a/n : this story is set in Netherland.
Sejak sejam yang lalu, bola mata Michael tak bisa lepas dari sosok gadis yang duduk dipojok ruangan. Jarak meja kerjanya dari gadis itu cukup jauh, tapi ia masih bisa melihatnya dengan jelas dari sini.
Gadis berambut ikal di bagian bawahnya itu adalah karyawan baru di Perusahaan tersebut. Sudah seminggu lebih ia bekerja disana. Daisy Trecce.
"Masih gak berani juga?"
Michael melirik ke pemilik suara tadi, Luke, rekan kerjanya. "Apaan?" Tanya Michael belaga tak mengerti.
Luke menoleh kebelakang sesaat, kearah Daisy duduk, "Cantik, ya?"
Michael langsung mengalihkan pandangan ke komputernya lagi. Mencoba menyembunyikan wajah panasnya. Tapi yang dikatakan Luke barusan, ia setuju!
"Udah kenalan?" Tanya Luke lagi. "Keliatannya dia cewek baik-baik, Mike."
Michael hanya tertawa kecil.
"Kalo gak salah, dia itu, namanya Daisy!" Sahut Luke sambil mencondongkan tubuhnya. Pasalnya, meja Luke tepat berada didepan meja Michael.
Sejurus itu Daisy bangkit dari kursinya dan berjalan melewati meja Luke dan Michael. Tangan mulusnya memegang beberapa map. Gadis itu sempat tersenyum pada Michael saat mata mereka bertemu.
Perlu dicatat, Daisy tersenyum pada Michael dan tidak pada Luke.
Itu membuat Michael menahan napas sepersekian detik. Dan, secepat itu pula Daisy telah keluar ruangan.
Cowok berambut hitam itu masih tak berkutik, senyuman masih tersungging dibibirnya.
"She likes you, Mike!" Sahut Luke, membuyarkan lamunan Michael.
Michael menggeleng kepalanya sambil tertawa kecut, "she just tried to be polite, that's it."
"Bisa jadi," gumam Luke yang kembali fokus pada komputernya.
Sementara Michael, otaknya masih mengulangi adegan tadi. Adegan saat Daisy melewati mejanya, semua benda disekitarnya terlihat blur, hanya Daisy-lah yang terfokuskan, senyumannya... sinar lampu diatasnya... cara ia berjalan... Michael terpesona pada gadis itu. Daisy Trecce.
🌼
A.n
haloo!
Akhirnya kesampean jg bikin ff michael huff... semoga kalian suka yaaa!Vote lah biar semangat apdet hehe
YOU ARE READING
Spring » clifford
Fiksi PenggemarThere's so much flowers in Spring. But, only one can life living in his heart. ❝I'll say it with flower.❞ Copyright © August 2016 by tikafeb