chap 6

41 4 0
                                    

There is one thing that never could change, memories.
There is a pain that so hurt, missing.

Michelle ❤
============================

Setibanya di tempat parkir sekolah, Amanda turun dari mobil Andrew sesudah berterima kasih.

Amanda berjalan di koridor sambil sesekali menghela nafas. Pikirannya melayang pada kejadian itu lagi seperti kaset rusak. Kejadian yang mengharuskan dirinya melepaskan. Walau melepas itu sulit. Otaknya sudah melepaskan tapi hatinya belum. No one can replace him on her heart.

Amanda berjalan hingga tidak sadar sudah tiba di depan kelasnya. Dengan langkah gontai ia meletakkan tasnya lalu beranjak pergi.

Setelah meletakkan tasnya di kelas, Amanda berjalan ke rooftop sekolahnya. Tempat paling cocok untuk menenangkan pikiran karena kondisi yang sepi dan juga tempatnya memang nyaman.

Amanda duduk di sofa yang berada di rooftop itu. Sesekali dia menghela nafasnya. Semua masih terasa berat. He still on her heart. He was a part of her, and still like that. Her heart never change, but condition not.

Amanda duduk di rooftop hingga ia mendengar suara bel. Dengan langkah malas Amanda kembali ke kelas.

*****

Bel istirahat berbunyi, Nathalie menghampiri Amanda ke kelas untuk mengajaknya pergi ke kantin bersama.

Setibanya dikantin, Amanda mengambil tempat duduk sebelum kantin itu penuh. Sedangkan Nathalie pergi membeli makanan agar antriannya tidak panjang.

Saat duduk pun pikiran- pikiran itu masih menghantuinya. Dan sekarang yang dipikirkannya adalah tentang permintaan Andrew (see last chap guys).

Nathalie datang dengan membawa makanan mereka dan membuyarkan lamunan Amanda. Sekali lagi Amanda menghela nafas. Entah sudah berapa kali Amanda menghela nafas.

"What happened?" Tanya Nathalie.

"Gue bingung nath, kemarin gue nabrak mobil Andrew, dan dia minta gue ganti rugi, tapi gak pake uang. Dia minta gue jalan ke mall sama dia"

"So where is the problem?" Tanya Nathalie lagi.

"Gue gak pernah jalan sama cowok lagi sejak itu Nath. I still thinking about him. Gimana keadaan dia sekarang? Gimana gue bisa jalan sama cowok lain sedangkan gue gatau keadaan cowok sendiri." cerita Amanda.

"Tapi apa lo mau tetep bertahan dengan ketidakpastian ini,hm? Setiap orang hidup karna dia punya tujuan hidup, dengan kepastian, live must go on, with or without him. I know it won't be easy, but I know you can do it, just prove it. Let me see your smile again, I know he miss your smile. He'll so sad if he were here and see your tears. Senyum donk" nasihat Nathalie hanya dibalas senyuman tipis oleh Amanda.

Siapapun akan sulit melepaskan diri dari bayang-bayang seseorang, apalagi jika dia adalah cinta pertamanya. First love never die, right? Even he gone, he always in your mind. He stay in your mind.

"I still thinking about Matt." Lirih Amanda yang masih bisa di dengar oleh Nathalie.

Nathalie hanya bisa menarik nafas melihat sahabatnya ini. Sahabatnya yang ceria benar-benar rapuh sekarang. Bukan lagi Amanda yang ia kenal.

"It's okey. I'm understand what you feel. Cuma inget-inget terus pesan gue tadi ya Nda, demi kebaikan lo, be honest, I can't see you like this anymore." Ucap Nathalie akhirnya.

Pertahanan yang dari tadi sudah dibuat oleh Amanda hancur seketika. Ia menangis di pelukan Nathalie. Matthew, satu orang yang membawa pengaruh sangat besar bagi Amanda beberapa waktu ini. Dan karena ia juga Amanda hancur seperti ini.

Try to Be TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang