Move To JiHae

5.1K 214 22
                                    













Pagi ini SoHyun menaruh semua kopernya kedalam mobil. Mulai hari ini ia akan meninggalkan semua kehidupan mewah dan kehidupan nakalnya dulu karena orang tuanya mengirim SoHyun untuk tinggal bersama Harabeoji (kakek) nya yang berada di JiHae.
Seperti biasa, suasana di dalam mobil menjadi dingin tanpa ada perbincangan apapun diantara mereka bertiga. Jika menggunakan mobil pribadi butuh waktu 5 jam untuk sampai ke JiHae dan selama itu mereka saling diam didalam mobil.







"Harabeoji!!!" Dengan antusias SoHyun memeluk Harabeojinya yang sudah menyambut kedatangan SoHyun dan keluarga. Sudah hampir 3 tahun SoHyun tidak pernah melihat sang Harabeoji, biasanya setiap liburan sekolah SoHyun akan berkunjung kesana.


"Aiigoo, jadi ini sonja (cucu) kesayanganmu?" Tanya seorang wanita paruh baya yang baru saja mendekat kearah SoHyun.


SoHyun hanya memainkan matanya pada Harabeojinya menandakan bahwa ia menanyakan sosok wanita paruh baya yang berada di sampingnya itu.

"Dia Halmeoni (nenek) barumu" Jawab Harabeojinya sambil melepas pelukan.

"Heol" SoHyun menunjukkan wajah kesalnya karena sang Harabeoji tidak pernah memberitahunya belakangan ini. Ia pun memeluk sang Halmeoni dan dibalas dengan pelukan hangat oleh wanita paruh baya itu.

"Kemana kau 3 tahun ini? Harusnya saat libur sekolah kau menemui aku SoHyunii" singgung sang Harabeoji.









"Tunggu apa lagi? Kalian pulanglah ke Seoul, masih ada pekerjaan yang pentingkan?" Seru SoHyun menatap kedua orang tuanya dengan sinis.

Tentu saja Pria berambut putih itu kesal saat melihat sikap lancang sonja (cucu) nya, ia sempat mengomeli SoHyun dengan nada yang tinggi.


"Sikapku menjadi seperti ini karena mereka!! Harusnya mereka mengurusiku dan tidak sibuk dengan pekerjaan masing-masing! Harusnya mereka lebih menjagaku sejak kejadian ini! Bukan malah mengirimku kesini!!!" SoHyun malah mengomel balik pada Harabeojinya, siapa sangka ia bisa selancang itu pada orang tua. Dengan emosi yang sama meledaknya SoHyun pun akhirnya lari kedalam rumah Harabeojinya setelah ia menendang kedua kopernya disana.













-








SoHyun pun memasuki sebuah kamar yang dulunya ia sering tempati saat berkunjung kesini. Kamarnya terlihat berbeda, seperti seseorang sudah mengisi kamar ini.

Masa bodolah pikir SoHyun, ia hanya sibuk mengomel sendirian didalam kamar. Lalu SoHyun mengambil kaos di ransel untuk mengganti pakaiannya, ia merasa sangat kepanasan ditambah lagi emosinya berada ditingkat didih paling atas.








Kkkkrrrreeeekkkkkk.







Pintu kamar terbuka disaat SoHyun masih memakai tangtop putih dan celana pendeknya.





"Mi... mianhaeyo" Ucap orang yang baru saja membuka pintu kamar, orang itu terlihat membungkukkan badannya sebelum menutup pintu itu kembali.


SoHyun sempat mematung disana, Kemudia ia baru sadar dengan pakaiannya barusan. Sesegera mungkin ia memakai kaos dan langsung berlari keluar mengejar orang yang mengintipnya tadi.

"Hya! Kau berhenti disitu! Dasar pengintip!!!!!" SoHyun berlari menuju pria yang sedang menuruni tangganya itu. Namun bukannya berhenti pria itu malah lari menjauhi SoHyun dengan wajah sangarnya, SoHyun bahkan sampai harus melompati sofa dan meja ruang tamu untuk mengejar pengintip itu ia tidak merasa malu sama sekali padahal disana ada orang tua dan Harabeojinya.



How Special Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang