Come Back To Me

Part 3

Ulurkan tangan itu padaku dan genggam tanganku, aku merindukanmu. Keizha viola stewart

1 tahun berlalu, keizha menjalani hidupnya dengan bayang bayang masa lalu namun ia berpikir banyak yang harus ia lakukan karena masih banyak yang mencintainya, adiknya selalu meyakinkannya bahwa dia sangat berarti untuk keluarga dan teman temannya. Untuk menghapus semua kepahitan masa lalunya ia harus mengubah sedikit hidupnya, ia kini bekerja sebagai penulis di sebuah majalah remaja, ia mengubah namanya dengan sebutan viola yang diambil dari nama tengahnya, kini dia tidak memakai nama keizha lagi saat berkenalan karena baginya kini dia adalah viola, ia akan menjalani hidupnya dengan penuh keceriaan dan melupakan masa lalunya meskipun dari lubuk hatinya paling dalam ia masih mengharapkan kim kembali padanya.

"Vio, kemarin bu diana nyari kamu." Ucap dey yang kini menjadi sahabat viola keyzha stewart
"Haa? Kenapa?" Vio kaget dengan informasi yang diberikan sahabatnya itu
"Aku tidak tau vio, tapi dilihat dari gaya bicaranya dia seperti sedang menagih sesuatu." "Ya ampun dey aku lupa, yaudah aku ke ruangan bu diana dulu." Vio segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju ruangan ibu diana yang hanya berjarak 6 meter dari ruangannya.
"Vio." Panggil dey sehingga langkah kakinga terhenti.
"Berhati hatilah dia akan memakanmu. Hahaha."
"Argghhh sial."

Tokk tokkk

"Silahkan masuk." Ucap wanita yang berumur 40 an itu, dengan kacamata tebal dan rambut yang di kuncir.
"Apa ibu mencari saya?" Ucap vio
"Saya mencarimu kemarin." Jawab ibu diana ketus sambil mengotak atik laptopnya
"Maaf bu, saya belum menyelesaikan tulisan saya."
"Maaf tidak dapat mengubah situasi apapun." Ucap ibu diana yang masih mengotak atik laptopnya
"Berikan saya waktu bu."
"Bulan depan saya akan menagihnya kembali. Sekarang keluarlah."
"Baik bu."
"Kenapa tak ada ide sama sekali untuk meneruskan ceritaku haa?" Umpatnya dalam hati, ia segera melirik jam tangannya yang menuju pukuk 12.00 artinya ini sudah jam makan siang tapi sepertinya ia harus memulai mencari ide baru untuk kelanjutan ceritanya.
"Vio makan yuk?" Panggil dey
"Aku kenyang, banyak hal yang harus ku kerjakan dey. Makanlah dluan."
"Baiklah kalau begitu. Oh ya kau berhuta cerita padaku."
"Cerita? Cerita apa?"
"Pembicaraan mu dengan bu diana."
"Ohh. Oke oke."