Chapter 1

17.6K 486 7
                                    

Kemeja berwarna putih, lengkap dengan dasi dan tak lupa dengan sebuah jas hitam yang melekat pada tubuhnya. Wajahnya yang tampan itu, terlihat jelas dicermin. Dia membenahi rambutnya agar terlihat rapi. Kemudian dia mengambil sebuah parfum, lalu menyemprotkan parfum itu keseluruh tubuhnya. Aroma maskulin sangat tercium.

Setelah itu, dia langsung bergegas membawa kunci mobilnya yang berada di nakas. Dia mulai menuruni anak tangga itu dengan cepat. Dia menghentikan langkahnya. Lalu tersenyum, seraya melihat seseorang yang sedang berkutik mempersiapkan sarapan pagi.

"Pagi... Den" sapanya

"Pagi juga, Bi. Tidak usah memanggilku seperti itu." balasnya dengan ramah.

***
Sebuah mobil Lamborghini terpakir didepan sebuah gedung. Tepatnya adalah sebuah perusahaan. Perusahaan ini sangat berjaya saat ini, berkat adanya Ceo muda yang sangat tampan dan berbakat. Sayangnya, dia sangat dingin juga sedikit arrogant.

"Selamat pagi, Pak Ali"

"Pagi, Pak."

Begitu banyak sapaan-sapaan yang ia dapatkan saat memasuki gedung ini. Terlebih dari kaum hawa. Memang benar siapa yang tak tergila-gila dengan seorang Ceo muda serta memiliki paras yang tampan. Dia bernama Aliando Syarief. Dia hanya berlalu dan menghiraukan sapaan itu tanpa berniat membalasnya.

*****
Lain halnya dengan sang Ceo disini. Pantulan jas putih dari cermin itu terlihat jelas. Dia mulai mengemasi keperluannya kedalam sebuah tas. Lalu ia mengikat rambutnya dengan asal-asalan. Sepertinya dia sedikit terburu-buru. Dia mulai membanting pintu kamarnya lalu berjalan turun untuk menuju tempat yang ingin ditujunya.
Sesampainya disana dia mengulaskan senyumnya. Ternyata dia tidak terlambat. Lalu terdengar teriakan yang memanggil namanya.

"Prilly... " Dia menoleh kearah orang yang tadi memanggilnya.

"Mila... " jawabnya. Ya, Mila dia adalah sahabatnya dari masa SMP hingga sekarang ia sudah menjadi dokter ahli bedah. Begitupun juga dengan Mila yang berkerja sebagai perawat.

"Ah, kau ini tidak bisa dandan sedikit rapi apa. Lihatlah para dokter lainnya." ucap Mila mengomentari penampilan Prilly

"Sudahlah jangan banyak komentar. Ini memang kebiasaanku. Dan ini seleraku." jawabnya

"Baiklah, keras kepala. " oceh Mila.

"Terserah... " balas Prilly lalu berjalan menuju ruang kerjanya.

****
Hay ini cerita pertama aku. Semoga suka ya. Maafkan juga typonya.

Mr. Ceo&Mrs. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang