part 21

131 7 1
                                    

Sementara Zarco dan Kia yang berada di depan mereka hanya tersenyum, ya keduanya memang memperhatikan Sky dan El. Zarco merangkul Kiara, membuat gadis itu menyandarkan kepalanya dibahu pemuda itu. Zarco tersenyum pada Kiara, begitu juga gadis itu. Detik berikutnya masih dengan senyumnya, Zarco mengalihkan pandangannya, tapi senyum itu memudar saat ia melihat seseorang yang berjalan keluar dari tempat kedatangan. Ia tidak mungkin melupakan sosok itu dan ia sangat yakin bahwa yang ia lihat benar-benar sosok yang selama ini tak pernah ia harapkan kehadirannya.

"Nino...." Batin Zarco.

***

-Kediaman Keluarga Soekarta pukul 17:45-

El menundukkan kepalanya saat ia melihat sosok pria yang berdiri beberapa meter dihadapannya. Pria itu didampingi oleh seorang wanita. Freya berlari memeluk sosok pria itu.

"Pa, frey kangen," ucapan Freya dapat di dengar dengan jelas oleh Eliska. Ia memberanikan diri menatap kearah depan. Kini wanita disamping pria itu terlihat mengusap pelan punggung Freya.

"El," teguran itu membuat El tersadar dan menatap kesampingnya. Raisa tersenyum hangat padanya. Ia sedikit terkejut saat merasakan tangan ayahnya yang merangkulnya dan mengusap lengannya. El mengalihkan pandangannya dari bundanya ke arah ayahnya dan ikut tersenyum menatap sang ayah.

"Jadi, ini yang namanya Eliska ?" pertanyaan itu membuat El menatap sosok wanita yang kini berjalan mendekatinya dengan diikuti oleh Freya yang memeluk manja lengan Rangga.

"El, kenalkan ini kakak ipar bunda, namanya Tante Mona, dia mamanya Freya." ucap Raisa. Morgan melepaskan rangkulannya. El maju selangkah dan mencium punggung tangan Mona. Mona tersenyum dan mengusap kepala El.

"Nah yang ini kakaknya bunda, papanya Freya, namanya Om Rangga." ucapan Raisa kembali membuat El mendekat, ia terlihat ragu karna Rangga tak menampilkan senyum seperti Mona. Tapi detik berikutnya senyum mengembang diwajah El, kala Rangga tersenyum dan mengusap pelan kepalanya.

"Bundamu bercerita banyak tentangmu, jadi akan ada dua princess dirumah ini." ucap Rangga. El hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Baiklah, kalian pasti lelah, sebaiknya kalian mandi dulu, setelah itu kita sholat berjamaah, baru kita makan bersama. Nah El, kamarmu ada disebelah kamar Freya, tante tidak tau apa yang kamu suka, jadi tante mendesain nya seseuai dengan anak perempuan umumnya." ucap Mona ramah.

"Terimakasih tante, maaf merepotkan." ucap El.

"Nah, Frey kamu sama El sebaiknya langsung ke atas saja," ucap Rangga.

"Siap pa, ayo El," Freya menarik tangan El untuk menaiki tangga menuju kamar mereka.

Rangga kemudian mengalihkan pandangannya pada Morgan dan juga Raisa.

"Morgan, ikut gue sebentar," ucap Rangga. Morgan mengangguk. Ia kemudian menatap Raisa seolah mengatakan ini akan baik-baik saja.

Morgan melangkah meninggalkan Raisa dan mengikuti langkah Rangga. Rangga membawa morgan ke ruang kerjanya.

"Duduklah," ucap Rangga. Morgan duduk di depan Rangga.

"Rangga, gue minta maaf," ucap Morgan.

"Kenapa lo menyembunyikan semua ini gan ? Apa karna lo itu pengecut ?" sindir Rangga.

"Ya, gue emang pengecut. Gue gak berani jujur dengan kalian karna gue takut Raisa menolak lamaran gue waktu itu," jawab Morgan.

"Apa masih ada lagi yang lo sembunyikan ? Jika ada sebaiknya lo jujur dari sekarang, karna gue gak mau ada lagi kebohongan !" bentak Rangga.

TRUST ME! (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang