Chapter 5 - Another Fight

10 0 4
                                    


"Kenapa kau melakukan itu?"

"Apa maksud oppa?"

"Kenapa kau melakukan itu?

Kau benci padaku? Kalau kau begitu membenciku katakan saja! Menjauh dariku kalau perlu! Jangan berbuat hal kekanakan semacam itu!"

Ini pertama kalinya Jun berteriak. Sementara Ji Young hanya bisa terpaku diam ditempatnya berdiri saat ini, ia tak sanggup untuk mencerna ledakan amarah dari pria dihadapannya itu.

"O-oppa... kenapa.. kau marah?"

Tentu saja ia marah Ji Young-a... kau menambahkan banyak sekali jahe bubuk dan garam tadi. Kau bahkan bisa membunuhnya saat itu juga. Ji Young menggigit bibir bawahnya. Ia tahu dirinya salah, tapi ia tak menyangka Jun akan semurka ini kepadanya gara-gara sebuah samgyetang (sup ayam ginseng).

Jun tak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia tahu dirinya sudah bersikap keterlaluan malam itu, tapi pembalasan dendam Ji Young dengan menghancurkan rasa makanan adalah hal yang paling dibencinya di dunia ini. Jun bahkan tak tahu apakah wanita ini benar-benar tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu?

###

5 jam sebelumnya

Ji Young tak tahu bagaimana mereka harus bersikap hari ini. Setelah kejadian malam itu, rasanya dirinya ingin pergi sejauh mungkin dan menghindari syuting. Hari itu, ada apa dengannya? Aku pikir dia orang yang begitu menyenangkan, tapi apa maksudnya itu? Akting dia bilang? Memikirkan hal itu saja membuat darahnya mulai bergejolak panas.

Arrrghhh.. benar-benar..

Ji Young bahkan baru teringat kalau handphone mereka tertukar saat di dongdaemun dan dirinya sama sekali tidak dapat menghubungi Jun sama sekali selama 2 hari ini. Aku tau dia orang yang sibuk, tapi setidaknya jawab telefon dariku. Semua jadwalku jadi kacau gara-gara pria itu.

bip... bip... bip... bip... cklek... Aku menoleh pada seorang pria yang baru saja memasuki apartemen kecil ini.

"Kau sudah disini?" suara itu. Suara dingin yang sudah 2 hari ini tidak terdengar.

"Ji Young-a..." suara itu lagi. Tidak bisakah ia diam? Kini Ji Young membenci suara pria itu. Tapi, ada sesuatu yang lain bergetar dalam dadanya saat Jun memanggil namanya.

"Ya... aku sudah disini sejak semalam. Bagaimana pekerjaanmu oppa?"

Akting? Pada awalnya Ji Young memang melakukan itu, tapi semenjak Jun muncul di studio foto, saat itulah semua pertahanannya runtuh seketika. Ji Young terlanjur terpesona dengan setiap perlakuan Jun yang selalu memberi kejutan itu. Baiklah kalau itu yang kau minta. Aku akan berhenti berakting didepanmu agar kau tidak muak setiap kali melihatku oppa.

"Hm? Biasa saja. Tidak ada yang menarik. Sejak kapan kita punya TV LCD, meja kecil dan sofa di sini? Dan apa itu? Sampah lainnya dari Han PD?"

Jun menunjuk sebuah surat merah jambu yang terletak diatas meja kecil disamping tangan Ji Young.

Ji Young merasa ada hawa aneh yang melingkupi mereka saat ini. Entah kenapa dirinya tak berani menatap kedua mata hazel miliki Jun. Dan hanya memberikan surat dari Han PD tanpa banyak bicara.

"Jibdeuri? Apa itu?"

"Oppa tidak tahu? Itu adalah tradisi selamatan rumah baru untuk orang yang baru pindah rumah atau pasangan yang baru saja menikah. Biasanya yang datang adalah teman, saudara atau tetangga disebelah rumah."

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang