It's about matthew.

24 5 3
                                    

Seorang anak perempuan yang duduk di kelas akhir tingkat SMP ini sedang bertemu dengan laki- laki yang umurnya berbeda tiga tahun darinya. Mereka berdua sedang duduk di pinggir sebuah Taman yang terdapat danau buatan didalamnya.

"Kamu beneran jadi ambil beasiswa kamu matt?" tanya gadis itu sambil menatap danau didepannya.

"Jadi, itu kan udah cita- cita aku dari dulu untuk kuliah di Oxford. Dan kamu tau itu." jawab laki-laki itu sambil memandang langit yang mulai kekuningan, dia adalah matthew.

Perempuan itu menghela napasnya.

"Yaa, aku tak mau aku jadi penghalang cita- citamu, di lain sisi aku tak mau ditinggal jauh olehmu." ucap perempuan itu

"Hmm.. Kamu pernah dengar istilah LDR kan? Kenapa kita gak coba dulu? Kamu bisa skype aku di waktu break kuliah aku. Dan aku janji setiap liburan aku akan balik ke sini buat ajak kamu jalan- jalan seperti kebiasaan kita disini selama ini. Aku disana cuma paling lama 5 tahun dan nanti aku akan balik lagi, asalkan kamu tetep mau nunggu aku" ucap Matthew dan menatap perempuan yang duduk di sampingnya itu.

Amanda menaikkan kepalanya karena dari tadi ia menatap ke sepatunya menjadi ke arah Matthew.

"Tapi apa kita bisa? You know, disana akan ada cewek- cewek cantik dan tentu aku kalah dengan mereka. Aku cuma anak SMP yang pendek, jelek, dan kadang aku merasa kurang percaya diri saat jalan denganmu yang selalu terlihat cool bahkan saat kau sedang apapun itu." jujur Amanda dan kembali menunduk.

"Kalau kamu percaya sama aku, kamu harusnya gak akan ngomong itu. And you know, beauty is not having pretty face, but having good mind, good heart and good soul. Dan harusnya kamu kamu bangga donk jalannya sama cowok ganteng, kan aku bukan om-om" ucap Matthew sambil tertawa ringan mencairkan suasana yang tegang.
"Yeah, tapi tetep aja aku takut, dan aku kan cuma anak SMP yang masih labil. Aku takut kamu kayak pacarnya temen- temen aku yang ngumbar janji Setia tapi malah punya pacar dimana- mana." Amanda mengutarakan isi hatinya itu.

"Pacarnya temen kamu itu masih bocah kali makanya begitu, aku udah lulus SMA dan sebentar lagi aku akan kuliah, bukan waktunya lagi aku buat main- main, makanya aku milih kamu, karena aku gak mau yang cuma main- main. Aku cari yang serius dan setia" jelas Matt.

"Yaudah deh mending kita jalan - jalan aja, mumpung aku masih punya waktu buat jalan berdua sama kamu." hibur Matt pada Amanda.

****************

Mereka menghabiskan waktu untuk berjalan berdua selama Matt masih di Indonesia. Mulai dari mengunjungi tempat- tempat bersejarah bagi mereka berdua, taman- Taman bermain dan karnaval di tengah kota.

Dan hingga waktunya tiba, waktu untuk Matt pergi melanjutkan kuliahnya di Oxford. Amanda mengantarnya hingga ke bandara.

"Kamu hati- hati disana, jangan lupa makan, jangan lupa tidur, jangan lupain aku juga. Belajar yang rajin ya disana jadi kalau udah pinter bisa ajarin aku" ucap Amanda dengan mata yang sudah berkaca- kaca.

Matt menatap Amanda dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.

"Ya, aku gak akan lupa nasehat kamu. Aku nanti akan sering- sering telpon kamu dan video call ya. Kamu juga jaga kesehatan kamu ya, jangan suka kerja terlalu berat. Nanti kalau aku balik aku gak mau liat kamu sakit, dan jangan lupa tetep nunggu aku ya. Kamu jangan gitu dong, aku makin gak bisa pergi dari kamu nih, nanti yang ada aku malah batal pergi" balas Matt dengan senyum tipis dan coolnya itu dan hanya di balas anggukan oleh Amanda.

Hingga pemberitahuan bahwa penerbangan Matthew siap untuk berangkat, dia berjalan ke tempat pemeriksaan tiket dan berbalik untuk menatap anak kecil kesayangannya yang terakhir kalinya sambil tersenyum tipis.

Amanda menatap kepergian pacarnya itu sambil melambaikan tangannya dan akhirnya air matanya yang ditahan dari tadi lolos dari matanya.

Jujur, Amanda tidak rela melepas Matthew walau hanya beberapa tahun. Oxford itu tak semudah pergi dari Jakarta ke Bandung. Bukannya Amanda egois , namun ia hanya anak kecil dengan perasaan yang masih labil.

Perasaan anak SMP itu bisa berubah, walau ia yakin bisa menjaga hatinya. Ia takut hubungannya gagal, seperti orang- orang yang hubungannya berakhir karena pacarnya memiliki pacar lain. Ia yakin pada Matt, tapi yang namanya laki- laki tidak ada yang bisa menjamin.

============================
Terkadang, melepaskan sesuatu untuk pergi adalah hal terbaik untuk dilakukan.
-Michelle❤-












TBC

Sekarang malam tahun baru yeeyy 🎉🎉smogaa smua harapan kita terlaksana di tahun yang akan datang, amin 🙇
Selamat tahun baru buat yang baca bagian ini di tahun 2017.
Sekali lagi, Michelle mengucapkan selamat tahun baru.

Try to Be TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang