YOURS#3

24 3 2
                                    

"hari ini terasa tenang dan menyenangkan" ucap baekyon yang baru saja pulang dari tempat kerjanya. malam ini ayahnya tidak ada dirumah dan mungkin saja tidak pulang, sungguh benar benar hari yang menyenangkan.

tapi semua kesenangan berakhir begitu saja saat tiba tiba baekyon yang sedang menuang air minum terkejut dengan kedatangan ayahnya. srakkk!! dengan kasar yonho menyentak lengan baekyon dan menariknya keluar dari rumah.

"apa...yang....kau...lakukan!!" bentak baekyon sambil mencoba berontak dari pegangan yonho, "diamlah dan masuk kedalam mobil" balas yonho.

yonho dengan paksaan mendorong tubuh mungil baekyon untuk masuk kedalam mobil. saat baekyon sudah berada didalam mobil, dengan cepat ia menjalankan mobil itu. "kita mau kemana?" baekyon merasa bingung dengan ayahnya. lalu dengan penuh perasaan kesal baekyon menyuarakan pikirannya "apa kau membuat masalah lagi? apa ada penagih hutang lagi? SEBENARNYA ADA APA!!" pertanyaan pertanyaan terus dilontarkan baekyon, namun tak ada satupun yang dijawab oleh ayahnya, yonho malah sibuk mengendarai mobil seperti orang kesetanan.

akhirnya baekyon menyerah ia lebih memilih diam dan menunggu akan dibawa kemana ia sebenarnya.

setelah beberapa menit menunggu akhirnya mobil yang dikendarai ayahnya itu melambat dan masuk kedalam gerbang rumah mewah. "kita dimana?" tanya baekyon tampak antusias. "bersikaplah tenang dan sopan" ucap ayahnya, mobil berhenti tepat didepan pintu utama rumah mewah itu. merekapun keluar dari dalam mobil, baru saja mereka akan berjalan untuk masuk kedalam rumah ternyata sudah ada seorang laki laki tua yang usianya tidak terpaut jauh dengan yonho sedang berdiri didepan pintu.

"mana uang itu" ucap yonho tanpa banyak basa basi pada orang itu, tiba tiba salah seorang  yang mengenakan pakaian serba hitam yang berdiri disamping laki laki tua itu melemparkan sebuah tas hitam besar. "ambil dan pergilah" ucapnya lelaki paruh baya itu pada yonho.

yonho dengan semangat meraih tas itu dan mendorong baekyon maju lebih dekat kepintu. "apa maksud ini semua?" tanya baekyon yang sejak tadi tampak kebingungan. baekyon yang sedang menerka nerka tentang apa yang sebenarnya terajdi antara ayahnya dan lelaki tua itu. tak menyadari pergerakan ayahnya yang sudah berada didepan pintu mobil. "bersikap baiklah baekyon" ucap ayahnya sebelum masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan baekyon sendiri disana.

"appaa....!! tunggu aku" baekyon berteriak sambil dengan susah payah berlari berusaha mengejar mobil ayahnya. "sudahlah lupakan dia dan ayo masuk kerumahku" ucap laki laki tua tadi menggiring baekyon berjalan masuk kedalam rumah.

.....

saat sampai diruang tamu rumahnya jaejong pun duduk diatas sofa single kemudian menatap gadis cantik yang baru saja dibelinya, masih betah berdiri dengan wajah gelisah dan gugup. "kenapa terus berdiri? duduklah" ucap jaejong mempersilahkan baekyon untuk duduk disofa panjang didepannya. "nde." jawab baekyon kaku bersamaan dengannya yang duduk.

"baekyon untuk sementara kau tinggal disini sebelum tanggal pernikahan" mendengar ucapan kakek itu barusan  baekyon membelalakan matanya lebar lebar. "per.ni.ka.han" ucap baekyon di eja dengan penuh penekanan disetiap titik.

"kenapa? hidupmu akan lebih terjamin, apa kau mau kembali hidup susah dengan ayahmu yang pemabuk itu?" ucap jaejong.

"maaf tuan, tapi aku masih 18 tahun dan lagi aku masih ingin melanjutkan pendidikanku" baekyon mulai ketakutan, apakah dia akan menikah dengan laki laki tua? ini yaampun bahkan ia masih sangat muda.

"haha.. putraku juga masih 25 tahun tidak terpaut terlalu jauh denganmu dia juga tampan sangat serasi dengan mu, dan untuk masalah kulaihmu nanti kau bisa bicarakan padanya"  jelas jaejong dengan wajah sumringah. "anaknya.., kukira aku akan menikah dengan laki laki tua ini. yaampun membuatku ingin mati tiba tiba" batin baekyon.

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang