Chapter 5

7.4K 319 5
                                    

"Ada apa denganmu,Ali?" Gumamnya dalam hati.

***

"Yaudah kalau lo gak mau pake jas ini."

Prilly tidak mempedulikan Ali. Tiba-tiba suara petir kembali datang dengan iringan kilat yang menyambar. Hal itu membuat Prilly menjadi ketakuttan. Ya dia sangat takut akan petir. Karena refleks dia tidak sengaja memeluk pria yang ada disampingnya sekarang.

Ali terlonjak kaget saat Prilly memeluknya. Dia merasa kaku. Prilly mulai tersadar dengan apa yang dilakukannya. Secara cepat ia melepaskan pelukannya.

"Maaf tadi refleks."

"No problem, mau gue anter?" Tawar Ali

"Engga usah terimakasih."

"Sok jual mahal padahal dia butuh banget tumpangan dari gue" gumam Ali

Pukkkk...

Prilly memukul bahu Ali. Dan itu membuat Ali meringis kesakitan.

"Eh gue denger ya apa yang lo omongin barusan."

"Eh lo itu dokter atau preman sih, pukulan lo sumpah sakit banget." Ucap Ali

"Suruh siapa lo ngatain gue. Pake bilang gue sok jual mahal lagi. Dasar cowok alay"

"Lo bilang gue apa? Coba bisa lo ulang."

"Lo itu selain Alay, tuli juga ya." Tutur Prilly

Ali menatap Prilly dengan tajam dan juga dalam. Dia mulai melangkahkan kakinya untuk mendekatkan diri dengan Prilly. Sontak saja hal itu membuat Prilly, memundurkan kakinya itu. Rasa cemas dan takut mulai menimpa Prilly.

"Lo. Mau. Ngapain?" Ucapnya terbata-bata

Ali tak menjawab melainkan ia semakin mendekatkan dirinya ke Prilly. Begitupun dengan Prilly, tapi sepertinya kali ini keberuntungan tidak berpihak kepada Prilly dia terjebak. Badannya kini membentur tembok.

Ali mengunci badan Prilly dengan lengannya. Prilly tak bisa berkutik lagi.

"Lo jangan macem-macem ya. Kalau lo macem-macem gue teriak!" Ancamnya

Ali hanya menyunggingkan senyum smirk -nya. Hal itu membuat Prilly semakin takut meskipun dia terlihat begitu tenang tapi sebenarnya dia takut. Ali pun mengambil daun yang ada pada rambut Prilly. Dan memperlihatkannya pada Prilly, seraya terkekeh kecil.

"Lo mikirin apa? Gue itu cuma mau ngambil ini." Ucap Ali

Prilly terdiam merasa dirinya untuk kali ini  ambigu. Perlakuan Ali tadi membuat  jantungnya shock.

"Jangan-jangan lo mikirin hal jorok lagi sama gue. Ih dokter kok mesum" Sambungnya

Pletak...

Prilly menjitak kepala Ali. Dan membuat Ali memegangi kepalanya itu.

"Aw... lo kasar banget sih jadi cewek." Protes Ali

"Lo juga alay banget jadi cowok. Lo dari tadi ngomongnya sembarangan mulu sama gue." Timpal Prilly

"Biasanya cewek tuh feminim gitu dan seumur hidup gue gak pernah liat cewek kayak lo gini." Ujar Ali

"Sayangnya gue bukan tipikal yang seperti itu. Bagus dong berarti gue adalah cewek yang beda dalam hidup lo."

"Taksi... Baiklah Mr. Aliando Syarief alay saya bergegas untuk pulang terlebih dahulu. Dan inget bibir anda tolong dijaga!" Ucap Prilly seraya menyunggingkan senyumnya yang tak biasa.

Ali masih terdiam dan mencoba mencerna kata-kata yang diucapkan Prilly.

"Sayangnya gue bukan tipikal yang seperti itu. Bagus dong berarti gue adalah cewek yang beda dalam hidup lo."

***

Alhamdulillah bisa lanjut lagi. Semoga kalian suka yaJangan lupa vote dan commentnya.

Kritik dan Saran sangat dibutuhkan! Mohon maaf kalau typonya  berantakan. 😆 Mohon dimaklumi namanya juga penulis Amatir.

Happy satnight and See you gays😙😘

Mr. Ceo&Mrs. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang