Chapter 5: Signal

9.3K 891 93
                                    

Langit awal musim gugur tampak begitu cerah. Satu September sudah tiba dengan begitu cepat seolah musim panas berlalu begitu saja. Tapi kenangan musim panas kali ini sungguh tak akan terlupakan oleh seorang Draco Malfoy. Tahun ini, dia pergi menonton piala dunia Quidditch bersama keluarga Harry, Ron. Hermione juga ikut tapi dia tak bisa mengajak kedua orang tuanya karena wilayah tempat diadakannya piala dunia Quidditch sudah dipasang mantra penolak muggle, yang artinya, tak akan ada satu muggle pun yang bisa 'melihat' tempat pertandingan Quidditch itu.

Itu adalah pengalaman yang sangat seru. Draco diizinkan menginap di tenda keluarga Weasley bersama Harry, Sirius, Regulus dan Remus; meski saat pertandingan Draco harus duduk dengan dengan kedua orang tuanya di tribun khusus bersama Mentri Sihir.

Draco yakin sepanjang tahun ini juga akan penuh dengan kenangan yang mengasyikan, seperti tahun-tahun yang lalu.

***

Setelah berganti pakaian dengan seragam Hogwarts, Draco mengambil tas di rak atas kompartemen. Dia duduk lagi di sebelah Harry, berhadapan dengan Hermione, yang melesakkan hidungnya ke buku yang terbuka, dan Ron yang sibuk nyemil Kacang Segala Rasa.

"Hermione... ku rasa kau harus menutup buku itu sekarang," kata Draco, "sebentar lagi kita sampai."

Tapi Hermione tidak menghiraukan kata-kata Draco sama sekali dan tetap membaca buku dengan tulisan mirip paku yang tidak karuan itu. Tiga remaja laki-laki itu pun tak lagi berusaha memisahkan Hermione dari bukunya.

"Memangnya tugas essay Ancient Rune kalian banyak?" tanya Harry.

"Tidak juga. Aku sudah selesai bahkan sebelum kita nonton pertandingan itu."

Kereta Hogwarts Express akhirnya melambat dan berhenti total. Seluruh murid langsung turun dari kereta merah itu dan bersemangat untuk kembali ke sekolah. Setelah turun, empat sekawan Gryffindor itu menghampiri Hagrid dan memberi salam pada teman sekaligus guru mereka itu. Setelahnya mereka menuju ke kereta yang akan membawa mereka ke Hogwarts.

Setelah sampai di gerbang sekolah, Draco melihat seorang gadis keturunan Asia melambai singkat pada Harry sambil tersenyum. Cho Chang, Seeker Ravenclaw. Sebal benar Draco pada gadis itu. Padahal dia dekat dengan si Diggory dari Hufflepuff, tapi masih sok akrab sama Harry. Namun bukan itu saja yang membuatnya kesal setengah lagi. Ada seseorang yang benar-benar membuat Draco ingin menenggelamkannya ke danau.

"Dracoooo~"

Belum lagi habis Draco berpikir, suara melengking tinggi yang memekakkan itu terdengar di telinganya. Dia memutar bola matanya dan berusaha cuek. Dia berjalan mengikuti tiga temannya yang sudah melewati gerbang, tapi mendadak ada yang merangkul lengannya tanpa izin.

"Parkinson!" Draco menarik lepas tangannya dari Pansy Parkinson. Anak dari rekan bisnis ayahnya di Kementrian. Gadis menyebalkan yang membuat Draco kehilangan kesabaran hanya dengan mendengar suaranya saja.

"Oh, Draco... sudah ku bilang, panggil Pansy. Seperti waktu kita kecil dulu," kata Pansy dengan nada manja.

"Itu karena Dad menyuruhku. Bukan mauku," batin Draco kesal, "situasi sekarang berbeda, Miss Parkinson. Kau dan aku bukan anak kecil lagi," kata Draco, terang-terangan mengebaskan lengan bajunya yang dipeluk Pansy tadi.

Tapi sepertinya perlakukan seperti itu tidak membuat Pansy tersinggung, "sepertinya kau sedikit berbeda sekarang setelah kau masuk Gryffindor. Kau yang dulu lebih... Keren."

Draco mendengus, "maaf kalau aku tidak sesuai seleramu. Jadi jangan dekati aku lagi!" dan Draco segera meninggalkan Pansy. Dia menyusul Harry dan membiarkan Ron juga Hermione jalan di depan mereka.

Possesive Side (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang