Goodbye

1.5K 44 3
                                    

Suatu ketika dia akan mendapatkan seseorang. Dan aku harus merelakannya pergi.

Yeoja berambut blode itu terus menatap kosong layar tv. Sebut saja yeoja blode itu bernama hyejin, hyejin selalu menganggap dunianya sama dengan menatap kosong tv itu. Hyejin mempunyai seorang teman yg bernama chanyeol. Dia pandai bercerita, sangat. Hampir setiap saat bertemu dengan hyejin dia bercerita. Di mulai dari mimpinya, film yg dia tonton, sampai tipe ideal ceweknya. Hyejin hanya mengangguk tanpa membalas cerita chanyeol, untuk apa dia membalas cerita chanyeol, hyejin selalu ingin menjadi pendengar yg baik untuk chanyeol.

Hyejin melihat sekilas ke arah kalender,hyejin tidak terlalu jago untuk pelajaran hitung menghitung, tapi kali ini dia tahu hari dimana dia akan terus sayu tanpa ada energi sekali pun. Tanggal yg di bundarkan berwarna merah itu sempat membuat hyejin terkejut, dia kembali menatap layar tv yg ia kira adalah kehidupannya sekarang ini. Hyejin mengambil remot dan mematikan tv malang itu.

Hyejin duduk dan tidak berhenti berkutik dengan pikirannya, dia menatap burung burung yg sedang bersiul,angin yg terus menerpa wajahnya. Tapi semua itu tak berlaku untuk hyejin,tidak ada orang yg bisa mengubah ekspresi hyejin,kecuali untuk seorang park chanyeol. Sahabat yg tidak mengerti apa perasaan hyejin, dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan yg menyakitkan. Terlalu pahit untuk di rasakan.

Mereka berdua bersahabatan dari kelas SD sampai menjadi seorang mahasiswa. Semuanya hanya berhenti menjadi sahabat tidak ada yg namanya status tentang hubungan berpacaran. Itu hanya sebuah delusi belaka, hyeji terbangun terlalu pagi dia juga malas melakukan apapun. Hyeji berjalan menuju dapur,tanpa tau tujuannya. Aku harus membuat apa pikir hyejin, hyejin kembali membuat sesuatu saat dia berhasil memilih apa yg harus ia buat. Hyejin kembali duduk di bangku yg dekat dengan jendela.

Dia sekali kali menyeruput kopi dan memakan kue yg baru kemarin dia beli dengan chanyeol. Hyejin kembali merasakan dia di bekukan, hyejin bingung kenapa dia bisa menjadi se tolol ini. Dia tidak bisa bergerak maju atau mundur, dulu seseorang bilang padanya. Terus lah maju tanpa melihat kebelakang. Itu memang sangat mudah di katakan,tapi sulit di lakukan. Hyejin akan maju tapi mentalnya tidak akan sanggup, dia tidak bisa berhenti melihat kebelakang. Masa lalunya sudah beberapa kali merusak kehidupannya.

Hyejin tidak behenti hentinya mengatakan dia bodoh, jika ada sesuatu benda yg bisa di gunakan untuk kembali ke masal lalu. Dia akan merelakan apapun. Tapi ini adalah dunia nyata. Tidak mungkin ada yg menciptakan sebuah mesin waktu. Hyejin ingin pergi ke dunia hampa, atau bisa pergi dari dunia real. Selesai menyeruput habis secangkir kopi, hyejin belum bergerak.

Terus menatap langit di depannya, langit itu sangat luas sama seperti dulu. Tetapi langit itu mulai menjadi abu abu,sama seperti sekarang. Tidak ada tujuan apa dia harus hidup, hyejin pergi ke kamar mandi, sebelum mengambil handuknya. Dia mengecek apa ada pesan dari sahabatnya. Ternyata ada. Palli.. Aku menunggumu di suatu bioskop okey!. Isi teks pesan dari chanyeol. Hyejin membuang benda kotak itu ke sofa,dan berlalu ke kamar mandi.

Selesai mandi dan berganti pakaian, hyejin menyambar tas kecil yg biasanya dia gunakan untuk berjalan jalan. Dia masih ingat betul tentang dia dan chanyeol bepisah secara mendadak. Karena chanyeol dipaksa oleh appanya pergi ke Inggris. Chanyeol kembali ke korea dalam waktu 5bulan. Cukup lama tapi hyejin selalu merelakannya seperti dia tidak berharga. Semua itu terus di putar balikan di otak hyejin.

Dia tertawa sambil mengatai dirinya sendiri bodoh. Terlalu bodoh untuk takut mengungkapkan cinta. Terlalu bodoh untuk takut merasakan sakit. Terlalu bodoh untuk takut tidak dapat keluar dari perasaannya sendiri. Karena sekarang hal itu terbukti. Perasaan takut itu terlalu nyata untuknya. Hingga perlahan mematikan seluruh perasaannya.

Tempat tujuan hyejin sampai, bioskop. Wajah dan perasaan hyejin tidak di gantikan, selalu sama dan tidak akan berubah. Wajahnya hampir sama seperti ubin yg sering ia tatap.kosong dan tak bermakna. Chanyeol menampakkan badannya di depan pintu masuk bioskop. Itu jelas tidak akan memeganggetkan hyejin.

Hyejin tidak akan bisa melihat seorang happy virus seperti chanyeol lagi. Dia bukan seorang penjaga hati chanyeol dan pemberi cinta. Hidupnya terus berubah, namun tidak dengan cintanya. Hanya memilik satu,park chanyeol. Dan dia terus menahan perasaannya menyatakan cintanya,karena dia takut dia akan tambah membuat dirinya sendiri menjadi terpuruk.

Hyejin siap kapan pun. Bahkan hyejin akan rela. Chanyeol akan bermanja manjaan dengan siapa,tersenyum bahagia dengan seseorang yg pasti bukan dirinya,dan satu lagi. Yaitu mencintainya dengan tulus.

Pada waktunya dia akan pergi dan tidak kembali tepat waktu. Tapi percayalah dia akan menyisakan tempat untuk kita bahagia.

Hueee!! Ini ff terakhir one shoot with chanyeol :") makasih yg udh ngebaca ff gaje super gaje. Juga makasih yg udh vote dan komen, dan terimakasih banget yg jadi dark sider kagak meninggalkan jejak :'>.

Tapi.. Ini ff terinspirasi dr sunbae yg pernah author baca di internet dulu. Ini juga berasal dari otak sendiri yahh.. Walau ada kata kata yg ngambil hhihihi.. Maklum masih belajarDan ini juga catatan hati seorang fangirl,harus rela kapanpun oppa sama pendamping yg baru:) thank. Salam kecup dari author/wekk/ ps: bakalan ada satu ff lagi yg agak panjang lah..

One Shoot FF|| With Exo ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang