SAYANG SEBAGAI PERTEMANAN

177 16 1
                                    

19

Pedih sakit sangattlah sakit

Saat sesampainya oza dan caca dirumah , caca telah disuguhkan dengan ramainya rumah caca ditambah lagi dengan tanda bendera kuning yang terselip diantara pagar

Seketika tubuh caca bergetar hebat cairan bening pun kini mengalir dengan derasnya
Ia mematung tepat didepan pintu saat ia melihat sosok yang tak lain adalah ayahnya telah terbaring ditutupi dengan kain putih menandakan bahwa ayahnya telah pergi kealam yang berbeda dengannya

"AYAHHHHHHHH"teriak caca sekencang kencangnya

Tubuhnya pun meluruh menuju lantai yang dingin ini
Dengan sigap oza menahan tubuh caca yang sudah nyaris jatuh ke lantai
Betapa sakitnya hati oza saat ia melihat sangat terpukul nya caca
Oza pun tak dapat menahan air matanya
Ini sangatlah menyakitkan melihat gadis yang dicintainya menangis tak berdaya

"A AYAHH kenapa tega pergi ninggalin caca" ucap caca dengan tangis didekapan oza

Bagi caca ini sangat sangat jauh lebih sakit dari penyiksaan yang diberikan nita , ayah sosok yang sangat ia sayangi dan sosok yang menyanginya kini sudah tiada

"Caca bangun ca , lo gak boleh kayak gini" ucap oza dengan serak

Mereka masih terduduk dan saling mendekap di depan pintu banyak dari mereka semua yang hadir mengerubuti caca dalam upaya membantu menegarkan caca

"Oza gue gak sanggup"lirih caca

Nyeri didada pun telah melanda di diri caca ,sesak yang tak tertahankan telah mampu meruntuhkan nya
Hingga pada akhirnya caca pun terkulai lemah didekapan oza

.
.
.

"Gue gak sanggup liat caca ver" ucap nadya dengan suara yang serak

"Iya tenang gue juga gak sanggup"ucap verza lirih

Sangatlah menyedihkan nasib yang dihadapi caca ia tau betapa sayangnya caca kepada ayahnya
Dan ini adalah pukulan berat yang harus diterima caca

"Ayahhh, bunda sayang ayah . Ayah yang tenang disana cinta bunda tidak akan pernah pudar dan doa bunda juga selalu menyertai ayah"lirih lina

Air mata pun mengalir dari pelupuk mata tivo ia hanya dapat menangis bisu ,ia lah saksi mata dimana ayah nya tewas dengan tembakan yang begitu banyak untuk menutupi tubuhnya dari serangan.
Ayahnya berkorban demi dia

Begitu juga dengan tiko yang sudah mengerti ia hanya bisa menangis dipangkuan illa

~~

Dilain sisi

Oza masih terus menatap caca yang sedang tertidur dalam keadaan pingsan tak berdaya seluruh tubuhnya terlihat lemah
Mengapa sangatlah berat beban yang dirasakan gadisnya

Mata sembab pun kini datang menghiasi wajah manis yang menarik bagi oza yang dimiliki caca

"A ayah tunggu caca" igau caca disela sela tidurnya

"Ca bangun ca"ucap oza pelan

Pada akhirnya caca pun membuka matanya dan beradu mata dengan oza

"Mana ayah oza mana ayah"teriak caca dan bergerak meronta ronta dari pelukan oza hingga terlepas lah pekukan tersebut

Dengan kuat caca berlari keluar kamar dan menuruni tangga berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruk baginya

Namun saat sesampainya dibawah semua itu membuktikan bukanlah mimpi buruk yang caca harapkan
Melainkan kenyataan yang sudah disiapkan oleh yang maha kuasa yang tak lain adalah sang sutradara dari semua yang berada di muka bumi ini

gadis biasa nan Lebay (1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang