Menyerah / Mengalah=?

313 19 3
                                    

Derap langkah pelan milik seorang lelaki muda yang sudah hampir satu minggu merasakan kehampaan juga kekosongan jiwa. Dia yang di cinta tak kunjung kembali dia masih tidur tanpa tau bahwa ada dirinya yang sedang menunggu.

Beberapa tangkai mawar putih telah dimasukan kedalam pot bunga yang setiap paginya akan selalu lelaki itu ganti dengan yang baru. Aroma khas mawar menemani keseharian Caca yang terus bergelung bersama dunianya tanpa tau kapan ia akan kembali.

Oza kembali diam termenung menatap wajah polos milik Caca, sekelabat bayangan perbincangannya dengan seseorang kian menggangunya . Apakah jika ia pergi jauh dari Caca maka Caca akan hidup tenang dan juga aman.

FLASHBACK

"Gue tau ini pasti bagian dari rencana lo?"

"Ouu kau kenapa menuduhku!"

"Nggak perlu bohong lagi,siapa lagi yang gak suka dengan ketenangan Caca selain lo! Teman macam apa lo ini hah!"

"Teman! Dia yang teman macam apa! Seenaknya merebut milik orang lain"

"Dia gak pernah merebut , tapi lo yang memberikan!"

"Nggak!"

"Sekarang terserah lo , kalo lo masih pengen liat kesayangan lo itu bahagia ketawa, MAKA JAUHI DIA DARI SEKARANG. Gue gak takut kalo ulah gue ini akan berdampak buruk kepada gue. Gue tau keluarga lo berusaha mencari bukti untuk membongkar semua ini. Dan gue pastikan ini tidak akan terbongkar!"
Ucap Nita dengan amarah yang begitu memuncak.

"Kembalilah kepada ku Oza , berikan aku kesempatan satu kali lagi"

FLASHBACK

Oza menitikkan air mata, kenapa? Kenapa sangat berat dan penuh liku kisah cinta dia ini . Dia teramat mencintai Caca tapi alam seakan tak mendukung . Mengapa Caca selalu yang tersiksa , mengapa begitu sulit .

Caca tiba tiba sadar ia selalu mendengar setiap ucapan Oza namun ia tidak bisa bangun, tapi hari ini air mata Oza mampu membuat ia bisa membuka kedua matanya . Oza tengah menunduk sembari menciumi tangan kecil milik Caca air matanya telah membasahi punggung tangan Caca, melihat Oza yang seperti hancur juga berefek buruk ke Caca, ternyata bukan hanya dia yang merasa sakit tapi pangerannya juga sakit..........dihati.

Sedari dulu ia memang tak pantas untuk pangerannya , ia selalu membuat pangerannya bersedih . Apakah memang seharusnya ia menjauhi Oza sejak dulu sejak nita melarangnya mungkin kalo bukan karena ke egoisannya ini tidak akan terjadi. Ia egois berharap agar bisa mendapatkan pangerannya namun nyatanya mereka justru saling menyakiti satu sama lain, saling merasa kesakitan,dan ini bukan kebahagian yang Caca bayangkan. Ia selalu membuat pangerannya khawatir dan bersedih. Ia sangatlah tak pantas untuk bisa di sisinya bahkan disaat pangerannya telah berbalik mencintainya dan ia dengan tenang justru menolaknya dan kembali menyakitinya.

Ini tak seharusnya terjadi, ia harus mengalah ini adalah titik terakhir agar berakhirnya semua kepelikan cinta ini.

Caca mengusap kepala Oza menggunakan tangannya yang tertancap jarum infus walau sakit namun baginya tak seberapa. Air matanya ikut mengalir deras sederas air mata pangerannya bersama isakan isakan pelan yang sungguh menyayat hati.

Oza merasa ada sesuatu yang menyentuh kepalanya . Ia menegakkan kepala lalu matanya terbelalak melihat Caca yang tersenyum dihiasi bulir bulir air mata yang mengalir. Oza segera memeluk Caca yang tengah berbaring dan dibalas oleh Caca dengan usapan di punggungnya walau ia merasa berat tapi tak apa biarkan sesaat untuknya bisa berada dengan jarak dekat bersama pangerannya , sebelum waktu itu datang dan memisahkan nya.

gadis biasa nan Lebay (1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang