#Introduction :
Ketika melihatmu ada rasa yang ingin kuungkapkan...
Ada kata yang tertahan di tenggorokan, dan..
Ada senyum yang tiba-tiba muncul tak sadarkan..
Ya, orang bilang cinta itu buta dan jatuh cinta itu melambungkan. Sejujurnya, aku tidak bisa memahami keduanya. Bahkan aku tidak bisa menganalogikan makna buta dan melambungkan.
Bagiku jatuh cinta itu menyiksa. Bagaimana tidak, coba bayangkan sejenak. Ketika dia yang kucinta muncul tiba-tiba, secara tidak sadar sorot mataku akan tertuju padanya. Dalam hitungan detik perutku akan langsung terasa mules.
I hope, U know what I mean..
Ada lagi. Begitu dia berjalan semakin dekat tanpa ada instruksi tiba-tiba jantungku berdegub kencang melebihi normalnya. Aku merasa hampir gila karena beriringan dengan perut mules plus jantung dag dig dug gak karuan itu, kepalaku seolah dipenuhi ribuan tawon. Sungguh kejam. Pikiranku pun kacau.
Seringkalinya aku berakhir mengurung diri di kamar mandi sekolah setelah melihatnya.
Ya. Melihat,
Hanya melihat woy!!!.
Come on Lil, gimana kamu bisa dapetin dia kalo ngeliat aja uda bikin kamu gak waras.
Oke fine.
Aku suka dia. Bisa dibilang dia vitamin –walau tepatnya dia alasan atas ketidak warasan– aku disekolah. Sebab karenanya aku jadi rajin masuk sekolah, aku jadi semangat ikut ekskul basket, dan aku jadi antusias tiap kali ada kegiatan kepanitiaan.
Apa yang tidak kubisa, itu menjelma menjadi bisa. Awalnya melihat bola basket itu horor tapi dengan kekuatan hati demi unjuk kebolehan di depannya, aku rela latihan mati-matihan biar bisa men-drible bola basket. Walau hingga detik ini aku hanya bisa men-drible bola hingga tiga kali dentuman saja. Poor me.
Keringat dingin acap kali membanjiri tubuhku saat berbicara di depan publik. Melontarkan pendapat di muka umum adalah hal yang paling menyulitkanku. Tapi aku rela bertransformasi menjadi cewek hebat yang over pede demi unjuk kebolehan di depannya saat menjadi panitia di acara sekolah bersamanya.
Ya... sembari berharap dia terpesona oleh kehebatan abal-abalku ini.
Maybe it's Lebay.
But I think it's normal.
Ini sudah tahun ketiga dan aku masih betah memendam perasaan yang terbilang goblok ini. Ibarat kentut, ini kentut sudah kadaluarsa. Pas dikeluarin baunya mematikan. Aku tidak rela bila rasa ini berakhir usang. Hanya kisah cinta SMA yang memilukan. Aku ingin memperjuangkannya tapi bagaimana.
Rasanya aku pengen berteriak. Meluapkan semua. Cewek goblok mana yang sudi cintanya gak berbalas. Ini 2016 meennnnn, tidak jaman cewek menunggu ditembah cowok.
Oh wait.
Ide brilian muncul, sejenak aku menimang-nimang ide frontal itu. "Harus ya aku yang duluan?," gumamku berpikir keras. "Not bad sih."
Saat itu juga aku sadar.Teori doang gak cukup, aku harus bertindak demi tercapainya impian. Walau impianku terasa gak normal dan berlebihan. Kemudian aku berpikir lagi, pantaskah itu disebut impian ?
~
i hopu u'all like my story,
so just give your comment readers..
enjeha
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOU #TheWattys2016
ChickLitWhen I See You.... Ada jutaan kata yang tertahan di tenggorokan, ada ribuan halilintar seolah menyetrum jantungku, ada ratusan tawon yang tega menyengat otakku, dan ada puluhan kupu-kupu yang berani mengocok perutku. Aku tahu ini gak normal...