Chapter 3 : Him

12 1 0
                                    

Suara ayam menyeru dan membangun kan ku di pagi hari yang cerah ini . Aku sudah berniat untuk Jogging bersam fitri di hari minggu ini . Saat ku lihat handphone tidak ada satu pun pesan dari Fitri .

Jarum jam sudah menuju pukul 6 dengan terpaksa Mica akan jogging sendirian karna dia yakin pasti Fitri masih berada di pulau kapuk (Kasur) .

"Huuft yaudah deh gue jogging sendiri aja" kata Mica dengan tampang memelas . "Nek Mica lari pagi dulu ya" teriak Mica sebelum keluar rumah.

Mica lari pagi mengelilingi sekitaran rumah , ternyata banyak juga anak muda dan ibu-ibu yang juga lari pagi di daerah rumah Mica. Mica selalu menyapa dan tersenyum kepada orang yang dilihat nya .

"Hmmm gue ketaman aja deh sekalian duduk istirahat disana" batin Mica. Pada saat Mica menuju taman , Mica melihat orang yang tidak asing bagi nya "Itu kaya gue kenal" Mica fokus melihat sampai matanya menjadi sipit "oohhh itu kan ka Riki" Sambil menunjuk orang yang dia maksud.

"Ka Rikiiiii" teriak Mica dari jauh.Tetapi orang yang dia maksud tidak menoleh kearah Mica."Hmmm dia ga denger gue samperin aja deh" batin Mica.

"Ka Riki jogging juga" Tanya Mica sambil memegang pundak Riki. Riki sampai tersentak kaget "ehh kirain siapa jadi kaget" jawab Riki yang tersenyum kepada Mica yang membuat pipi Mica menjadi merah.

"Hmmm heheh maaf ka . Kaka jogging juga?" Tanya Mica sambil tertawa kecil "hmmm iya ni gue sering jogging kalo minggu" jawab Riki . "Hmmm kalo gitu bareng yu ka?" Tanya Mica dengan senyum "hmmm oke" jawab Riki dengan senyum lagi yang membuat Mica seperti es cream yang meleleh terkena sinar matahari.

Entah kenapa hati Mica dagdigdung saat berdekatan dengan Riki . "Aduh kenapa gue jadi dagdigdug begini ya" gumam Mica dalam hati

Apa ini yang dinamakan cinta?

Ah gamungkin

Ehh kenapa begini si

Apa yang aku pikirkan

Aku bergeleng-geleng kepala
"Hey lu kenapa de ? Pusing ?" Tanya Riki melihat tingkah Mica tadi."Ehh hmm engga ko ka gapapa" Jawab Mica dengan pipi memerah seperti cherry .

Disetiap berlari santai Mica terus melihat wajah Riki uang entah mengapa begitu enak di pandang. Tampa sadar Mica pun terjatuh karena tersandung batu yang berada di jalan . "Aduh ..." Teriak Mica

"Ehh lu kenapa de ? Ko jatuh ? " tanya Riki khawatir "ehmm aduhh aww sakit" Teriak Mica sambil memegang lutut nya yang terluka .

"Harus cepet diobatin ni " Riki mulai khawatir dengan keadaan Mica . "Hmmm udah gapapa ko cuma luka sedikit" jawab Mica lirih

"Yaudah sini tangan lu" Seru Riki sambil menyodorkan tangan

Dirangkul nya Mica menuju Taman yang tidak jauh dari situ.Mica semakin bingung akan perasaannya dia merasa sakit saat terjatuh tapi dia bahagia karena begitu dekat dengan Riki.

"Lu tunggu sini dulu, gue pengen kewarung beli minum dan obat buat lu " Kata Riki yang pergi membeli minuman dan obat merah di Toko dekat Taman itu.

"Hmmm udah ganteng,baik,perhatian banget lagi" Mica sambil memasang senyum sendiri mengingat kejadian-kejadian sebelum nya.

"Hmmm maaf ya lama , soalnya lumayan jauh warungnya" Terdengar suara pria yang memecahakan lamunan Mica sampai dia tersentak.

"Ehh iya ka gapapa ko" jawab Mica

"Masih sakit ? Udah bisa jalan sendiri belum ?" Tanya Riki

"Hmmm gatau deh nih kayaknya masih sakit" Jawab Mica sambil berusaha untuk berdiri.

"Kalo gak bisa gausah dipaksa nanti tambah sakit.Sini gue gendong" jawab Riki dengan senyum manis nya yang membuat pipi Mica menjadi Merah merona.

Mica tak bisa berbicara apa-apa bibirnya membeku seperti es. Mica pun diantar pulang oleh Riki disepanjang jalan Mica hanya tersenyum dadanya berdegup kencang.

Sesampainya dirumah Mica langsung berbaring di sofa depan TV.

"Makanya kalo berbuat apa-apa itu hati-hati untung ada cowok baik yang bantuin kamu coba kalo ga ada gimana jadinya nanti" Oceh Nenek Mica yang sedang mengoleskan minyak untuk luka Mica.

Mica hanya bisa berkata "iya nek iya " mendengar semua nasihat yang diberikan Neneknya itu . Walaupun Nenek nya cerewet Mica tetap sayang Neneknya.

                      ***
Rasa bosan datang di hari libur Mica kali ini, yang niatnya ingin bersenang-senang dan bersantai menjadi musibah bagi diri Mica.Mica membuka handphonenya dan mengecheck apa ada yang penting atau tidak.

Tak ada satupun notif di hp Mica . Yang ada hanya broadcase online shop yang tidak penting baginya.

"Huuft dari pada bete mending gue suruh Fitri main aja ya kesini" Pikir Mica dalam hati dan langsung mengirim pesan ke Fitri.

Mica : Fit lu lagi dimana ? (Send)
Tak lama kemudian hp Mica pun bergetar dan Mica langsung membaca balasan dari Fitri

Fitri : Lagi di Rumah ,Kenapa? (Read)

Mica : Lu ada acara ga hari ini ? (Send)

Fitri : Gak ada kayaknya (Read)

Mica : Lu bisa gak kerumah gue ? Bete ni gabisa kemana-mana (Send)

Fitri : Emang lu kenapa ? (Read)

Mica : Udah pokoknya nanti gue ceritain cepet dateng ! (Send)

Fitri : OTW (on the way)

Tak beberapa lama datanglah Fitri yang sudah memanggil dari depan Rumah. Memang Rumah Fitri dan Mica tidak terlalu jauh jadi tak butuh waktu lama untuk sampai kerumah Mica.

"Eh nak Fitri cari Mica ya ada tuh dia dikamarnya" Tanya Nenek Mica dengan senyum khas wanita tua.

"Hmm iya nek . Permisi nek" Jawab Fitri melewati Nenek Mica

"tok tok tok" Fitri mengetuk pintu kamar Mica.

"Masuk Fit . Gak di kunci ko" Jawab Mica.

"Hmmm kenapa lu suruh gue dateng?" Tanya Fitri dengan wajah heran.

"Hmmm gue mau cerita" Jawab Mica

"Yaudah cerita aja kali, gue dengerin lo kok" Jawab Fitri sambil memegang pundak temannya itu.

"Thanks my bestfriend"Jawab Mica sambil mencubit pipi Fitri

"Idih apaan si gak usah lebay gitu deh lo" Jawab Fitri marah

"Heheh bercanda bercanda" Mica mengeluarkan senyum andalanya yang membuat Fitri seakan tidak bisa marah kepadanya.

"Jadi gini tadi gue lari pagi terus..." "hahaha jadi lu jogging tanpa gue" Fitri memotong Cerita Mica dan tertawa seakan tak punya dosa.

"Ihh dengerin gue cerita dulu ini " Jawab Mica dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.

"Iyaa iya lanjut buuu" Jawab Fitri.

Selama 30 menit Mica bercerita dan Fitri hanya mendengarkan sambil mengangguk seakan akan dia menanggapi serius apa yang di ceritakan Mica padahal dia tidak terlalu memperdulikan apa yang Mica katakan .

"Jadi lu suka sama Ka Riki?" Tanya Fitri dengan wajah serius

"Eh hmmm engga ko engga" Jawab Mica dengan pipi mulai merah merona.

"Hmmm iya deh apa kata lu aja Mic" Jawab Fitri

                          ***

Maaf ya baru bisa update lagi soalnya lagi pusing mikirin laporan sekolah jadi ya slow update maaf ya. Penasaran akan kisah selanjutnya tetap stay terus ya.

HenkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang