t u j u h

119 9 10
                                    

P.s. ini lanjutan part lima

Sambil berjalan keluar, Edgar sibuk membetulkan rambutnya yang acak-acakan sehingga dia tidak melihat jalan. Edgar terus berjalan dan tidak sengaja menabrak seseorang yang berlawanan arah dengannya. Sepertinya, orang itu adalah seorang perempuan dan juga tidak memperhatikan jalan.

Edgar lalu mengadahkan kepalanya dan sedetik kemudian, pandangannya dengan orang yang ditabrak bertemu. Mata mereka saling bertubrukan. Detik itu juga, dunia seolah berhenti berputar. Jarum jam seakan terpaku pada detik itu saja. Gadis itu...

Gadis yang sangat berarti dalam hidupnya. Gadis yang pertama kalinya mampu menggetarkan hatinya yang keras bagai batu. Satu-satunya gadis yang bisa membuatnya merasakan manis pahitnya rasa cinta.

Gadis itu, Azreina.

Dunia yang tadinya berhenti seolah berjalan lagi. Menggulirkan waktu lagi. Edgar melihat Azreina yang menangis. Edgar tak tahu apa makna tangisan itu. Apakah tangis bahagia ataukah sebaliknya.

Melihat air mata itu terus bergulir, membuat Edgar kebingungan. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Dengan tanpa ragu, Edgar membawa Azreina dalam dekapannya. Memberi sedikit kehangatan untuk gadis itu. Edgar semakin mengeratkan pelukannya karena tidak ada penolakan dari Azreina.

Mereka berdua hanyut dalam dekapan hangat itu sampai-sampai semua pengunjung dan karyawan kedai memusatkan perhatian pada mereka berdua.

Tak lama , Edgar melepas pelukan itu lalu menghapus air mata di wajah Azreina. Sungguh, ini yang Edgar inginkan sedari dulu. Saat dimana Azreina-nya menangis, dia akan ada untuk merengkuhnya dalam pelukan hangat dan menghapus air matanya. Ditambah, jika saja bisa ia membuat seulas senyum sehabis tangis.

Tapi naas. Sebuah tamparan tiba-tiba mendarat di wajah Azreina.

Baru saja beberapa menit yang lalu Edgar membelainya, menghapus bulir-bulir itu penuh kasih. Sekarang sudah ada kesakitan lain yang menyerang.

Seisi kedai tersentak kaget. Melihat ke arah seorang gadis yang berada di tengah-tengah Edgar dan Azreina. Gadis yang entah datangnya dari mana tiba-tiba langsung menampar wajah Azreina. Gadis itu dengan amarah yang membara dan mata yang menyaratkan kesadisan langsung menatap Azreina yang masih shock atas penyerangan-yang terlalu-tiba-tiba.

"Jadi elo alasan dibalik kenapa Edgar nggak pernah mau deket sama cewek manapun? Jadi elo, si Azreina yang katanya cantik luar biasa padahal masih gak ada apa-apanya dibanding gue? JADI ELO YANG NAMANYA AZREINA?!" kata gadis itu dengan penekanan di setiap katanya sambil menunjuk kepada Azreina.

Perlu kalian ketahui, perempuan itu adalah cabe-cabean tidak tahu diri bernama Bella.

Tidak terima, Edgar menurunkan tangan Bella secara kasar lalu berkata, "kalo emang dia Azreina lo mau apa? Dan apa kata lo tadi? Lo lebih cantik dibanding Azreina? Ngaca, Bel lo gak ada apa-apanya dibanding dia. Cantik bukan hanya dari fisik tapi juga dari hati."

Setelah itu Edgar menarik Azreina keluar dari kedai dan masuk ke dalam mobilnya. Edgar menyingkirkan tangan Azreina yang ada di pipi kirinya dan melihat bekas tamparan itu.

"Kita pulang ya, Na," ajak Edgar.

Azreina tak menjawab. Azreina-nya membisu. Pandangannya lurus ke depan namun kosong.

"Omongannya si Bella tadi jangan dipikirin. Dia bukan siapa-siapa, Na. Kita pulang ya?" Lagi, Edgar mengajaknya namun Azreina tetap saja diam.

Entah apa yang Azreina pikirkan sehingga tidak merespon ajakan Edgar. Yang Edgar tahu, saat ini pasti Azreina sedang memikirkan perkataan Bella tadi.

"Kita pulang, Gar," ucap Azreina tiba-tiba dengan nada datar. Pandangannya juga masih kosong.

Edgar melajukan mobilnya menuju rumah Azreina. Dia sendiri tidak fokus menyetir karena terlalu mengkhawatirkan Azreina. Azreina terus saja diam bahkan sampai di depan rumahnya. Ia keluar dari mobil Edgar tanpa mengucapkan apa-apa.

Edgar masih belum beranjak. Dia masih melihat punggung itu hingga hilang dibalik pintu depan.

Edgar telah menunggu hari ini sejak lama. Selalu membayangkan awal yang indah yang akan merubah segalanya. Saat Azreina-nya kembali dengan senyum bahagia dan kabar baik yang menyapa harapan menjadi kenyataan. Namun sayangnya bayang itu terhancurkan karena Bella. Yang semula dikira akan sesuai dengan harapan sayangnya berbelok arah di pertengahan jalan.

Lantas apa yang bisa Edgar lakukan sekarang?

Ia hanya bisa membiarkan semuanya lewat begitu saja tanpa bisa bergerak sedikit pun. Seperti sebuah sepeda motor yang terjepit di tengah kemacetan, diapit oleh mobil dan motor lain di sekelilingnya. Bingung harus kemana ia melajukan motornya karena tak ada sama sekali celah untuk keluar. Hingga yang bisa ia lakukan hanyalah menunggu hingga kendaraan lain berjalan maju.

Edgar mengacak rambutnya asal dan menjambaknya kuat dengan frustasi. Memukul stir mobilnya dengan keras. Wajahnya memerah menahan amarah. Tak lupa, tatapannya yang terlampau tajam dan mengerikan untuk dipandang. 

Sungguh, Edgar benar-benar hilang kendali saat ini. Pikirannya hanya tertuju pada sosok yang berada di dalam rumah di depannya saat ini. Entah apa yang sedang gadis itu lakukan saat ini di dalam kamarnya. Entah menangis tersedu-sedu ataukah berkaca melihat lebam bekas tamparan Bella tadi. Terlalu banyak kemungkinan sehingga Edgar tidak bisa memprediksi dengan baik apa yang terjadi pada Azreina saat ini. Yang dia tahu saat ini hanya satu, Azreina terluka. Fisik dan batin.

Ada rasa lain terselip diantara rasa khawatirnya pada Azreina. Rasa yang tidak pernah ia inginkan untuk bersinggah. Rasa dilema untuk terus melanjutkan atau berhenti. Dilema tetap memperjuangkan atau meninggalkan. Saat mimpi yang tinggal selangkah lagi akan terwujud, Tuhan kembali menghadirkan ujian untuknya.

Pertanyaannya saat ini ialah; apakah rasa ini harus tetap bertumbuh bersama duri ataukah dikubur secara paksa bersama bangkai?


A.N :

big sorry for very late update . seriously , i'm very busy that the reason i can't update this part yesterday . and i know it's too short , but i hope this part can treat your miss with Edgar and Azreina 😂

*and i expressly update today:v
*pardonformybadenglish😂


Writed : Saturday, 27th August 2016
Published : Tuesday, 30th August 2016
SilviaAngela~











My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang