Chapter 2: The Different Party

12K 1.1K 12
                                    

"Kau sudah mengepak barangmu, Draco?" Narcissa masuk ke kamar putranya dan melihat anak tunggalnya itu tengah memasukkan beberapa pakaian dalam tasnya, "sepertinya kau semangat sekali."

"Tentu saja. Ini pertama kalinya aku diizinkan menginap di rumah temanku," kata Draco.

Narcissa tersenyum melihat kegembiraan anak kesayangannya itu, "kalau sudah selesai, segera turun untuk sarapan. Ayahmu sudah menunggu."

Mendengar itu, gerakan tangan Draco berhenti. Ragu, dia pun bicara pada ibunya, "Mum— apa Dad masih marah karena aku masuk Gryffindor?"

Melihat wajah Draco yang murung begitu, Narcissa pun duduk di sebelah Draco dan memeluk anaknya itu, "Dad tidak pernah marah padamu, Draco. Dia menyayangimu. Dia bangga padamu," Narcissa melepaskan Draco dan tersenyum, "tentang asramamu, Lucius memang terkejut sekali. Tapi kau tahu. Setelah menulis surat yang panjang lebar padamu itu, dia bilang begini padaku, 'setidaknya sekarang orang tahu kalau keluarga Malfoy bukanlah seperti apa yang selalu orang kira'."

Draco memandang ibunya dengan rasa tidak percaya terpancar dari kedua matanya.

"Kau tahu sejarah keluarga kita, Draco. Dulu... kami pernah melakukan kesalahan terbodoh yang sampai sekarang masih menghantui kami. Namun kau, dengan menjadi bagian dari asrama Gryffindor, jadi bukti kalau tak selamanya keluarga ini akan berada dalam kegelapan. Sejak berakhirnya perang, kami juga beranjak dari kegelapan dan ingin berubah. Namun nama yang tercemar tak semudah itu untuk dibersihkan," Narcissa mengusap pipi Draco, "kau adalah bukti kalau keluarga ini mulai berubah, Draco. Itu yang membuat Lucius bangga padamu, meski dia tidak menunjukkannya secara terang-terangan."

"Sunggu Dad berpikir begitu, Mum?" tanya Draco sangsi.

"Percaya pada Mum. Ayahmu itu orang yang kaku, bahkan pada keluarganya sendiri," Narcissa kembali berdiri, "nah— sepertinya sudah selesai berkemas. Ayo turun!"

Draco pun menutup koper kecilnya lalu mengikuti ibunya menuju ke ruang makan dimana Lucius sudah duduk di kursinya. Makan pagi yang hening seperti biasa, tapi Draco tak lagi merasa kesal pada ayahnya setelah mendengar apa yang dikatakan ibunya.

Setelah menghabiskan sarapannya, Draco pun berpamitan pada orang tuanya dan segera pergi menuju ke Grimmauld Place, rumah Harry. Dengan menggunakan jaringan floo. Draco bisa cepat sampai ke Grimmauld Place, di sana sudah ada Harry yang menunggunya bersama Ron.

"Sudah ku duga kau akan segera datang," kata Harry.

Draco membersihkan sisa debu di jubahnya sebelum menapak menjauh dari perapian.

"Awal liburanmu oke, Draco?" tanya Harry.

"Lumayan. Setidaknya Dad memutuskan untuk tidak menceramahiku lagi."

Harry lalu memanggil Kreacher, peri rumah yang melayani keluarga Black dan memintanya untuk membawakan barang Draco ke kamar Harry.

"Keluarga Ron sudah berkumpul semua. Ayo— aku perkenalkan pada mereka!" kata Harry sambil mengajak Draco menuju ke ruang baca makan di mana ruang itu jadi tempat favorit untuk berkumpul di Grimmauld Place.

Draco lumayan kaget begitu melihat jumlah keluarga Weasley yang begitu banyak. Dia sampai kesulitan mengingat satu pe satu nama dan wajah karena semua berambut merah. Tapi untunglah rasa terkejutnya bisa ditahan hingga batas minimal dan Draco memperkenalkan diri dengan sopan. Tapi Draco tidak terkejut melihat guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam-nya ada di sana, karena Harry sudah bilang sebelumnya.

Setelah itu, Harry dan Ron mengajak Draco ke halaman belakang Grimmauld Place. rumah keluarga Black itu tak sebesar Malfoy Manor, tapi kemegahannya ada di taraf yang sama. Draco mengikuti dua temannya itu keluar dan mendapati dirinya ada di halaman yang lumayan besar, dengan kolam kecil. Semak tertutup oleh salju, dan pastinya akan dipenuhi bunga begitu musim semi tiba.

Possesive Side (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang