Part 11 : Derita Zhian

4.8K 292 8
                                    

Thank you buat yang masih setia nunggu updatean, ngasih vote & komennya, ataupun yang baca di KK ♥️♥️

Warning 🔞

Happy reading

***

Aksi mesum Zhian dan Clara refleks terhenti saat mereka mendengar suara pintu terbuka yang diiringi pekikan kaget Friska. Bergegas, Clara melepaskan senjata tempur milik Zhian dari mulutnya. Begitu juga halnya Zhian yang langsung memakai celananya kembali. Kedua insan itu tampak kikuk karena perbuatan tak senonoh mereka malah dipergoki seperti ini.

"Mama ngapain?" tanya Zhian sengaja tidak menoleh sebab salah tingkah, sekaligus untuk menghalangi penglihatan mamanya terhadap Clara yang sekarang penampilannya sangat berantakan akibat ulahnya sendiri. Meskipun berantakan, akan tetapi menurut Zhian sang istri malah semakin menggairahkan saja.

"Kamu yang ngapain? Istri kamu masih sakit, juga," sahut Friska saat sudah tersadar dari rasa terkejutnya tadi. Ia benar-benar tidak menyangka jika akan disuguhi pemandangan seperti itu oleh anak dan menantunya.

"Ya emang karena Clara lagi sakit, makanya Zhian giniin biar bisa langsung sembuh, Ma," sahut Zhian sambil menyeringai mesum pada Clara yang lantas malah mendapat cubitan maut dari istrinya itu tepat di paha.

"Ngarang kamu!" gerutu Friska tak langsung percaya. "Oh ya, tadi Mama udah minta Bibik masakin bubur buat Clara. Nanti jangan lupa dimakan ya."

"Iya, Ma. Nanti Zhian yang bakal mastiin dia makan buburnya," angguk Zhian mengiyakan.

"Ya udah, Mama keluar dulu. Jangan dilanjut lagi loh, Zhi. Kasian istri kamu. Nanti nunggu dia sehat lagi, 'kan masih bisa," tukas Friska yang kembali dibalas anggukkan kepala oleh Zhian. Lantas, ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan sang menantu.

Zhian baru dapat bernapas lega ketika pintu kamar kembali tertutup usai kepergian sang mama. Tadinya, Zhian memang tak mengunci pintu kamar karena tidak berencana berbuat mesum dengan Clara. Ditambah lagi, ia tidak tahu jikalau mamanya akan langsung masuk begitu saja dan mengganggu kesenangannya bersama sang istri.

"Lanjut yuk, Ra?" ajaknya tak menghiraukan perkataan mamanya tadi. Lagi pula, istrinya juga tidak sedang sakit sungguhan. Sehingga tidak masalah jika mereka benar-benar ingin melanjutkan apa yang sempat tertunda.

"Males! Gue udah nggak mood begituan lagi," sahut Clara sambil mendorong Zhian sedikit menjauh darinya. Ia sangat malu gara-gara perbuatan mereka tadi diketahui mertuanya. Ketahuan sedang mengulum kejantanan sang suami, betapa memalukannya itu. Walaupun ia dan Zhian sudah menikah, namun tetaplah hal itu cukup memalukan untuk dilihat orang lain, sekalipun mertuanya sendiri.

"Kok gitu sih, Sayang? Gue tadi belum keluar sama sekali. Apalagi ini masih tegang banget loh. Emang lo nggak kasian sama suami lo?" tanya Zhian sengaja dibuat memelas.

"Bodo amat! Salahin aja Mama lo yang udah gangguin kita," balas Clara tak peduli. Andai mama mertuanya tidak datang dan langsung masuk ke kamar, kemungkinan sekarang ini ia dan Zhian telah berakhir bercinta kembali. Namun sekarang, ia benar-benar tidak mood lagi untuk melanjutkan percumbuan mereka.

"Ayo dong, Ra..."

"Nggak, Zhian! Gue udah males!"

"Ya udah," pasrah Zhian. Walau bagaimanapun, ia pernah berjanji untuk tidak memaksa Clara.

***

"Gue nggak pengen makan bubur, Zhi. Lagian gue nggak lagi sakit juga!" protes Clara saat Zhian ingin menyuapinya usai sang pembantu mengantarkan bubur ke kamar mereka.

Clara tidaklah sedang sakit sungguhan, tapi entah mengapa Zhian dan mertuanya malah memperlakukannya selayaknya orang yang benar-benar tengah sakit.

"Siapa suruh lo pakai acara pura-pura sakit segala? Jadinya dikira Mama sakit beneran 'kan? Mau nggak mau, ya buburnya dimakan aja."

Misunderstanding LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang