Rela

325 19 1
                                    

Gadis dengan paras yang cukup standar duduk di sofa tepatnya di teras balkon kamar yang telah disiapkan oleh mama angkatnya sekarang. Duduk dengan tenang berusaha untuk mengiklaskan semua berusaha untuk buta dan tuli . karena saat ini Nita semakin gencar membuatnya menjadi lebih terpuruk. Ia menyesap teh hangat buatannya sendiri dengan duduk bersila ditemani angin lembut yang menyapa dirinya, selendang tipis masih menutupi kepalanya

Sudah hampir satu bulan lebih ia hidup bersama keluarga Dirgantara dan selama itu juga ia tak pernah sekalipun bertegur sapa dengan salah satu keturunan Dirgantara tersebut. Rambutnya mulai memanjang membuat ia terlihat tidak terlalu menyeramkan lagi seperti beberapa bulan yang lalu. Disandarkannya punggung yang kini tak serenta dan serapuh dahulu menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan seksama. Ia tidak ingin seperti ini , ia dan Oza sudah seperti orang yang bermusuhan saja dan Caca sangatlah tidak betah dengan posisi ini. Meski ada beberapa kejadian yang mengharukan mereka berbicara walau hanya beberapa kalimat.

Flashback on

"Hei kamu dipanggil mama!"ucap Oza datar dan pergi meninggalkan Caca yang berusaha sekuat tenaga menahan sesak didada.

°°

"Maaf gu-gue"

"Gunakan mata Lo dengan benar!"ucap Oza sinis.

Caca menyeka air mata yang mulai berkumpul disudut matanya. Bukan ini yang ia mau bukan.

°°

"Tolong jangan ngeribetin gue!kalo bukan mama yang maksa, gue gak akan mau!"ucap Oza sinis saat ia terpaksa menemani Caca untuk membeli keperluan tugas kesenian disekolahnya

"Menurut lo yang bagus yang mana?"tanya Caca pelan

"Buruan deh gak usah banyak pilih!"ketus Oza dan berlalu menuju kasir ia lebih memilih menunggu di dekat kasir saja dari pada harus disamping Caca selalu

Caca kembali mengusap dada dan memejamkan mata. Menahan semua yang begitu menyiksa batinnya. Jika seperti ini ia rela pergi untuk selamanya.

°°

"Oza bangun udah pagi!"ucap Caca dengan menepuk nepuk pelan pipi Oza

gadis biasa nan Lebay (1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang