BERPISAH

298 20 1
                                    

keesokan harinya Oza kaget saat ia memasuki ruangan Caca disana tidak ada caca yang selama ini tidur di atas ranjang tersebut. Oza berlarian keluar ruangan menanyakan kemana Caca , namun tak ada satu pun yang mengetahui keberadaan Caca . Oza begitu frustasi dan sangat kesal kenapa ia begitu teledor padahal ia hanya meninggalkan Caca untuk pergi sarapan, itupun ia makan dengan cepat ala sarapan militer dan sebelumnya ia menyempatkan diri untuk mengecek Caca yang keadaannya sedang tidur.

"Bagaimana ini!"

~~

"Bun....da , Maafin Caca karena gak bisa jagain bunda . Caca menyesal telah meninggalkan bunda . Maafkan Caca. Caca yakin Allah pasti sangat sayang sama bunda makanya allah ambil bunda . Bunda doa Caca untuk bunda tidak akan pernah berhenti karena bunda adalah ibunda terhebat di dunia love you bunda...." ucap Caca lemah ia terduduk lemas diantara kuburan keluarganya . Ia tidak bisa menangis lagi kini air matanya telah kering .

Dan segenap dendamlah yang tumbuh ia bertekad untuk mencari tau siapa dalang dari semua ini , dari semua kehancuran hidup nya ini!

"A..abang Caca sayang abang , sampai kapan pun abang tetap menjadi abang yang terbaik buat Caca semoga abang tenang disana dan allah memberikan tempat yang indah untuk abang "lirih Caca ia kini memeluk batu nisan yang bertuliskan nama abangnya setelah ia berbaring memeluk pusara ibunya.

kini ia mulai berpindah ke tempat yang lebih kecil yaitu pusara adiknya."Kaca merindukan mu dik, kaca sayang kamu seperti kamu sayang sama kakak . Kakak belum sempet ngajak kamu jalan jalan lagi tapi kamu udah pergi ninggalin kaca. Tapi tenang aja besok kaca bakalan masak banyak truss entar kaca anterin makanannya ke panti pas di hari ultah adik sesuai keinginan adik. Kaca sayanggggg banget , semoga kita bisa berjumpa lagi ya dik love you"Caca berkata seperti itu dengan mata yang berkaca-kaca .

"Nara, lo sahabat yang benar benar gue sayangi gue cintai hingga kapanpun . Lo udah gue anggap sebagai saudara gue sebagai kakak ipar gue , gue salut sama lo . Lo...... pergi sama abang gue . Cinta lo ke dia gak pernah sia sia nar dsn lo sekarang ngikutin dia nar. Gueee minta maaf kalo aja.....hiks...nar...hikss" Caca menangis tanpa ada air mata habya ringisan saja .

***

Seorang lelaki termenung saat kedua matanya menangkap gadis yang di cintanya terduduk memeluk pusara yang tanahnya masih basah. Gadis itu meringis seperti ingin menangis namun tak ada air mata yang turun membasahi wajahnya, disampingnya ada seorang lelaki yang dengan tulus mengelus punggung rapuh milik gadis tersebut. Lalu mereka berpelukan sang gadis menyalurkan kegundahan hatinya . Air mata kini mulai menggenang di pelupuk lelaki yang melihat pemandangan tersebut rasa sakit mulai berdatangan membuat lubang dihati menganga dengan lebar seakan ada jeruk nipis yang diperas diatasnya.

Kini Gadis dan lelaki itu mulai berdiri meninggalkan pusara basah tersebut. Sang lelaki memegang pundak lemah milik gadis tersebut sang gadis berjalan dengan merintih berusaha menahan rasa yang teramat menyakitkan. Semilir angin berdatangan menerpa wajah gadis tersebut dan menjatuhkan selendang putih di kepalanya.

Oza telah berdiri dihadapan Caca dan Joko. Air mata yang berada dipelupuk matanya mulai berdesakan menandakan akan jatuhnya air tersebut namun sekuat tenaga ia menahannya. Melihat kerapuhan gadisnya rasa sakit penyesalan semakin bertambah menyesal! seharusnya ia berkata jujur dari awal , niat tidak ingin melihat gadisnya rapuh justru kenyataannya malah menambah kerapuhan tersebut.

Cengkraman Caca ditangan Joko semakin mengerat saat ia melihat pujaan hatinya berdiri dihadapannya. Sekuat tenaga Caca berusaha untuk tak menatapnya ia telah yakin untuk Menyerah. Menyerah dalam mendapatkan cintanya. Kini telah tiba saatnya dimana ia diharuskan menyerahkan diri.

gadis biasa nan Lebay (1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang