5. Raining

270 32 1
                                    

Kami melangkahkan kaki menuju apartemenku. Oh ya, aku lupa bilang kalau aku itu tinggal di apartemen selama aku bersekolah di Rakuzan. Karena rumah otou-san dan okaa-san berada di Akita. Tidak mungkin aku pulang pergi dari Akita ke Kyoto setiap harinya. Bisa-bisa dalam 2-4 hari sekolah, aku sudah sakit karena kelelahan.

"Kau tinggal sendiri?"Tanya Akashi-senpai. Aku mengangguk.

"Tapi nii-san bilang, dia akan sesering mungkin berkunjung kemari."Jelasku.

"Souka. Apa ini apartemenmu?"Tiba-tiba Akashi-senpai berhenti. Aku menatap bangunan di depanku ini.

"Ah, ia. Arigatou gozaimasu karena telah mengantarku sampai di rumah. Masuk dulu senpai, biar kubuatkan teh hangat."Tawarku pada Akashi-senpai. Ia hanya tersenyum lembut sambil menggeleng.

"Iee, arigatou atas tawaranmu. Tapi aku akan segera pulang."Tolak Akashi-senpai. Namun baru saja ia berbalik, hujan deras tiba-tiba mengguyuri kota Kyoto. Dan aku tertawa geli.

"Tawaranku masih berlaku kok senpai."Akashi-senpai hanya menggangguk dan mengikutiku masuk ke dalam apartemenku.

.

"Douzo, ini teh kesukaanku. Jadi aku hanya memiliki yang satu ini. Maaf kalau tidak sesuai dengan selera senpai."Ujarku sambil menyodorkan segelas teh melati.

"Itu bukan perkara yang besar [Last Name]. Lagipula untuk apa minta maaf? Bukankah aku yang sudah menumpang di rumahmu ini?"Akashi-senpai meminum teh itu dengan elegan. Aku berfikir kalau dia itu orang terlatih atau dia itu memang konglomerat seperti otou-san?

"Oh ya, aku akan membuatkan makan makan. Tunggu sebentar ya Akashi-senpai."Aku melangkahkan kaki meninggalkan ruang tamu. Dapurku masih terlihat seperti tadi pagi. Aku melihat ke kulkas. Tidak banyak sayuran yang bisa kuolah. Hanya ada tahu, jagung, dan bayam.

"Apa aku buat sup saja ya?"Gumamku pelan. Dengan bahan seadanya, aku memasak untuk porsi tiga orang. Jaga-jaga kalau Akashi-senpai makan cukup banyak. Lagipula kata nii-san, ia akan kesini nanti malam. Mungkin sekitar jam 10.

Setengah jam kuhabiskan untuk memasak Sup Tofu ala Jepang dan Sup Bayam dengan Jagung. Harumnya membuat perutku berteriak meminta diisi. Aku meletakkan dua mangkuk lauk tersebut di meja makan.

"Senpai, makan malam sudah siap!"Seruku. Aku meletakkan dua mangkuk berisi nasi diatas meja beserta sumpit dan sendok.

"Kau sudah seperti istri yang memanggil suaminya untuk makan malam."Mendengar ucapan Akashi-senpai yang tiba-tiba membuatku malu. Wajahku memanas, aku yakin wajahku sudah semerah tomat.

Kami memakan makan malam dengan hening. Sepertinya karena terbiasa makan tanpa suara di rumah, aku jadi tak biasa makan dengan banyak obrolan atau sesuatu. Jadi aku hanya diam tanpa berkata apa-apa.

"Ngomong-ngomong [Last Name]-san.."Aku menatap wajah Akashi-senpai.

"Bagaimana kalau kita hilangkan panggilan seperti itu? Kita seperti orang yang baru saja kenal. Panggil saja aku Seijuurou"

"Eh, bukankah itu tak sopan? Memanggil nama kecil senpai seperti itu?"

"Bukankah aku yang memintanya padamu?"

"Benar juga. Kalau begitu, Seijuurou-senpai."Panggilku.

"Tak usah memakai kata senpai. Seijuurou saja, kalau kau mau menyingkatnya juga tak apa."Aku menatapnya dengan pandangan,'apa boleh?'. Dan di balas olehnya dengan anggukan.

"Kalau begitu, Sei juga harus memanggil nama kecilku. Bagaimana?

"Baiklah, [Name]."

Setelahnya, kami berbincang cukup lama sampai Sei mendapatkan pesan bahwa jemputannya sudah sampai di bawah. Dia menolak untuk kuantar sampai depan gedung apartemen, dan aku hanya mengantarnya sampai depan pintu.

"Jaa ne Sei."

"Aah, jaa ne, [Name]."Ujar Sei dengan senyum yang paling kusukai itu. Lalu ia memasuki lift. Sekitar 3 menit, aku melihatnya memasuki limousin hitam yang terparkir persis di depan apartemenku.

Aku menutup pintu apartemenku. Aku merasakan pipiku memanas.

"A-apa yang terjadi denganku ya?"Gumamku pelan. Dadaku masih bergemuruh. Saat Sei menyuruhku memanggil nama kecilnya, saat dia memanggil nama kecilku, dan saat dia tersenyum sambil menatapku, semuanya membuatku senang, berdebar-debar dan sedikit gugup. Apa mungkin aku menceritakannya. Tapi, kepada siapa?

.

Hola! Maaf yaa Yuu-chan telat update. Niatnya mau update kemaren, biar sehari update satu chapter. Cuma kemaren Yuu-chan ngantuk banget. Yuu-chan bangun buat berangkat sekolah jam 5, dan pulang jam 3. Sampe rumah jam 5-6an. Nggak sempet istirahat karena abis itu mau jemput neechannya Yuu-chan. 😭 #jadicurhat
Thankyouu for reading peoplee , terima kritik dan saran 😘

My Precious Day With Akashi SeijuurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang