Chapter 4 : Mysterious Man

9 1 0
                                    

Pagi ini aku semangat sekali berangkat sekolah . Bagaimana tidak kejadian kemarin masih terbayang di kepala ku sampai saat ini.

Sesampainya di gerbang sekolah aku langsung disambut oleh satpam penjaga gerbang sekolah.

"Selamat pagi non" Dengan logat khas jawa yang biasa dia gunakan.

"Selamat pagi juga pak" Jawab Mica dengan senyum lebar nya berjalan menuju kelasnya.

"Selamat pagi semua" Teriak Mica semangat sekali. Sampai teman-teman sekelasnya melirik heran kepadanya seakan-akan terjadi sesuatu yang aneh terhadap Mica.

"Selamat pagi My Bestfriend" Ucap Mica sambil tersenyum terhadap Fitri.

"Hmmmm" Jawab Fitri yang sedang fokus terhadap buku novel bacaannya.

Memang dia jika sedang membaca seakan dia lupa dengan dunianya sendiri seakan masuk kedalam dunia novel yang dia baca .

                         ***
Kriing kriing kringgggg . Suara bell istirahat pun berbunyi , Mica dengan semangat mengajak Fitri untuk ke kantin.

"Ayo Fit Ke Kantin" Ucap Mica sambil menarik tangan Fitri.

"Tar dulu dong sabar , sakit ni tangan gue lu tarik-tarik" Jawab Fitri sambil meringis kesakitan.

"Hehehe maaf ga sengaja" Jawab Mica sambil tersenyum lebar.

"Lagi lu buru-buru banget si aneh banget ga kayak biasanya" Ucap Fitri sambil mengkerutkan dahinya.

"Hmmm eeehhh hmmm ya gue laper lah nih ayoo" Mica berusaha mengelak karena takut ketahuan bila dia ingin segera melihat Ka Riki.

Sesampainya di Kantin sekolah Mica mencari sesuatu yang ingin dicarinya tapi ternyata belum terlihat.

"Ah mungkin belum keluar dari kelas" Gumam Mica dalam hati.

"Woy Mic hello hello test test" Lambaian tangan fitri yang sesaat memecahkan lamunan ku.

"Ada apaan si Fit ?" Tanya Mica sinis karna lamunannya di ganggu.

"Yeehh lu mau mesen makanan gak?" Tanya Fitri

"Iya gue nitip bakso kaya biasa ya" Jawab Mica

"Iya iya gua mesen makanan dulu ya" Fitri lekas pergi untuk memesan makanan.

Sementara Mica duduk sambil melihat-lihat apakah sosok yang di tunggu itu ada atau tidak.

"Wooy gadis kampung!" Teriakan yang sesaat membuat Mica kaget ternyata itu adalah suara dari Angel . Ya dia masih kesal dengan Mica sebab Mica menduduki kursi yang biasa Angle tempati.

Karena baru Mica sajalah yang berani menduduki bangku itu .
"Emmm ... aaa ada apa ya ka?" Tanya Mica dengan gugup.

"Masih nanya kenapa lagi ! Gue masih dendam sama lo !" Bentak Angle .

"Emang salah aku apa ya ka?" Jawab Mica dengan nada polosnya.

"Masih nanya lagi kenapa! Lo tuh udah berani duduk di tempat gue kemarin !"

"Hmmm....eee tapi kan itu kemarin ka udah lalu" Kata Mica

"Ya tapi tetep aja gue masih gasuka!" Bentak Angle.

"Hmmm yaudah aku minta maaf ka " Jawab Mica

"Gue bakal maafin lo asal ada syaratnya" Jawab Angel sambil menunjuk wajah Mica.

"Apa ka syaratnya?" Jawab Mica

"Lo harus cium tangan gue!" Sambil menyerahkan tangan Angle .

Belum sempat Mica mencium tangan Angle, Ada seseorang yang mencegah Mica untuk mencium tangan Angle.

"Kalo mau jadi Ratu bukan disini tempatnya lu salah tempat" Kata seseorang yang mencegah Mica untuk mencium tangan Angle.

Angel pun terdiam dan segera lekas pergi dengan tangan mengepal dan wajah memerah.

"Untung aja lo ada dia kalo engga! Aaahhhk" Teriak Angle kesal sambil memukul meja yang di dekatnya.

"Lain kali lo jangan mau diapa-apain dia" Kata cowok yang menolong Mica.

Cowok itu pun beranjak pergi menjauh entah kemana. Sampai tak sempat Mica mengucapkan terimakasih. Mica hanya bisa terdiam saat dia menolong Mica.

Cowok berwajah ganteng dengan seragam dikeluarkan tidak memakai dasi dengan earphone ditelinga yang membuat Mica menjadi kagum dan bertanya-tanya akan siapa dia.

"Siapa dia ? Kenapa dia bisa menolongku?" Tanya Mica dalam hati.

"Hoy ! kenapa lo bengong begitu?" Teriakan Fitri yang membuat Mica tersentak.

"Lo tuh ya kebiasaan bikin orang jantungan aja, untung jantung gue ga copot " Jawab Mica sambik mengelus dadanya.

"Hehehe maaf " Kata Fitri sambil tertawa melihat ekspresi wajah Mica ketika kaget.

Setelah beberapa menit mereka makan "Udah yu balik ke Kelas" Ucap Fitri.

"Hmmm entar dulu deh gue masih mau disini" Jawab Mica sambil memutar sedotan di dalam gelas.

"Lo yakin nih ? Yaudah gue pergi dulu ya bhay" Ucap Fitri kemudian pergi menghilang.

"Mana ya ko ga keliatan dari tadi" Dengan memasang wajah cemberut karena Mica tidak menemukan sosok yang di carinya sejak tadi.

"Hmmm gue balik aja deh" Mica berjalan menuju kelas nya dengan tertunduk.

                           ***
Kriing kriing kriiinggggg
Bell pertanda pulang sekolah pun berbunyi . Seluruh Siswa Siswi bersiap untuk pulang sekolah.

"Eh Mic gue duluan ya see you bye bye " Ucap Fitri yang sudah di tunggu supir jemputannya.

"Hmmm iya hati-hati lo" Jawab Mica

Setelah beberapa menit Mica berjalan menuju halte untuk menunggu mobil angkutan umum. Disana banyak siswa siswi yang sedang menunggu jemputannya dan ada juga yang sekedar nongkrong dan merokok.

"Ssstt ssttt kiiww cewe" Suara siutan dari arah belakang Mica.

Mica hanya diam dan tidak menanggapi nya. Tiba-tiba ada seorang cowok yang memegang pundak Mica.

"Ehh sombong bgt si" Ucap cowok yang memegang pundak Mica.

Mica menoleh kearah sosok cowok itu dan dia adalah salah satu kelompok anak bandel disekolah yang sering kena masalah disekolah.

"Hmmm ada apa ya?" Tanya Mica heran

"Boleh minta nomer hp nya ga?" Tanya Cowok itu

"Woyy lo udah mulai start duluan aje" Teriak salah satu teman nya

"Cieee swiit swiiiw" Sahut temannya lagi

"Eh bacot banget lu pada" Teriak Cowok yang berada di dekat Mica.

"Hmmm aku ga bawa hp ka dan gainget nomer nya" Mica berpura-pura bohong .

Cowok itu pergi kearah teman-temannya .

"Hahahaha mampus ga dikasih baru kali ini lu di tolak cewek" Teriak temannya.

Mica penasaran dan menoleh kearah cowok itu dan benar disana kumpulan anak-anak brandal sekolah yang tidak taat pada peraturan.

Tetapi pandangan Mica hanya tertuju pada satu orang yang tidak asing baginya . Ya Mica melihat cowok yang menolongnya saat di kantin tadi. Cowok yang mengenakan earphone dan baju yang di keluarkan tapi sekarang dia sedang asik menghembuskan asap kelangit-langit tanpa memperdulikan orang disekitarnya.

"Hmmm dia ? Dia kan yang tadi nolongin gue waktu di kantin, Kenapa dia bisa bersama mereka ?" Mica terus memperhatikannya sambil bertanya didalam hatinya.

Tak lama Mica memperhatikannya , Dia pun menoleh kearah Mica dengan satu alis mengangkat.

Mica kaget dan langsung berbalik badan tubuhnya merasa kaku entah kenapa .

Tiba-tiba .....

                          ***
Hello readers maaf ya bila cerita ini sedikit ngawur maklum author baru pemula di wattpad baru juga bikin cerita
Tetep pantengin terus ya cerita nya dan jangan lupa vote and commend yang bermanfaat ;) see you next chapter

HenkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang