Author's POV
Cahaya matahari masuk melalui celah jendela kamar Andrew, membuat Andrew terbangun. Jam menunjukkan pukul 05.00. Hanya 30 menit waktu yang dibutuhkan Andrew untuk siap-siap. Kini dia sudah rapi dengan seragam sekolah nya itu.
Setelah siap-siap itu, dia turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Selamat pagi bi" sapa Andrew kepada pelayan di rumahnya itu.
Ya,Andrew adalah anak tunggal dari keluarga yang super sibuk. Orang tuanya hanya memikirkan pekerjaannya hingga lupa memberi kasih sayang kepada anak mereka. Andrew sudah sangat terbiasa seperti ini. Ditinggal lama oleh orang tua nya ke luar kota bahkan luar negeri untuk masalah pekerjaannya. Andrew sudah sangat mengerti dan sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Hidup hanya diurus oleh pelayan di rumahnya. Tiap bulan orang tuanya hanya mengirimkan uang untuk kebutuhan Andrew, pulang hanya beberapa hari lalu pergi untuk beberapa bulan.
Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Andrew segera berangkat sekolah mengendarai mobil hitamnya. Hari ini dia ingin mengendarai mobil untuk berangkat ke sekolah.
Setelah tiba di parkiran sekolah, Andrew mencari tempat kosong untuk memarkirkan mobilnya. Setelah mendapat tempat kosong dan memarkirkan mobilnya,Andrew turun ke kelas X¹ melewati koridor.
Di koridor beberapa siswi menatapnya dengan tatapan gue-pengen-peluk saat Andrew melewati mereka. Andrew memang tampan hingga bisa dimasukkan kategori most wanted di sekolahnya itu. Pesonanya memang tidak bisa di tolak oleh kaum hawa. Pandangan-pandangan itu dihiraukan Andrew hingga dia tiba di kelasnya.
******
Cahaya matahari memaksa memasuki celah jendela di kamar apartemen Amanda membuat sang empunya kamar terpaksa bangun. Amanda duduk di pinggir tempat tidurnya sambil mengumpulkan nyawanya. Amanda melirik jam di nakasnya dan terbelalak kaget. Jam sudah menunjukkan 06.45 dan dia belum bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Sekolah dimulai pukul 07.30, jika dia tidak buru-buru maka dia akan terlambat sampai di kelas.Dengan terburu-buru dia bersiap-siap. Memakai seragam, memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam tas, mengikat asal rambutnya, dan memakai sepatunya dengan asal. Amanda berlari ke dapur, mengambil sepotong roti dan memakannya dengan cepat sambil berlari ke lift.
Setelah pintu lift terbuka, dia menekan tombol menuju lobby. Di lobby keadaan sudah ramai karna orang- orang sudah siap pergi ke kantor. Amanda berlari menuju tempat mobilnya diparkirkan, mencari letak mobilnya dan mengendarainya keluar dari area apartemen.
Mobil Amanda melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke sekolah. Pagar sekola hampir ditutup oleh satpam, tetapi celahnya masih bisa diterobos oleh mobil Amanda yang melaju kencang, membuat pak satpam kaget dan mengumpat kesal.
Mobil Amanda masih dalam kecepatan tinggi, dia harus cepat mencari tempat parkir yang kosong. Amanda mencoba me- rem mobilnya karena ada mobil yang terparkir di depan. Namun mobil Amanda belum sepenuhnya berhenti dan.
BRAKK
Bagian depan mobil yang Amanda tabrak setengah rusak, tetap mobil Amanda baik-baik saja. Jam yang mendesak membuat Amanda harus segera memparkirkan mobilnya dan harus segera masuk kelas, tanpa memikirkan mobil yang dia tabrak tadi.
Saat Amanda keluar dari mobil, kaki kanannya menginjak tali sepatu kirinya yang membuat dirinya jatuh terjerembab. Dia merutuki kebodohannya sendiri
Setelah mengikat tali sepatunya, dengan tergesa-gesa dia berlari menuju ke kelas X¹, kelas barunya. Amanda tiba di kelas dengan keringat bercucuran karena berlari dari tempat parkir sampai ke kelas. Dan untungnya guru sejarah yang killer itu belum masuk kelas membuatnya bernafas lega.
Tiba-tiba nafas Amanda tercekat saat melihat seseorang. Dia adalah Andrew. Amanda sudah memohon kepada kepala sekolah agar mengijinkannya pindah kelas agar tidak melihat wajah cowok nyolot itu lagi, tapi mereka dipertemukan lagi di kelas ini.
Amanda's POV
Nasibku memang sangat buruk hari ini. Sangat sangat buruk. Membuat mood ku hancur, sangat sangat hancur.
Semalam aku harus bangun dan mengerjakan soal sejarah yang menggunung hingga aku harus bergadang, terlambat bangun, menginjak tali sepatu sampai jatuh terjerembab, menabrak mobil orang. Oh ya aku lupa soal mobil itu. Dan sekarang aku harus sekelas dengan cowok nyolot itu.
Damn it, today is bad day,so bad. I don't wanna see his face,again.
Semua masalah hari ini membuatku benar-benar pusing,ditambah lagi semalam aku kurang tidur. Kepala ku terasa sangat berat.
Kuputuskan untuk ijin dari pelajaran dan beristirahat di UKS untuk mengurangi sakit kepala ku ini.
Di ruang UKS tidak ada yang menjaga. Bagus, jadi aku bisa tidur dengan tenang. Suana hening disini membuatku cepat memasuki alam tidurku.
=========
Typo everywhere:v just warning
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Be Together
Teen FictionI want stuck on you all time of my life. But can I? -Amanda Kisah seorang perempuan yang mengalami kesedihan mendalam pada cinta pertamanya dan berakhir dengan bertemu seseorang lain Hingga kini masih menyalahkan...