That xx

1.1K 94 12
                                    

"Jika kamu mencintai seseorng, biarkan dia pergi. Jika dia kembali padamu artinya dia milikmu,  jika dia tidak kembali artinya dia tidak akan pernah menjadi milikmu"



Saat itu dengan mudahnya SoHyun menyetujui bahwa akan menghentikan perasaannya itu pada HanBin. Namun itu hanya secara lisan, sebenarnya ia benar-benar tidak bisa menghentikan perasaan itu begitu saja. SoHyun juga berusaha untuk bersikap biasa saja terhadap HanBin, tapi itu juga sia-sia karena tanpa disadari SoHyun hanya bersikap manis didepan HanBin. Padahal pria itu sudah berkali-kali mengacuhkannya.

Malam ini SoHyun datang lebih awal di sebuah cafe saat HanBin menyuruhnya untuk datang melalui pesan singkat di ponselnya, ia memesan dua gelas chocomilk rasa kesukaan dari pria yang sedang ditunggunya itu. Berkali-kali SoHyun merapihkan riasannya agar terlihat cantik saat mereka bertemu nanti, ia bahkan sempat menebalkan lagi warna merah pada bibirnya dan tersenyum puas saat melihat gambaran dirinya terpantul disebuah kaca kosmetik.

"Kim HanBin!" Panggil SoHyun sambil melambaikan tangannya saat melihat pria itu baru saja masuk kedalam cafe. Jantungnya berdetak kencang karena ini pertama kalinya HanBin mengajaknya bertemu setelah pertengkaran kecil yang terjadi beberapa waktu lalu. SoHyun tersenyum lebar menunjukkan suasana hatinya yang sangat senang hari ini.

"Hhmmm, untuk apa repot-repot mengajakku bertemu jika dirumah saja kita bisa bertemu" Ledek SoHyun.

Dengan wajah datarnya HanBin langsung menduduki kursinya dan memainkan ponsel yang ada ditangannya.

Sementara disebrang sana SoHyun sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Pesankan lagi satu chocomilk" Seru HanBin yang masih fokus pada ponselnya.

"Eoh?"

"Akan ada orang yang akan datang, jadi pesankan satu lagi" Jelasnya sambil menunjuk gelas chocomilk yang belum diminumnya itu.

"Nugu? Bobby? Aiish, biarkan dia memesannya sendiri…" Ucapannya terpotong saat SoHyun melihat ekspresi wajah HanBin yang terlihat kesal itu.

"Untuk apa aku mengajak pria idiot itu kesini?" Jawab HanBin sambil memalingkan wajahnya dari SoHyun.

"Oh, jadi bukan Bobby? Baiklah aku akan pesankan satu" Gumam SoHyun yang langsung bergegas memesankan satu gelas chocomilk lagi disana.

Chocomilk pun sudah berada di tangan SoHyun, dengan santai gadis itu kembali pada meja yang di pesannya tadi.

Ia menghentikan langkahnya sejenak saat melihat seorang gadis yang baru saja datang dan langsung duduk disamping Samchunnya itu. SoHyun semakin jengkel saat melihat gadis itu malah meminum chocomilk miliknya yang terletak diatas meja tadi.

"Hya! Kim SeolHyun! Apa yang kau lakukan disini eoh?" Tanya SoHyun dengan nada yang tidak santai sambil merebut gelasnya itu dari SeolHyun.

"HanBin yang mengundangku untuk datang" Jawabnya sambil tersenyum yang tentu saja membuat SoHyun semakin kesal.

Ingin sekali SoHyun bersumpah serapah disana pada kedua orang itu, namun ia menahannya karena orang yang membuatnya kesal itu adalah HanBin. SoHyun sama sekali tidak bisa memaki HanBin dengan terang-terangan disana, ia tidak ingin mempermalukan pria itu di hadapan umum.

Suasana menjadi canggung untuk SoHyun karena kedua orang di depannya malah asik sendiri dengan perbincangannya sementara SoHyun hanya diam menyimak mereka berdua sambil mengaduk-aduk chocomilknya itu dengan sedotan. Jika 10 menit lagi SoHyun bertahan disana mungkin ia akan mati karena bosan, pelanggan sekitar melihat kearah SoHyun dengan tatapan iba karena hanya dia yang tidak diajak bicara disana.

How Special Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang