Stranger

1.1K 100 11
                                    








Malam sebelum pemakaman.
Malam ini menjadi malam paling kelam untuk keluarga Kim atas kematian seorang Abeoji, Harabeoji, Suami sekaligus seorang kepala keluarga tercinta. Sangat berat merelakan orang itu tenang dialam sana karena sebelumnya orang itu tidak pernah mengeluh kesakitan sama sekali, dengan teganya orang itu meninggalkan keluarganya tanpa salam perpisahan terlebih dahulu.





Kim SoHyun, disaat seperti ini dia malah bersembunyi di suatu tempat untuk menyembunyikan tangisannya itu. Hal yang paling ia tidak sukai adalah saat orang-orang melihat airmatanya baginya airmata hanya menunjukkan sisi lemahannya dan disaat seperti ini dia masih belum bisa menyingkirkan sifat angkuhnya.









"Aaah dingin sekali diluar" Keluh seorang pria yang baru saja datang mendekati SoHyun yang sedang berjongkok di luar rumahnya.

"Pergilah!" Seru SoHyun sambil memalingkan wajahnya dari hadapan pria itu untuk menutupi airmatanya yang baru saja jatuh di pipinya. Pria itu sebenarnya tahu apa yang dilakukan SoHyun sejak 3 jam berada di luar, jadi pria itu berniat untuk menghibur suasana hati SoHyun yang sedang kalut.

"Memangnya kau tidak merasa beku berada disini selama 3 jam?" Ucapnya yang malah ikut berjongkok di samping SoHyun. Sementara SoHyun hanya sibuk mengusap airmatanya yang sedari tadi membasahi pipinya sesekali ia juga mengeluarkan suara isaknya karena kuat menahannya.

"Uhh? Kau menangis? Kukira kau tidak bisa menangis" Ledeknya.

"Aku hanya menggigil!" Jawab SoHyun dengan nada sedikit tinggi karena merasa kesal atas kehadiran pria itu.

Pria itu tiba-tiba melepas jas yang dikenakannya lalu menyelimuti badan SoHyun dengan jasnya. Namun beberapa detik kemudian SoHyun melempar jas itu keaspal dan mengomel pada pria itu agar segera meninggalkannya sendiri, tapi bukannya kesal pria itu malah dengan sabar mengambil jasnya kembali dan menyelimuti badan SoHyun yang sudah terasa dingin.

"BOBBY! AKU INGIN SENDIRI! PERGILAH!" Omel SoHyun.

"Keluargamu mencarimu kemana-mana, kau tidak ingin merepotkan orang lainkan? Jadi cepatlah hapus airmatamu itu dan beri hormat pada harabejimu untuk terakhir kalinya" Bobby pun meninggalkan jasnya bersama SoHyun disana dan kembali berkumpul bersama JinHwan yang berada didalam sana.





Beberapa menit kemudian akhirnya SoHyun pun keluar dari tempat persembunyiannya, ia menemukan HanBin yang terduduk sambil memeluk sebuah photo dengan wajah sembabnya karena menangisi Abeoji tercintanya.

"Kemana saja kau?" Tanya SoHyun Appa.

"Didalam sini membosankan jadi aku keluar untuk mencari angin" Jawab SoHyun dengan santai sambil menempatkan posisinya disamping HanBin.

"Harusnya kau berada disini, memberi penghormatan terakhir pada harabeojimu! Tapi kau malah pergi sesuka hatimu" Omelnya di depan anggota keluarga lainnya.

"Harabeoji juga pergi begitu saja! Kenapa aku tidak boleh pergi sesukaku?" Sahut SoHyun dengan tenang membuat semua orang menatap kearahnya dengan tatapan terkejut karena mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulutnya itu.






Ppppplllllaaaaakkkkk.


How Special Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang