadaan dengan berlama-lama berontak meminta masuk ke dalam ruangan. Raisa, wanita itu memeluk lengan suaminya dan membawanya duduk dikursi tunggu.

"Kau juga harus diobati," ucap Raisa. Morgan menggeleng dengan lemah.

"Tidak, lukaku tak seberapa, aku harus menunggu putriku," ucap Morgan. Raisa menatap mata putus asa itu, ia dengan cepat memeluk suaminya seolah memberikan kekuatan.

"Dia akan baik-baik saja, percayakan ini pada Allah," ucap Raisa. Morgan memejamkan kedua matanya tepat saat cairan bening itu mengalir dikedua pipinya, air mata penyesalan dan kerinduan untuk putrinya.

***

-  Jakarta Pukul 15:55 WIB -

Kevin Pratama Anugrah, pemuda itu keluar dari mobilnya seiring dengan gadisnya yang juga membuka pintu sisi lain. Kev dan Bil kini berada tepat di depan kediaman keluarga Bisma Karisma. Mereka sengaja menelpon Zarco dan akhirnya Zarco menceritakan semuanya, tentunya dengan sedikit ancaman, jika tidak Zarco pasti tidak akan menceritakan semuanya. Baru saja akan masuk ke dalam rumah, Sky telah lebih dulu membuka pintu rumahnya. Ia juga sedikit terkejut dengan kehadiran dua orang yang tak diundang itu.

"mau kemana lo ?" tanya Kevin.

"Balik," jawab Sky singkat.

"Balik kemana ? Ini kan rumah lo," tambah Bilqis.

"Ke rumah Opa lah, kan gue nginap disana," ketus Sky.

"Ikut gue," Kev menarik lengan Sky untuk masuk ke dalam rumah, kini ketiganya telah duduk di sofa ruang tamu.

"Kenapa wajah lo ?" tanya Bilqis. Sky hanya diam.

"Nyium tembok mana lo ?" tanya Kevin. Sky hanya melirik sekilas.

TRUST ME! (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang