YOURS #1

97 8 6
                                    

Seorang gadis terlihat berlari lari dengan langkah kaki yang terseok seok sembari terisak dalam kegelapan ditengah malam kota seoul.

"eotokhe..." gumamnya pelan dengan nafas yang terengah gadis itu terus berlari menulusuri jalan yang nampak sepi tak ada satu orang pun selain dirinya disana ini mungkin sudah terlalu larut untuk orang lain berada diluar rumah.

"HEY APA KAU MAU MATI!!!" terdengar suara teriakan dari arah belakang gadis itu.

"eotokhe..apa yang harusku lakukan,, eomma tolong aku"

batin nya dengan cairan bening  yang terus keluar dari mata gadis itu, tampak memaksakan diri ia mempercepat larinya.

gadis seusianya saat ini seharusnya sedang sibuk mempersiapkan ujian tes masuk universitas impian, dan menikmati masa masa kuliah.

tapi berbeda dengannya, choi baekyon ia harus bekerja siang dan malam demi menghidupi dirinya sendiri. ditambah ia juga harus membayar hutang hutang ayah nya yang tukang mabuk dan penjudi, baekyon dan ayahnya hanya tinggal berdua dirumah kecil didalam gang sempit ditengah kota seoul, sepeninggal ibu nya tiga tahun yang lalu.

baekyon yang saat itu masih berusia 15 tahun menyaksikan sendiri saat ibunya yang  menerjunkan diri kedalam sungai yang deras.

flashback...

"eomma kenapa kita kesini" tanya baekyon saat berada ditepi sungai bersama ibunya.

"eomma ingin menenangkan diri" jawab ibunya dengan senyumnya yang menenangkan, lalu sunyi hanya terdengar suara aliran sungai yang deras.

"baekyon bukan kah kau ingin menjadi seseorang yang memiliki banyak uang?" tanya mirae sambari memandang kearah anak kesayangnnya itu.

mendengar ucapan sang ibu baekyon mendongakkan kepalanya menatap mirae

"aku ingin membuat eomma bahagia dan membayar semua hutang appa" jawab baekyon polos.

mendengar ucapan putri semata wayang nya min mirae hanya bisa menahan tangis, dengan mata berkaca kaca mirae bertanya

"baekyon.... apa selama ini kau merasa sulit?".

baekyon terdiam sejenak sambari menatap sungai, dengan senyum merekah diwajah nya, baekyon menjawab "ini akan mudah jika eomma tetap disisiku".

"hmmm..dengarkan eomma jadi lah apa yang kau inginkan, tinggalkan appa jika kau merasa sulit didekatnya" dengan berlinang air mata mirae mengelus pipi baekyon anak kesayangannya itu

"eomma meninggalkan sesuatu dirumah dikamarmu dibawah bantalmu jangan beri tahu appamu kalau aku memberikannya pada mu"

mendengar ucapan eommanya baekyon menatap bingung "apa? dan eomma kenapa?" baekyon tampak kebingungan melihat ibunya yang menangis.

"jangan banyak bertanya cepat ambil lah dirumah" mendengarnya dengan cepat baekyon berlari menjauh menuju rumah.
saat baru saja beberapa meter baekyon berlari ia mendengar suara seperti sesuatu yang jatuh kedalam air.

"eomma.." dengan mata berkaca kaca baekyon berbalik arah kembali ke sungai saat sampai ditempat ia berbicara dengan eommanya tadi, min mirae sudah tak ada disana "eomma eomma dimna ...!!! eomma ...!!!" baekyon terus berteriak histeris sambil berjalan menelusuri sungai.

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang