PART 2

5.2K 143 2
                                    

Nadine pov

Suara keributan di luar mampu mengusik ku untuk bangun dari tidur. Aku menggeliat di bawah selimut halus yang menutupi tubuh ku. Nyaman sekali rasanya..

Tapi..
Tunggu, kenapa aku berbaring disini??

Aku membuka mataku selebar mungkin. Berusaha mencerna apa yang terjadi hingga sekarang aku berbaring di atas ranjang yang nyaman ini.

"Ahhhh..!! Jemari ku meremas pelan selimut yang masih membungkus tubuh ku.

"Ayah!!!I...ibbu! Seperti ada yang tercekat di tenggorokan ku saat aku mengucapkan kata kata itu.

Ada sesuatu yang terasa sakit tepat di dada ku saat aku mengingat kejadian itu. Aku merintih. Potongan potongan memori itu memenuhi otak ku. Serpihan serpihan sakit itu memenuhi hati ku..sakit. Aku memegangi kepalaku yang tiba tiba terasa pening saat mengingat semuanya.

"Kau baik baik saja?? Suara bariton itu mengagetkan ku dari rasa sakit ku. Aku meliriknya dg tajam. Sejak kapan dia di situ dan memperhatikan aku??

Sejak kapan dia masuk dan melihat ku kesakitan? Memalukan!

Lihat lah laki laki sombong itu. Dia bersandar santai di depan pintu sambil menatap ku khawatir. Mata hazel itu...

Mirip dengan mata ayah..

"Kau menculik ku? Tanya ku penuh selidik.

Dia menghempaskan nafasnya agak berat. Tapi sepertinya tidak berniat menjawab pertanyaanku.

"Kau menculik ku?? Tanya ku lagi, kali ini penuh dengan penekanan.

"Apa untungnya jika aku menculik mu? Hey lihat lah, dia baru saja mengejek ku dengan jawabannya.

"Lalu bagaimana mungkin aku bisa ada disini bersama mu? Apa kau merasa bersalah karena telah membunuh orang tua ku jadi kau ingin mengasuh ku, heh ?

Mata hazel itu memerah setelah mendengar ucapanku. Ada kabut di mata Indah nya . Tatapan itu seperti tatapan terluka. Bibirnya membuka hendak berbicara tapi aku bahkan tidak mendengar suaranya.

"Aku sangat membenci mu! aku memotong ucapannya sebelum dia sempat berbicara.

"Untuk melindungi mu, aku membawa mu kesini untuk melindungi mu! Dia berjalan ke arah ku.

Kebohongan macam apa sebenarnya yang ingin dia lakukan. Apa yang sebenarnya dia rencanakan. Walau sebenarnya tubuh ku gemetaran saat aku menggertaknya. Tapi benar benar tidak ada sedikit pun ketakutan di dalam hati ku.

"Jadi, kau perempuan culas. Diamlah! Atau kau akan mati di tangan mereka! Ohh lihat lah sekarang laki laki angkuh ini berani menakut nakuti ku.

"Kematian adalah siklus alami manusia. Kenapa harus takut! Aku melempar selimut ku ke wajah tampan nya.

Hanya 1 hal yang harus ku lakukan sekarang. Aku harus pergi dari sini. Aku harus meninggalkan tempat aneh ini dan laki laki pembunuh ini.

"Sial apa yang kamu lakukan! Dapat ku dengar teriakan marah dari nya.

Aku bergegas turun dari ranjang. Kamar ini lebih mirip dengan penjara. Walaupun di lengkapi fasilitas yang mewah tapi desain interiornya terbilang menakutkan. Ada banyak senjata tergeletak ,mungkin itu hiasan semata. Ahh entah lah.. aku tidak mau terlalu peduli dan larut dalam ke kaguman.

Tangan ku meraih klop pintu. Sebentar lagi aku akan melarikan diri dari laki laki psyco itu.

"Hei! berhenti! Aku tidak memperdulikan teriakannya. Klek Klek Klek.. ahh sial terkunci.

Tapi mata ku langsung berbinar saat melihat kunci itu tergeletak di atas rak buku yang mudah ku ambil..

"Klik" pintu terbuka..

My GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang