I'm In love

1.7K 149 3
                                    


















Entah mengapa bibir SoHyun tidak henti-hentinya tersenyum sejak ia bangun pagi tadi, Halmeoninya sampai terheran-heran melihat sang cucu malah tersenyum sendiri saat menyantap sarapan. Sepertinya suasana hati SoHyun sangat bahagia padahal ia baru saja terkena omelan Harabeojinya karena tidak sengaja menendang guji penyimpan kimchi yang terletak di halaman rumah.

"Hya Kim SoHyun! Setelah sekian lama bersamamu, aku baru melihat kau tersenyum seperti itu" Ucap HanBin yang baru saja muncul dari halaman belakang rumah dengan membawa sebuah sepeda.
SoHyun hanya membalas dengan gelengan kepalanya menandakan ia juga tidak tahu mengapa menjadi seperti itu, yang ia rasakan hanya rasa senang.

Setelah berhasil melangkah kearah gadis yang berdiri di depan gerbang rumah, HanBin pun menawarkan pada gadis itu agar naik ke sepeda tapi anehnya tidak ada tempat untuk membonceng di belakang dan tidak ada penahan kaki di rodanya. Tidak mungkin kan SoHyun duduk di atas batang sepeda yang letaknya berada di depan.

"Samchun! Mana mungkin aku membonceng di depan! Kau pikir aku anak kecil? Bagaimana jika murid-murid melihat kita eoh?!" Omel SoHyun sambil menunjuk-nunjuk sepeda tua itu.





Grreeebb.





HanBin menarik tubuh SoHyun agar membonceng di depan, sontak SoHyun pun terkaget dan refleks memegang tangan HanBin yang sedang memegang stang sepeda yang sekarang mereka naiki.

"Hya, pegangan pada batang stang! Jangan pegang tanganku!" Kini HanBin membalas omelan SoHyun sambil menggoeskan pedal sepeda itu.







Hhhuuuffftt...



Hhhuuffttt...







Terdengar sangat jelas hembusan napas HanBin yang tidak dirasa telah menyentuh kepala gadis itu, padahal ia baru saja menggoes sepeda beberapa meter dari rumah dan berat badan SoHyun juga tidak terlalu berat sampai HanBin harus menghembuskan napas dengan keras.
Hembusan napas itu membuat SoHyun merinding di buatnya, entah mengapa hampir seluruh badannya ikut bergetar saat merasakan sensasi angin hangat itu. Berkali-kali gadis itu juga terlihat memukul dadanya pelan, sepertinya ia sedang menetralkan detak jantungnya yang tidak beraturan itu.





"Kau bergemetar, ada apa denganmu?" Tanya HanBin setelah sadar tangan gadis di depannya itu terlihat bergemetar, ia sempat mengira kalau SoHyun pasti takut naik sepeda tapi setelah dipikir lagi mana mungkin gadis ini punya rasa takut.




"Itu karena hembusan napasmu yang menyentuh kepalaku bodoh! Aku bergemetar karena itu!!" Batin SoHyun.



"Kenapa hari ini kita naik sepeda? Tidak biasanya" Tanya SoHyun mengganti topik pembicaraan.


"Kau ini baru saja sembuh, Abeoji memintaku untuk menjagamu... jadi aku membawa sepeda" Jawab HanBin setengah terpotong, jawabannya juga terdengar sedikit rancu.

Disisi lain senyuman SoHyun kembali mengembang untung saja pria di belakangnya tidak bisa melihat wajahnya. Alasan SoHyun tersenyum karena ia tahu HanBin sedang berbohong, jelas-jelas Harabeojinya tidak pernah mengatakan seperti itu pada HanBin karena selama di rumah HanBin tidak pernah lepas dari SoHyun kecuali didalam kamar tidur dan kamar mandi. seingat SoHyun, Harabeojinya menyuruh mereka agar tidak pulang terlalu malam itu saja.







-




Sepeda yang mereka naiki baru saja melewati gerbang sekolah, tentu saja mereka menjadi perhatian murid-murid yang juga baru saja sampai di sekolah. Pemandangan yang tidak pernah mereka lihat selama 3 tahun ini, tentu saja mereka yang melihat di buat penasaran oleh kedua orang itu.

How Special Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang