4. Club

295 34 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua teman-teman sekelasku berhamburan keluar. Ada yang langsung pulang, ada juga yang mengikuti kegiatan eskul hari ini. Termasuk aku dan Yuuka-chan. Kami berdua melangkahkan kaki menuju ruang musik di lantai 1.

Setelah sampai, sudah ada beberapa senpai yang sedang berlatih, men-tuning* gitar. Ada juga yang sedang mengecek suara drum.

"Wahh! Kanzaki-chan dan [Last Name]-chan sudah datang! Kemarilah, ajarkan kami memainkan lagu yang kemarin!"Ujar salah satu senpai, kalau tak salah namanya Akihito-senpai. Ia juga keyboardis sepertiku.

"Eh, bukankah senpai bisa memainkan lagu itu?"Tanyaku. Akihito-senpai memegangi lehernya sambil tertawa.

"Aku bisa, tapi hanya genre pop. Sedangkan kan lagu itu bertemakan Jazz. Aku belum bisa membedakan genre-genre sepertimu [Last Name]-chan."Jawabnya jujur. Aku mengangguk dan mengajarinya cara bermain lagu Jazz.

"Oi Akihito, [Last Name], Kanzaki, Uchida! Bagaimana kalau kita buat rekaman untuk lagu ini? Sudah lama kita tidak membuat rekaman lagu sejak para senpai kelas 3 kemarin lulus."Ujar salah satu senpai, namanya Michaelis. Ia adalah drummer terbaik di klub ini. Mike-senpai itu murid pindahan dari Amerika, itulah sebabnya nama Mike-senpai tidak menggunakan kanji. Ia adalah bassis terbaik di klub kami.

"Boleh, bagaimana kalau besok? Hari ini aku ada aca-"

"Bilang saja kau mau pergi kencan dengan anak baru di kelas kita itu"Potong Uchida-senpai. Kami bertiga menertawai Akihito-senpai. Dan wajah Akihito-senpai memerah seperti tomat.

"Uruse Uchida! Aku duluan minna!"Akihito-senpai langsung pergi keluar dan membawa tasnya. Tak lama, Uchida-senpai, Mike-senpai dan Yuuka-chan mengajakku untuk kembali.

"Iee minna, arigatou. Tapi aku masih ingin berlatih sebentar lagi."Ucapku pada mereka.

"Baiklah, jangan pulang terlalu malam. Ingat, kau itu perempuan [Last Name]. Kalau begitu kami duluan."Mike-senpai mengingatkanku. Aku mengangguk.

"Jaa nee [Name]-chan!"Aku melambaikan tanganku pada mereka. Setelah aku tak melihat sosok mereka lagi, aku meletakkan jemariku di atas tuts-tuts keyboard. Aku mencoba memainkan sebuah lagu yang pernah kudengar di sebuah anime yang di tonton kakakku. Kalau tak salah judulnya 'Mata Kimi Ni Aeru Hi-Shion Miyawaki'

Setelah aku menyelesaikan alunan nada yang kubuat melalui keyboard ini, aku mendengar suara tepuk tangan dari arah pintu. Aku menengadahkan kepalaku, ternyata itu Akashi-senpai. Perasaanku saja, apa memang aku sangat sering bertemu Akashi-senpai ya?

"Permainan yang menakjubkan [Last Name]-san. Aku tak menyangka kau sangat hebat bermain musik."Pujinya. Aku hanya tertawa pelan.

"Aku belum sehebat itu Akashi-senpai. Senpai terlalu memuji."Aku merendahkan diri. Tapi memang aku belum terlalu pandai bermain musik.

"Aku saja sampai terpana dengan permainanmu. Belum pernah aku mendengar permainan selembut itu."Ujarnya lagi.

"Kalau begitu, arigatou atas pujiannya senpai."

"Kau tidak pulang? Ini sudah jam 6 sore."Aku melihat jam di handphoneku. Aku baru sadar aku menghabiskan waktu yang cukup lama hanya untuk bermain keyboard.

"Benar juga. Arigatou sudah mengingatkanku senpai. Aku pulang dulu."Pamitku pada Akashi-senpai.

"Tunggu sebentar [Last Name]-san. Biar aku antar kau pulang."

"E-eh? Untuk apa?"Aku menatap Akashi-senpai bingung.

"Langit sudah gelap. Tak baik jika seorang gadis pulang sendiri tanpa penjagaan."Jelas senpai. Aku menggeleng.

"Tak apa senpai. Aku tidak mau merepotkanmu."

"Kau tak merepotkanku [Last Name]-san."

"Baiklah.."Putusku pada akhirnya. Kami pun pulang bersama sore itu.

.

Yuu-chan seneng banget bisa update ini hampir tiap hari. Nggak nyangka aja bisa update sampe 4 chap. Padahal Yuu-chan itu orangnya males banget, banget banget. Boleh tanya KanazawaYuuka. Dia yang paling tau betapa malasnya Yuu-chan nulis cerita ><.
Thankyou for readiing. Menerima kritik dan saran 😆😆

My Precious Day With Akashi SeijuurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang