6. Jealous

259 36 2
                                    

Hari ini aku diajak Yuuka-chan untuk pergi ke Tokyo bertemu dengan kekasihnya. Aku sempat menolak karena aku tak mau menjadi nyamuk di antara mereka, tapi katanya hari ini ada perkumpulan antar teman-teman semasa smp kekasihnya. Dan Yuuka-chan tidak mau terlalu canggung, jadi dia mengajakku. Akhirnya aku mengiyakan permintaan Yuuka-chan.

"Ne, [Name]-chan, apa kau tahu dimana Maji Burger? Aku baru pernah ke Tokyo dua kali. Pertama saat aku ingin bertemu Suya setelah ia meninggalkan Kyoto seusai liburan musim panas bersama keluarganya. Yang kedua saat aku menontonnya bertanding melawan Rakuzan di Winter Cup."Ujarnya sambil mengecek alamat yang diberikan oleh kekasihnya itu.

"Maji Burger? Aku tahu, sepupuku sering mengajakku kesana saat aku masih SMP."Jelasku. Aku dan Yuuka-chan menyusuri jalanan Tokyo di hari sabtu itu. Tak lama terlihat plang bertuliskan Maji Burger.

"Disana.."Kami berdua melangkahkan kaki ke dalam restoran cepat saji itu. Yuuka-chan langsung menghampiri satu meja dengan bermacam-macam pria dengan surai pelangi. Eh, aku sepertinya tak asing dengan warna-warna itu...

"Suya! Lihat aku membawa teman pertamaku di SMA! Namanya [Full Name]! [Name]-chan! Perkenalkan ini kekasihku, Kuroko Tetsuya!"Seru Yuuka-chan dengan nada girang.

"Doumo, Kuroko-san."

"Doumo, [Last Name]-san."Balas pria bersurai biru muda itu.

Aku mendekati meja itu, dan tampaklah 3 orang yang sangat tak asing menurutku.

"[Last Name]-chin/[Name]cchi/[Name]?"Tiga orang itu menyebut namaku dengan nada tanya.

"Murasakibara-san? Ryou-nii-chan? Sei? Kalian di sini?"Tanyaku pada 3 orang itu. Mereka mengangguk.

"Wahh! Aku tak menyangka kalau aku akan bertemu [Name]cchi! Omedetouu-ssu! Kau sekarang sudah SMA kan??"Ryou-nii-chan atau Kise Ryouta itu adalah sepupuku. Ia memelukku erat tanpa berniat melepaskannya.

"R-Ryou-nii-chan .. Ses..ak."Aku memukul lengannya pelan. Ia dengan cepat melepaskannya.

"Hwa! Gomen-ssu! Aku tak bermaksud untuk membuatmu sesak! Oh ya, tadi kami sudah memesan Chocolate Milkshake untukmu! Karena Kurokocchi bilang, Kanzaki-san menitip membelikan itu untukmu!"Oceh Ryou-nii-chan. Aku hanya tertawa pelan.

"Oh ya, kalian semua mengenal satu sama lain ya?"Tanyaku sambil menatap keenam orang dengan surai pelangi itu.

"Mochiron-ssu! Kami ini terkenal karena basket! Dulu bukannya aku sering menceritakannya pada [Name]cchi?"Aku mengingat-ingat cerita yang pernah di ceritakan Ryou-nii-chan.

"Aku tidak ingat..."Aku menggeleng. Ryou-nii-chan mengerucutkan bibirnya.

"Mou! [Name]cchi hidoi-ssu!"

"Bukan salahku, habisnya kadang nii-chan menceritakan sesuatu yang tidak jelas."aku membalasnya sembari mengalihkan pandanganku kearah lain. Aku melihat Sei menatapku dengan tatapan yang menurutku aneh.

"Sei? Kau kenapa?"Tanyaku. Ia menggeleng, lalu kembali meminum cola-nya. Perasaanku saja, apa Sei terlihat pendiam ya?

"Tokorode, bagaimana caranya kau mengenal Murasakibara, Kise dan Akashi? Padahal kau tidak mengenal kami semua. B-bukan berarti aku mau tahu tentang itu ya."Pria dengan surai hijau itu menanyakan pertanyaan itu sembari menaikkan kacamatanya.

"A-"

"Sebelum [Name] menjawabnya, lebih baik kalian membiarkannya duduk dulu. Daritadi dia belum duduk dan hanya berdiri dan menanggapi ucapan kalian."Sei berujar. Nadanya berbeda dengan yang biasanya kudengar. Jujur, aku tidak suka mendengar nada bicaranya dan tatapannya yang dingin itu.

Setelah aku duduk, aku menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pria berambut hijau itu.

"Murasakibara-san itu tetanggaku saat aku masih tinggal di Akita. Aku mengenalnya setahun belakangan ini. Saat Murasakibara-san mulai bersekolah di Yosen. Lalu Sei itu-"

"Chotto! Kenapa [Name]cchi memanggil Akashicchi dengan nama kecilnya -ssu?!"

"Urusai Kise! Lanjutkan saja [Last Name]"Protes pria bersurai biru tua di samping Kuroko-san. Aku mengangguk.

"Sei itu kakak kelasku di Rakuzan, selama seminggu di Rakuzan Sei membantuku banyak dan aku menganggapnya lebih dari seorang kakak kelasku."Ujarku sembari tersenyum, mengingat apa yang kurasakan setiap bersama Sei.

"Dan Ryou-nii-chan itu-"

"[Name]cchi itu tunangankuu -ssu!"Potong Ryou-nii-chan.

"NANI?!"Semuanya berteriak kaget. Untung saja Maji Burger sedang sepi, jadi tidak ada pelanggan yang protes akan kehebohan teman-teman nii-chan.

"Uso-uso, Ryou-nii-chan itu sepupuku. Dia selalu berkata seperti itu agar tidak ada perempuan yang mendekatinya. Dan itu menyebalkan."aku mendelik kearah Ryou-nii-chan yang mengerucutkan bibirnya lagi.

"Tapi kan [Name]cchi dulu pernah berjanji akan menikah denganku saat kita sudah besar."

"Itu dulu hanya bujukan yang dibuat oleh nee-chan karena kau menangis setelah menonton film aneh itu."Jelasku.

"Hidoii-ssu! Jadi [Name]cchi tidak akan menikah denganku?"

"Tentu saja, lagipula kita ini bersaudara Ryou-nii-chan. Aku yakin Ryou-nii-chan akan menemukan gadis yang lebih baik dariku."aku tersenyum sambil menyemangati Ryou-nii-chan.

"Huee! Aku terharu [Name]cchi! Tapi tetap jadi tunanganku sampai aku menemukannya ya!"

"Tidak mau."Ryou-nii-chan merengek lagi.

"Sudahlah Kise, lebih baik kau diam sebelum aku menyuruh Aomine untuk menindasmu."Celetuk Sei tiba-tiba.

"Mou! Kalian semua hidoiii!"Kami semua tertawa. Aku menatap mata Sei, tatapannya sudah kembali seperti dirinya yang biasa. Entah kenapa aku jadi senang saat melihatnya sudah kembali seperti semula.

.

Haii! I'm back! Kayaknya ini chap terpanjang yang pernah Yuu-chan tulis. Tadinya mau dibikin pendek, cuma kalo pendek, Yuu-chan bingung bikin Akashi cemburunya gimana hehe. Thank's for reading by the way. XD

My Precious Day With Akashi SeijuurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang