Chapter 14

6.8K 236 12
                                    

"Lo bukan temen gue!"

***

Ali dan Kevin bergegas pulang dari Rumah Sakit. Rencananya hari ini Ali tidak pulang kerumahnya, dia kini menginap di apartemen milik Kevin. Ali merebahkan tubuhnya di sofa apartemen.

"Bro, katanya Diska udah ada di Indonesia." Kata Kevin sambil menyodorkan segelas kecil Vodka.

"Lo kan tau gue gak pernah minum ini."

"Gue lupa! Im sorry! Lagipula sekali-kali gapapa lah nyicipin yang beginian."

"Lo setan banget sih. Pake ngehasut gue segala." Ali berjalan menuju dapur dan mengambil satu gelas air putih. Lalu meneguknya dengan cepat.

"Lo haus apa doyan?"

"Apaan sih, Lo. Gue mau tidur."

"Yang punya apartemen siapa? Yang berkuasa siapa." Gumam Kevin.

"Gue denger!" Teriak Ali.

Kevin kaget dengan teriakan Ali. Apakah benar ia mendengar semuanya? Terbuat dari apa telinganya itu jika ia benar-benar mendengar gumaman kecil Kevin tadi.

***

Ali merebahkan tubuhnya di ranjang milik Kevin itu. Pikirannya menerawang mengingat masa lalunya. Kevin berjalan sambil memperhatikan Ali.

"Lo kenapa?" Tanya Kevin tiba-tiba. Ali hanya melihat sambil memutar bola matanya malas.

"Pasti lo mikirin yang mesum-mesum ya sama dokter Prilly." Sambung Kevin.

Tuk

"Sakit... Bego!!!"

"Lo ngomongnya yang bego!"

"Li, semua orang pasti pernah mempunyai masalalu yang kelam ataupun engga! Dan kita ini seharusnya belajar dari masalalu itu. Kalau lo, masih terpaku pada masalalu hidup lo gak bakalan maju, Men. Lo akan tetep terus terjebak dilubang yang lo gali sendiri. Come on Li!" Kevin menasehati.

"Tumben lo bijak."

"Dan yang terakhir, saran gue mendingan lo cepet pacarin dokter Prilly. Soalnya keburu ke embat sama yang lain. Kan lo juga yang rugi." Ucap Kevin sambil berlari menjauh Ali.

Ali merasa geram dengan sahabatnya itu. Dia layaknya perempuan yang selalu menggoda receh.

***

"Besok gue mau keluar negeri!" Tutur Ali

"Ngapain?" Kevin menyahut dengan santainya

"Gue mau mejeng, cari cabe-cabean bule." Ucap Ali sinis

"Beuuhhh... gila bro. Tumben lo doyan yang beginian." Kevin menimpal dengan semangat.

"Gue kesana kerjalah, bego banget sih! Katanya sarjana!" Ali menimpal dengan kesal.

"Lo mau jenguk Aldi dulu?" Tanya Kevin.

"Enggak! Lagipula ceweknya ada jagain dia."

"Uhukkk..." Kevin terbatuk.

"Jangan-jangan lo cemburu ya, gara-gara dokter Prilly sama cowok. Dan itu yang jadi alasan lo buat gak mau ke Rumah Sakit lagi." Selidik Kevin.

"Lo ngomong aneh-aneh, gue bunuh!" Tegas Ali.

"Busetttt!!! Lo yakin mau bunuh gue? Apa lo yakin?"

"Im sure!"

"Apa lo tega, mau ngebunuh orang yang selalu ada disamping lo saat lo terjatuh." Ucap Kevin dramatis.

"Gue heran ya, kenapa Tuhan takdirin gue ketemu sahabat kayak Lo." Ucap Ali sambil duduk di sofa.

"Karena Tuhan selalu adil, Bro!"

-Holla... Selamat Idul Adha bagi yang merayakan! Im sorry to late update. Recently im so busy! So, I update my story. I hope to enjoy. Love you gays

Mr. Ceo&Mrs. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang