Chap 07 - Cemburu

49.3K 2.7K 22
                                    

Queen sedang berkemas saat ibu Voghan masuk ke dalam kamarnya.

"Apakah itu benar sayang ? Kau akan menikah ?" Ibu Queen duduk di samping Queen. Terlihat tatapan kecewa di manik matanya. Queen hanya mengangguk dan memaksakan untuk tersenyum.

"Aku akan kehilangan putriku.." ibu Voghan memeluk Queen tidak rela. Sedikit banyak, wanita itu tau tentang masa lalu antara putranya dan Queen.

Bagi ibu Voghan, menantu yang ia inginkan hanyalah Queen. Tapi kejadian itu merubah segalanya.

Saat itu ia amat marah dengan putranya, karena telah membuat Queen pergi. Queen seperti putri bagi ibu Voghan, dan ia cukup tau jika dulu gadis itu mempunyai perasaan lebih pada putranya.

"Tidak... aku akan sering mengunjungi kalian.." Queen melepaskan pelukannya.

"Apakah sudah tidak mungkin lagi ?. Aku masih berharap kalian bisa bersama.."

Queen mengernyit bingung dengan ucapan ibu Voghan. "Apa maksudmu unty ?"

"Jangan berbohong padaku sayang.. Kau putriku dan aku cukup tau. Dulu kau menyukai Voghan bukan ? Andai saja wanita itu tidak hadir di antara kalian..."

Nafas Queen tercekat. Ia tidak menyangka bahwa ibu Voghan selama ini menyadarinya. Queen menggenggam tangan ibu Voghan.

"Itu sudah menjadi masa lalu Unty. Jangan disesali.. sekarang jalanku dan Voggy sudah berbeda." Queen berkata lirih.

"Siapa pria itu ?" Ibu Voghan mengangguk. Yang di katakan Queen benar. Mereka berdua sudah dewasa dan harusnya tau mana yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Queen gelagapan saat ibu Voghan mengalihkan pembicaraan. "Dia... dia atasanku di tempat kerja Unty." Jawab Queen tersenyum.

"Kau mencintainya ?" Kali ini pertanyaan ibu Voghan bernada tajam dan menyelidik.

"Ya.." Jawab Queen cepat. Menyembunyikan rasa gugupnya. Ibu Voghan menghela nafas panjang. Kecewa.

"Ajaklah ia makan malam disini. Kami ingin mengenalnya nak.. setidaknya kami akan yakin bahwa ia benar-benar bisa menjagamu atau tidak.." Ibu Voghan tersenyum. Queen hanya mengangguk dan memperhatikan saat punggung wanita paruh baya itu melangkah keluar dari kamarnya.

Sepeninggal ibu Voghan. Pertanyaan itu menyusup di pikiran Queen.

"Kau mencintainya ?"

"Tidak !."

Jika ia tidak mencintai Dave, bagaimana ia bisa menikah dengan pria itu ?
Bagaimana nanti kehidupan rumah tangga mereka ?

Satu lagi pertanyaan yang muncul dan memancing berbagai tanda tanya lainnya.

Bukankah dia gay ? Seharusnya ia punya kekasih gay bukan ? Bagaimana dengan kekasihnya ?

Dan...

Apakah ia mencintaiku ? Rasanya tidak mungkin. Mungkin dia hanya terobsesi. Ya mungkin hanya itu.

Queen terlalu sibuk dengan pikirannya hingga ia jatuh terlelap.

***

"Apakah itu harus ?" Dave berkata malas.

"Harus jika kau ingin aku menikah denganmu." Queen mengancam.

"Waktu kita sedikit. Pesawat akan terbang dua jam lagi kau tau ?" Dave masih mencoba bernegosiasi.

"Aku tidak peduli. Kau bisa memundurkan jadwal penerbangan kita. Itu hal yang mudah untuk kau lakukan bukan ?" Queen berdecak sebal.

Dave menatap tidak percaya pada Queen. Lihatlah wanita di depannya ini. Ia sudah berani mengancam dan memberikan perintah padanya.

Addicted To You (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang