part 2

254 23 0
                                    


"Kau tau apa kesalahanmu sky ?" Opa Ridwan menatap cucunya yang duduk dihadapannya.

"Mencintai sepupuku sendiri," jawab Sky, ia tak berani menatap wajah opanya.

"Kau salah sky, bukan itu," ucapan Opa Ridwan membuat Sky mengangkat wajahnya dan menatap opanya.

"apa karna aku mengungkit tentang kay ?" tanya Sky ragu.

"Itu salah satunya, tapi ada yang lebih fatal lagi sky,"

"Sky tidak tau opa,"

"Kebahagiaanmu sky, mereka tidak ingin kau terluka dan kecewa."

"Maksud opa apa ?"

"Kau mencintai bilqis tak salah, karna kita tidak tau pada siapa kita jatuh hati. Tapi jika kau sudah tau, kau harus menghentikannya sky, bukan membiarkannya. Karna sampai kapanpun kalian tak akan bersama. Ya, kau memang masih muda sky, perasaanmu masih bisa berubah, tapi bagaimana jika kau terus membiarkan perasaan itu tanpa menolaknya ? Kau hanya akan terluka sky. Perasaan itu akan terus tumbuh jika tak kau hindari. Mom dan daddy mu tak ingin kau terluka, mereka tak ingin melihat kau tersiksa dengan perasaan itu nantinya. Karna mereka pernah merasakan bagaimana sakitnya ketika mereka berpisah. Perjuangan cinta mom dan daddy mu sangat rumit sky, dan mereka tak ingin kau merasakan itu. Dan mengenai Kay, kau tau bagaimana terpuruknya mamimu saat melihat kakakmu menghembuskan nafas terakhir. Kau bahkan berada disana sky. Mereka tidak pernah menyamakan kau dengan kay, mereka hanya tak ingin kehilangan putra mereka untuk kedua kalinya. Selama ini menurut opa mereka tak pernah memaksa kehendak yang tak baik. Mereka selalu mengarahkan kau kejalan yang lebih baik dan itu semua masih wajar, kau harus tau sky, terkadang sikap egois mereka bukanlah hal yang buruk tapi mereka hanya tak ingin kau merasakan pahitnya kehidupan mereka saat masih muda." opa Ridwan menatap cucunya yang kembali tertunduk. Ia berdiri dari duduknya mendekati cucunya dan menepuk pelan pundak cucunya, membuat sky kembali menatap matanya.

"Renungkan sky, dan kau akan tau dimana letak kesalahanmu ataupun orangtua mu," Sky mengalihkan pandangannya yang kini tertuju pada figura besar di dinding, figura itu berisikan foto keluarga besarnya.

***

"Zarc, ngapain lo disitu ?"

"Ssttt !! Diam rel, ntar ketahuan," ucap Zarc pelan. Arel tersenyum, melihat tingkah sahabatnya yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerja opanya sembari memakan cake in jar.

"Lo nguping Zarc ?"tanya Arel dan mendapat tatapan tajam dari Zarco. Arel segera menutup mulutnya dan berjalan pelan ke arah Zarc.

"Gimana keadaan di dalam ?" tanya Arel.

"Kacau Rel, Sky ternyata ketahuan sama bokapnya kalo dia suka sama kak bilqis," ucap Zarc.

"Lo udah tau Zarc, kalo sky suka sama kak Bilqis ?" tanya arel, sebenarnya tak ada yang tau sky menyukai bilqis, namun karna sudah sangat lama bersahabat dengan Sky, Arel jadi tau dari cara Sky menatap Bilqis. Namun, ia tak mempermasalahkannya, karna ia fikir mereka masih muda dan bisa saja rasa itu hilang.

"Kita berteman udah dari bayi rel, jadi gue juga tau kalo sky suka sama kak bilqis dari cara dia memperlakukan kak Bilqis," jawab Zarc, arel mengangguk tanda mengerti.

cklek !

"Ngapain kalian berdiri disini ?" sky menatap tajam pada kedua sahabatnya yang tertangkap sedang menguping pembicaraannya.

"Eh sky, apa kabar sky ? Aman kan bro ? Kita gak nguping kok, iya kan rel ?" Zarco meminta bantuan Arel, tapi sialnya arel tak mau membantu Zarc.

"Kita ? Gue aja kali, lo mah dari tadi berdiri disitu nguping pembicaraan sky sama opa," ucap Arel. Sky langsung menatap tajam Zarco yang siap menyayat lidah Arel yang tak mau membelanya.

TRUST ME! (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang