Episode empat

758 71 8
                                    

Diruang tamu berkumpul jieun, eunji dan ibunya. Eunji melihat ibunya dengan tatapan dingin setelah apa yang ia lihat semalam.

"ibu jawab pertanyaan ku, kemarin malam siapa laki-laki itu ?"tanya eunji

"hanya teman ?"

"hanya teman ? ibu pikir aku bodoh ! jelas-jelas aku melihat mu setengah telanjang didalam mobil!! Dan ibu bilang hanya teman!!"teriak eunji.

jieun kaget mendengar ucapan eunji, ia tak menyangka ibunya akan berbuat seperti itu.

"aku tidak sadar saat itu!"teriak balik ibunya.

"tidak sadar? Alasan macam apa itu bahkan kau melihat ku kaget"ketus eunji

ibunya hanya diam, ia mungkin mencari alasan lain.

"wae? Apa itu selingkuhan ibu selama ini ?? "jieun mulai membuka suara.

"aku sudah tau bahwa sebelum kalian bercerai, ibu menyimpan laki-laki lain!"ucap eunji kembali.

"KARENA YANG MEMULAI AYAH KALIAN!!"teriak ibunya kembali.

"kekanak-kanakan"ceplos jieun.

"lalu kenapa kau bekerja ?!!"

"lalu kalau aku tidak bekerja, aku dan jieun akan makan dengan apa?! Bagaimana dengan sekolah aku dan jieun!!"

"bukan kah kaliam dapat kiriman dari Naomi ?"

"kiriman ? chh apa dia tidak bilang padamu? dia memutuskan tali persaudaraan dengan kita! Dan ibu tau apa yang paling menyakitkan ? keluarga kita dihina bukan!sekarang bukan keluarga tidak ada kata keluarga saat itu. Aku dan jieun yang terhina karena ulah kalian berdua!!"ucap eunji lalu pergi kekamarnya dan menguncinya.
jieun masih terdiam dengan perkataan eunji.

Jieun melirik ibunya tajam.

"kalau memang tidak bisa membahagiakan kami, setidaknya jangan buat kami menderita dengan sifat ibu yang kenak-kanakan"ucap jieun dengan dingin lalu ia juga pergi kekamarnya.
dikamarnya jieun merenungkan perkataan eunji, ia mengeluh didalam tangis, menangis didalam diam.
sore harinya jieun keluar dari kamarnya dan masuk kamar kakaknya, ia melihat eunji yang sedang tidur pulas.

Saat mau keluar kamar kakaknya ponsel eunji berbunyi ternyata dari jiyong "jiyong ?" karena penasaran jieun mengangkat telfon jiyong.

"aku sedang dikejar anak buah ji hoo! Tolong aku"ucap jiyong yang terengah-engah.

"kau dimana ?"tanya jieun khawatir

"aku di belakang sekolah"
jieun mematikan ponsel eunji lalu bergegas mengambil keperluannya dan pergi ketempat jiyong berada.

"tapi aku tidak pintar berkelahi"pikir jieun

"yang terpenting menolongnya dulu!"pikir jieun yang berlari menuju halte bus.

sementara itu eunji mengulatkan tubuhnya yang lelah tidur seharian. Ia mengecek ada panggilan masuk yang terjawab

"jiyong?ada apa ya?"pikir eunji

"atau jangan-jangan ??"firasat eunji mulai memburuk ia berlari kekamar jieun ternyata kamarnya kosong

"pasti jieun yang mengangkatnya, aku harus mencari kemana ! atau mungkin kesekolah dulu?tapi jika tidak ada ?" eunji mondar-mandir berpikir ia berharap ada mempunyai kekuatan telepati pada adiknya.

"baiklah kesekolah dulu!"ucap eunji mulai bergegas.
Sampainya disekolah jieun berjalan kebelakang sekolah, ia berjalan mengendap-ngendap mencari jiyong "sstt eunji!"panggil jiyong pelan ternyata dia sedang di gudang belakang sekolah. Jieun langsung menghampiri jiyong melihat-lihat sekiranya takut bertemu dengan anak buah ji hoo

"kenapa kau lama sekali"ucap jiyong.

"kena macet!"alasan jieun.

"tunggu"ucap jiyong yang melihat-lihat jieun dengan topi, jaket hitam dan celan hitam.

"kau seperti bukan eunji"tebak jiyong

jieun terdiam, "aku bukan eunji"ucap jieun menunduk.

"dimana eunji ??"tanya jiyong.

"dia istirahat dirumah" jiyong menepuk jidatnya

"ommo bagaimana ini, apa kau pandai berkelahi?"tanya jiyong yang mulai pasrah.

Jieun menggeleng.

"kau ini!"jiyong jengkel

"hei! Setidaknya kau malu kenapa minta perlindungan pada unnie ku!"ketus jieun.

"karena dia yang bilang sendiri! Sekarang kita bagaimana!"ucap jiyong.

"melarikan diri, apalagi"ucap jieun enteng.

"aishh aku lebih menyukai kakak mu ketimbang diri mu jieun-sii"

jieun mulai kesal

"aku menyesal telah datang!"omel jieun.

"hei tikus kecil kwon jiyong keluar kau!!"teriak salah satu anak buah ji hoo.

"sekarang bukan waktunya menyesal, apa ada celah diruangan ini"ucap jiyong pelan.

Jieun berpikir seingat jieun ada celah menuju ruang olahraga.

"aku tau! Ikut aku"ucap jieun berjalan kearah lemari-lemari yang berdebu.

jiyong mengikuti jieun dari belakang, jieun kesana-sini untuk mencari lemari mana yang belakangnya ada pintu.

"kau yakin ?"tanya jiyong.

"coba geser lemari ini "ucap jieun menunjuk lemari kayu berwarna hitam. Jieun dan jiyong menggeser lemari itu.

ternyata bukan dilemari itu "pinjam ponsel mu"ucap jieun

jiyong mengeluarkan ponselnya. Jieun menyenter cahaya ponsel ke celah belakang lemari itu.

"ternyata dilemari warna hijau"ucap jieun. Jiyong dan jieun langsung lari kearah lemari warna hijau.

BRAAKK suara benturan pintu gudang "kwon jiyong kau disini"panggil anak buah ji hoo, sedikit-sedikit lemari digeser tanpa suara. Anak buah ji hoo lewat depan lemari.

"dasar pecundang bisanya hanya bersembunyi"ketus anak buah ji hoo.

TWIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang