who's she?

191 32 0
                                    

lelaki itu berdiri dan membalikkan badan.
Sontak aku membalikkan badan dan berlari ke tempatku di rumah ini yang seharusnya.

Niall POV
Aku menggosok mataku. "Wait, Kate?"

"Kate? Siapa?" Heran ibuku.
"Nahh. Ehm" ucapku.
"Sudah, cepat minum!"
"Ah! Aku bosan" ucapku dan naik ke tangga rumahku.

Satu persatu tangga yang kulewati. "Astaga kenapa rumahku sangat tinggi, aku malas menaikki tangga ini, emangnya tukang yang buat ga capek apa yak." ocehku.
Mom hanya menggeleng kepala dan tertawa, aku melihatnya. Oh ayolah, dari tangga yang tinggi ini aku bisa melihat ibuku sedang duduk membaca majalah.
Aku sampai di salah satu kamar di rumah ini. Kamarku.

"MOM, AKU INGIN MAKAN MALAM" teriakku.
Tidak lama ada seorang yang mengetuk pintuku.

Knock knock knock.
"Buka saja sendiri!"
Knock knock knock. Suara itu makin jelas di telingaku
Aku berjalan malas dan membuka pintu.
".......ka...kate?"
Perempuan ini? matanya kaget dan bibirnya membulat.
Aku menarik tangannya.
Aku memegang pinggangnya dan menutup pintu.
Aku melempar makanan yang dipegangnya ke karpet.
Sekarang kami berhadapan.
"Hey! Itu untuk tuan muda!"
"Tuan Muda? Maksudmu aku? Harusnya aku yang bertanya, kau kenapa disini?"
"Kenapa?" ucapnya tersenyum miris.
"Ini rumahku Kate."
"Ru-rumahmu?"
"Kalo lo ga bilang kenapa lo disini, gue teriak nih. ada maling!"

Gue teriak sekencang mungkin, memanggil buku.
Kate menutupi mulutku, wajahnya tegang, oh Tuhan...
"Niall! Apa ada masalah? Kenapa kau meneriakki ibu?" Ibuku menggedor pintu.
"NOTHING"
"Cepat buka pintunya!"
Kate menginjak kakiku. Matanya berisyarat "Hey bodoh!"
"Aku sedang telanjang"
"Lalu kenapa kau butuh bantuan ibu?"
"Aku kehilangan celana ku, ini sudah ketemu"
"Kau memang anak yang merepotkan.." suara ibuku yang sudah lama kelamaan sayub.
"Sekarang jawab pertanyaanku Kate"
"Hm"
"Lalu apa yang kau tunggu bodoh"
"Tanganmu, sampai kapan kau akan memegang pinggangku seperti ini?"
"Ehm eh..kalau aku tidak memegangmu, nanti ketahuan ibuku!!" ucapku membuat alasan, astaga...memalukan!
"Ibuku pembantu disini, kenapa?"
"Ibuku pembantu disini, kenapa?"
"KE-LU-AR" Emosiku meledak, aku menendang pintu dengan keras.
Ia mendorong dadaku, matanya berkaca kaca, ia membuka pintu, dan pergi berlari
Apa aku keterlaluan?
Ya Tuhan, kenapa aku bisa seperti ini terhadap dia?
Seakan akan aku tidak mau kalau dia adalah anak pembantu dirumahku sendiri, aku egois!
Aku beranjak dari kamar dan menuju kamar pembantu yang letaknya hanya beberapa langkah dari kamarku.

'Knock knock knock'
"Ya Tuan?"
"Uhm, kau punya anak bernama Kate, right? Dimana dia sekarang?"
"Uhm maaf, tapi untuk apa?''
"CEPAT KATAKAN''
"Dia keluar, katanya ia ingin mencari udara segar di taman rumah" ucapnya dengan tubuh bergetar.
"Terimakasih, maaf telah membantahmu!" ucapku sedikit tersenyum dan segera lari ke taman depan.

Astaga! Gimana kalo anak itu masuk angin?
Gimana kalo dia dicuri?
Gimana kalo kecemplung kolam?
Mau mati apa ya.

"Here are you." ucapku perlahan saat menemukannya.
Aku melihat Kate. Ia duduk di pinggiran air mancur. Astaga, apakah dia menangis?
Drrrr drrrr drrrrrr
"SIAPA LAGI!?" Cetusku tak sengaja saat ada yang menelepon.
OOPS! Aku langsung masuk dalam semak semak didekatku

"Sel?"
"NIALL KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENGHUBUNGI SELLY?"
"aduh..pelan pelan, aku sibuk.." ucapku berbisik bisik.
"Kenapa pelan pelan? Kau tidak mau kutelepon? atau jangan jangan ada wanita lain disampingmu?"
Aku membelalakan mataku. Aku langsung mematikan teleponnya.
Astaga. Sebenarnya bagaimana perasaanku saat ini?

"Eghm..." seseorang memegang bahuku.
"Eh kate ah aku eh ehm..." ucapku berusaha menoleh.
"Ini saya bos.. hehe..."
"Astajim Pak? Bapak!"
"Saya pulang dulu ya."
"Iye dah pulang sono syuh syuh, ganggu aja"

Aku mencoba mengintip lagi dari semak.
"Mana Kate?! Astaga cepet bat ngilangnya. Astaga!"
Sekali lagi, seorang menepuk pundak kiriku.
"BAPAKE! GUE POTONG GAJI LU YE PAK! PERGI SONO" aku menggoyang bahu kiriku kebelakang.
Tepukkan pundak itu semakin berulang mengangguku.
"PAK.."
Aku dengan cepat menoleh dengan kesal.
"Lo ngapain?" ucap wanita yang sekarang didepanku
"Kate, eh gue mau minta maaf soal tadi, lo nangis?

"Ngapain gue nangis demi lo?"

Next? Vomments please :)

Falling Love → Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang