chapter 7

1.9K 269 25
                                    

.
.
.
.
.
Sudah 2 hari ini yuki tak mendapat kabar dari kekasihnya, (al kohler)
.
.
.
"Kemana dia, 2 hari ini menghilang tanpa kabar... Apa urusannya sangat penting? Ku pikir aku yang paling penting. " yuki bergeming dalam hati sambil memperhatikan handphonenya.

"Hh.. Sadarlah yuki.. Dia itu seorang mafia, apa artinya sebuah perasaan jika selama ini dia sanggup melakukan yang tidak baik.. Hanya sebuah perasaan,! " lagi lagi yuki menggumam dengan di iringi gelengan kepala.

" dia tidak memberimu kabar? "

Yuki di kagetkan dengan suara seorang perempuan yang tak lain temannya risa.

" hm.. Kenapa kau selalu sok tau risa"

"Tapi sok tau ku itu selalu benar kan"

" kau sudah selesai, mau makan kue di toko kue ibu? "

" kita lanjutkan cerita disana. Ayo! " risa menarik tangan yuki menuju mobilnya..

>>> on the way

" jadi kau benar-benar kehilangan dia 2 hari ini? "

"Ku pikir kita akan bercerita di toko"

" okeeeyy... Aku akan bertanya hal lain? "

"Mmm bagaimana dengan motormu yang tertinggal? " risa mencoba mengganti topik pembicaraan.

" kita tetap membicarakannya ternyata" yuki memicingkan matanya.

Risa tersenyum mendengar jawaban yuki.

" motorku sudah di urusnya, hanya saja aku belum mengambilnya.. ,kenapa? Kau bosan dengan orang yang menumpang di mobilmu ini.. "

" astaga kau ini.. Bicaramu membuatku ingin mengeluarkan isi otakmu saja"

" haha.. " yuki tertawa melihat reaksi temannya ini.

>>>> toko kue.

Setelah membantu sang ibu melayani beberapa pelanggan.. Yuki kembali duduk di meja yang di tempati risa tadi dengan membawa 2 cangkir teh dan beberapa macam kue untuk camilan.

" tadi ku lihat wajahmu serius sekali saat menelpon, ada apa? " tanya yuki.

" ayahku sepertinya sedang mendapat masalah dengan pekerjaannya.. Tadi ibu menelpon dan memintaku untuk berhemat dengan kiriman mereka untukku"

"Kapan orang tuamu kembali dari Jerman? "

" aku belum tau, kurasa lebih cepat dari yang ku bayangkan apalagi disana sedang ada masalah"

"Mmm.. Kau sabarlah jangan terlalu di pikirkan, aku yakin mereka juga disana sedang melakukan yang terbaik untukmu"

"Hanya saja... "

"Hanya saja apa risa? " yuki sedikit memajukan wajahnya karna risa sedikit menunduk.

" tadi di telpon aku mendengar seseorang berteriak sebelum telpon di tutup oleh ibu"

" jangan beransumsi sendiri, yakinlah bahwa orang tuamu baik2 saja disana " yuki mengelus tangan risa yang saling bertautan diatas meja.

" ku harap begitu yuki... "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah kepulangan risa dan di tutupnya toko, kini yuki dan ibunya sedang berjalan menuju rumah mereka.

Catching FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang