Semenjak kejadian menyebalkan di supermarket tadi, Ji Young lebih banyak mengambil langkah diam seribu bahasanya dan mengacuhkan setiap ucapan dan pertanyaan Jun. Dirinya tiba-tiba merasa menyesal karena telah mengambil pekerjaan bodoh ini, bermain rumah-rumahan dengan seorang sutradara dari Hollywood yang mengatakan bahwa aktingnya begitu memuakkan.
Seolah mengerti dengan kekesalan Ji Young, Jun mulai berhenti mengganggu wanita yang saat ini tengah berada di dapur itu. Jun tahu seharusnya ia tidak mengeluarkan sifat aslinya yang memang pemilih saat berbelanja, seharusnya ia memperlakukan wanita itu dengan dingin sama seperti saat tadi pagi mereka bertemu.
Suasana yang canggung itu kini kembali terasa.
Ji Young memilih menyiapkan sendiri makanan untuk tamu mereka nanti. Sementara Jun memilih untuk bermain video game dengan game console dan tv di atas sofa yang baru saja ditambahkan oleh Han PD ke dalam apartemen kecil milik mereka.
Kenapa PD yang satu itu selalu memberikan ujian yang berbahaya dulu baru bisa mendapatkan semua kenikmatan ini? Setidaknya rumah ini tidak akan terlalu terlihat menyedihkan saat ada tamu yang datang nanti. Pikir Jun.
Ji Young bahkan telah merapihkan dan membersihkan tempat ini sejak semalam dan membuatnya tampak seperti rumah yang layak untuk ditinggali manusia.
Ding.. Dong...
Sebuah bunyi bel membuyarkan aktivitas Jun dan Ji Young yang membuat mereka berdua mengalihkan pandangan secara bersamaan ke arah pintu masuk.
Ding.. Dong...
Suara bel kembali terdengar. Jun melihat ke arah Ji Young, begitupun Ji Young yang ikut melihat ke arah Jun. Mereka saling berpandangan untuk memutuskan siapa yang harus membuka pintu itu. Hingga akhirnya Jun bangkit dan berdiri dari sofanya setelah melihat mata Ji Young yang hendak keluar dari tempatnya. Dirinya tak punya pilihan lain.
Cklek..
Blam...
Apa itu?
Mendengar kegaduhan yang ditimbulkan Jun, Ji Young akhirnya penasaran dan mulai berjalan ke arah pintu masuk apartemen mereka.
Ia mendapati Jun yang sedang berdiri menahan pintu dibalik punggungnya dengan keringat dingin yang tiba-tiba mengucur dari keningnya secara tiba-tiba. Apa ini? Memangnya dia baru saja melihat hantu apa?
"Oppa.. apa yang kau lakukan?"
Dug.. dug.. dug... dug... suara pintu dibelakang punggung Jun semakin keras. Ada seseorang dibalik pintu apartemen mereka.
"Ya... kau mau begitu saja? Buka pintunya! Aku sudah jauh-jauh datang ke sini dan kau menutup pintunya didepan wajahku?" sebuah teriakan yang cukup keras terdengar dari balik pintu.
Siapa itu? Rasanya suaranya tidak asing.
"Tidak akan! Pergi saja sana! Aku tidak kenal ahjussi sepertimu!"
"Ahjussi kau bilang? Bocah ini benar-benar!"
"Oppa... siapa itu? Kenapa kau berlaku seperti itu pada tamu?" Jun hanya menggeleng tanpa menjawab pertanyaan Ji Young. Sungguh dirinya tidak ingin membuka pintu itu.
"Ya... kau bahkan mau seperti itu juga padaku? Setidaknya biarkan aku masuk dan kita biarkan ahjussi ini diluar saja. Ji Young-ssi tolong bukakan pintunya untuk kami.." kini suara pria lain yang lebih lembut terdengar dari luar.
Ada dua orang? Dengan rasa penasaran yang tinggi Ji Young melepaskan tangan Jun dengan susah payang dari pegangan pintu dan membuka pintu apartemen mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
RomanceHan Ji Young Aku tidak mungkin menyukainya. Dia terlalu sempurna. Terlalu punya segalanya. Dia bukan manusia bagiku. Tapi hati ini terlalu lemah untuk sekedar menghadapi sebuah senyuman hangat darinya. Kudou Jun Dia sangat cantik hingga membuat hati...