part 24

147 10 0
                                    

"Maaf,"

Sky melepas tangan El dari lengannya secara perlahan, ia kemudian masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya tanpa memperdulikan kekasihnya yang membeku menatap kepergian dirinya.

El tersadar, ia kemudian tersenyum, membiarkan air matanya mengalir membasahi kedua pipinya.

"Dan pada akhirnya, kita berdebat dan berpisah, terimakasih Xavier Sky Karisma" lirih Eliska Azahra.

"El, dimana Sky ?" tanya Kia yang baru datang bersama Zarco, Arel dan Freya.

"Dia sudah pergi," jawab El.

"Kemana ?" tanya Freya.

"Mengantar cinta pertamanya," jawab El dingin. Ia kemudian menatap keempat remaja yang berdiri menatapnya dengan pandangan tak percaya. Tapi El salah, ada satu yang tatapan dan pikirannya berbeda ya, Arel memang pandai memainkan perannya.

"Maksud lo apa El ?" tanya Arel.

"Kak Bilqis cinta pertama Sky bukan ?" tanya El.

"El lo pasti salah paham." ucap Zarco.

"Salah paham ? Sky bilang iya, dimana letak salah pahamnya kak ?" sinis El.

"Kalian berusaha mentupinya ?" tanya El lagi. Tapi keempat pewaris hanya diam.

"Oke, terimakasih diamnya kalian sudah menjadi jawaban," ucap El. Ia mundur dan melangkah menjauh.

***

Arga Gardapati, pemuda itu tersenyum sepanjang perjalanan pulang dari rumah kekasihnya. Gia Kara Githa, gadis manis itu meliriknya sejenak, ia ikut bahagia meski dibalik kata bahagia itu ada perih yang ia rasakan.

"Gue gak nyangka ternyata Jessi juga ngerasain rasa yang sama dengan gue, gue bahagia Kar," ucapan Arga membuat Kara tersenyum.

"Syukurlah, seenggaknya gue gak perlu cari cara buat ngatasin kegalauan lo yang ditolak," canda Kara.

"Sial, gak ada tanggapan yang lebih bagus lagi apa ?" Umpat Arga.

"Gak ada hahaha, lagian Lo tu seharusnya bersyukur Jessi mau nerima lo, nah jadi lo harus traktir gue,"

"Itu sih maunya lo, pokoknya lo tenang aja, gue bakal bayarin lo makan sepuasnya di warung mas slamet,"

"Nah gitu dong, awas lo, jangan cuma omdo,"

"Iya Gia Kara Githa. Gue janji, tapi gak malam ini karna ini udah terlalu malam, gimanapun lo tetap cewek meskipun jadi-jadian hahaha,"

"Sial Lo ga, fokus aja nyetirnya sebelum gue jambak tu rambut," dengus Kara.

"Uh takut," cibir Arga dan ia tertawa lepas saat Kara menunjukkan kepalan tangannya.

Kara terdiam melihat tawa Arga. Sulit, bahkan sangat sulit mengendalikan perasaan ini. Ia benar-benar telah jatuh pada pesona Arga dan ia tau sejak awal, ia akan patah hati karna Arga tidak akan pernah jadi miliknya.

***

"Bagaimana Zarc ?"

"Tenang sayang, Eliska dan Freya sudah sampai dirumah, mereka akan baik-baik saja, terutama Eliska." Zarco menatap kekasihnya yang duduk dihadapannya.

"Aku gak tau Zarc, tapi aku bisa ngerasain gimana kecewanya El," lirih Kiara.

"Kakak tenang saja, Veran akan menemui Eliska besok. Veran akan menjelaskan bahwa kalian tidak bermaksud menutupinya," Veran mengenggam jemari Kiara yang duduk disampingnya. Ya, Verania sudah mengetahui kebenarannya, ia sudah tahu mengenai perasaan Sky pada Bilqis. Veran juga mengetahui apa yang sudah terjadi beberapa menit yang lalu dari Zarco karna saat itu ia dan Jessi menenangkan Dito yang tampak terpuruk.

TRUST ME! (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang