chapter 5

2.3K 291 30
                                    

.
.
.
.
.
.
.
05:45 wib.

Rambut yang berantakan,  nafas yang teratur, menjadi santapan mata seorang laki-laki yang dari 2 jam yang lalu sudah Setia di tempatnya dengan suguhan tersebut.
Sebut dia al ghazali.
Bahkan dengan posisi tubuhnya yang miring al tak merasa pegal dalam kurun waktu kurang lebih 2 jam memperhatikan gadisnya.
Al bahkan tak tidur semalaman meski separuh waktu malamnya ia gunakan dengan berkumpul dengan teman-temannya di lantai bawah..

"Eungghh"..
Tubuh itu menggeliat disertai suara lenguhan kecil lalu kembali tenang.

Si lelaki hanya tersenyum melihat aktifitas kecil dari wanitanya.

Kembali tubuh itu bergerak tapi lebih tegas.
Mendudukan diri karna terlalu kaget dengan keadaan, yuki kato mengerjapkan matanya berulang kali agar kantuk yang masih terasa lekas menghilang.

"Hy"
Sang lelaki menyapa.

Yuki hanya memandanginya tak berniat membalas sapaan dari al,

"Kamar mandi dimana? "
Sepertinya kalimat itu lebih menenangkan dari pada membalas sapaan lelaki di hadapannya ini.

"Disana"
Tunjuk al ke sudut kamarnya.

Yuki bergegas turun dari ranjang tanpa menoleh lagi ke arah al yang terus memperhatikannya.

.
.
.
.
20 minutes later.
Yuki sudah selesai membersihkan diri,  walaupun bukan mandi caranya tapi cukup untuk membuatnya terlihat lebih baik dari 20menit sebelumnya.
Mencari keberadaan seseorang di tempat tidur,  yuki tak menemukannya..
Ia berjalan menuju nakas samping tempat tidur ,
Terdapat note

Ku tunggu di bawah.

Al√

Setelah membaca isi note yang di tinggalkan al,  yuki melangkahkan kakinya menuju lantai bawah.
Tap...  Tap..  Tap..
Yuki melangkah pelan menuruni anak tangga sambil melihat kearah sekumpulan orang yang memenuhi sofa.

Di sana ada beberapa laki-laki juga ada perempuan..
Ya tuhan bahkan ada sepasang manusia yang sedang bercumbu di balik pantri..
Yuki dapat melihat dengan jelas karna posisinya yang masih diatas dan dapat melihat keseluruhan dan tiap sudut rumah ini.

Melihat itu wajah yuki merah padam,  lantas membuang arah pandangnya ke arah segerombolan orang yang berada di sofa.
Saat itu matanya bersiborok dengan sepasang mata yang juga habis melihat sepasang manusia mesum tadi.

Al berdiri lalu menghampiri gadisnya.

"Anggap saja kau tak pernah melihatnya tapi nanti kau juga akan terbiasa"

"Ucapanmu selalu membuatku kaget" ucap yuki tak percaya mendengar perkataannya barusan.

Al hanya melempar senyum.

"Duduklah " al menyuruh yuki duduk sementara dia mengambil minuman.

" jadi kau korban selanjutnya? "
Salah satu wanita yang duduk diantara 2 laki-laki di depan yuki ini berucap tajam.

Yuki menautkan kedua alisnya .

"Heii,  aku bicara padamu! "
Ulang wanita tadi yang bernama lexa.

"Jika kau tidak menjaga baik-baik mulutmu dirumahku,  akan ku pastikan kau tidak bisa bicara lagi lexa" tetiba al sudah datang dengan 2 kaleng susu di tangannya.

Catching FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang