"Eh...udah pulang Al?" tanya Dimas pada pemuda yang dipanggil Al itu.
Pemuda yang di panggil Al itu hanya berdehem sekilas sambil menunjuk belanjaannya.
"Gue kirain lo bakal balik tangan kosong. Soalnya dompet lo tuh di sofa"
"Awalnya gitu. Tapi gak jadi, seseorang bayarin gue" ucap Al dan memilih duduk disamping Dimas.
"Siapa? Amira? Lo tadi barengan dia ke mini marketnya?" Dimas bahkan membalik bandannya ke arah Al. Gak nyangka Al bakal belanja ke mini market bareng Amira. Secara rumah Amira dengan mini market itu beda arah. Rajin banget pikir Dimas.
"Enggak lah. Sendiri gue"
"trus yang bayarin siapa?" tanya Dimas mulai penasaran. "atau lo ketemu temen lo atau anak kantor kita di sana?"
"Gak juga" jawab Al malas.
"trus siapa?"
Melihat Dimas penasaran pun akhirnya menceritakan kejadian di mini market setengah jam yang lalu.
"Serius Al? Lo dibayarin tuh cewek?" Al hanya mengangguk mengiyakan. "berarti lo ngutang dong sama doi. Bayarnya gimana?"
"Yaa macem gue bilang tadi kalo jumpa lagi traktirin dia"
"By the way ni ya. Tuh cewek cakep gak sih?" Dimas bertanya sambil menaik turunkan alisnya. Sumpah najis banget Al liat tingkah Dimas. Eyyy~
Al sedikit mengingat sebelum menjawab Dimas. "gimana cakep gak sih" desak Dimas.
"Cakep" jawab Al akhirnya sedikit penegasan karena tidak ingin Dimas menggodanya nanti.
"Beneran? Wah seharusnya lo dapet nomor hape-nya tadi. Kan lumayan, ya gak?"
"Lagian kalo dia liat dari tampangnya juga udah ada yang punya. Trus intinya tu cewek tidak masuk dalam kriteria gue. Pahamkan maksud gue".
"Oh gue paham. Lo kan suka cewe yang berhijab. Nah, ni cewe pasti gak pake hijab. Meskipun cantik bagi lo biasa aja" tebak Dimas sambil tersenyum kemenangan. " Gue bener toh?"
Al tersenyum masam mendengar penuturan Dimas. Ah sahabatnya terlalu mengenal dia. Sebenarnya Al mengakui cewek yang di mini market tadi memang cantik. Yah mungkin Al akan jatuh cinta pada pandangan pertama kalo cewek secantik dia berbusana yang lebih sopan dan berhijab. Tapi sayang Al tidak punya ketertarikan lebih dengan pakaian minim seperti itu. Hotpants? No~
Seperti hari biasanya Flora akan ke kantor Rama untuk sekedar makan siang. Flora sengaja tidak memberitahukan Rama akan kunjungannya kali ini. Bahkan Flora berniat untuk makan siang di kantor Rama saja. Dia membeli beberapa makanan jepang kesukaan Rama dan akan menyantapnya di diruangan Rama. Setidaknya waktunya bersama Rama akan lebih banyak dibandingkan mencari restoran untuk lunch mereka.
"Permisi mbak, saya mau bertemu Rama Adiputra. Ada diruangan mana ya?" tanya Flora pada resepsionis.
"Maaf mbak sudah ada janji dengan pak Rama?" tanya reseptionis itu balik.
"Bilang aja Flora ingin bertemu"
"Baik, sebentar ya mbak" resepsionis itu langsung menghubungi ke kantor Rama. "Maaf mbak, pak Rama-nya sedang keluar bertemu temannya".
Flora melirik jam tangannya bingung. Pasalnya ini masih belum jam makan siang. Kira-kira ada sekitar sepuluh menit lagi untuk waktu istirahat.
"kira-kira pak Rama sejak kapan ya keluar kantornya?" tanya Flora dengan wajah selidik. Berdasarkan informasi wanita didepannya ini Rama keluar menemui temannya. Sepenting itukah? - pikirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KASIH PUTIH
RomanceFlora Mentari (24) adalah seoranh wanita yang mempunyai wajah rupawan dan berasal dari keluarga pengusaha. Ia mempunyai kekasih bernama Rama Adiputra (27). kisah kedua-nya awalnya lancar-lancar saja namun benrantakan setelah Rama bertemu kembali man...